tag:blogger.com,1999:blog-18062097414816019392024-03-18T13:38:01.849-07:00MENJADI SEBAIK-BAIKNYA MANUSIARasulullah SAW bersabda,
@ "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain, berakhlak mulia, mempelajari Al Quran dan mengajarkannya, serta orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."
@ "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam, memuliakan tetangga dan memuliakan tamunya."
@ "Katakanlah yang Hak (benar) Walau Kadang Menyakitkan"hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.comBlogger599125tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-58117645554883060192011-04-01T22:36:00.000-07:002011-04-01T22:36:05.359-07:00Boleh Marah Asal Kreatif<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
***<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="img" src="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/205349_205080196177179_100000256004384_760265_601899_a.jpg" /></div></div>Setiap manusia pasti memiliki sifat marah yang terpendam dalam dirinya. Sifat ini akan muncul secara otomatis ketika ada suatu hal yang memantik amarahnya. Yang menjadi perbedaan adalah sepintar apa ia mengendalikan amarah tersebut hingga tidak menimbulkan sesuatu yang berlebihan namun rasa amarahnya dapat tersalurkan secara baik dan positif.<br />
<br />
Apa ada marah yang kreatif?? Ada, jika engkau mau kreatif pastinya. Kreatif saat sedang dilanda amarah??? Bisakah?? Pasti bisa. Sebenarnya sense of creatif adalah tergantung tingkat kreatifitas pribadi masing-masing. Jadi, semakin orang kreatif, semakin baik pula ia akan menghadirkan amarah yang kreatif. Yaitu marah yang tidak memperuncing masalah, sebaliknya seseorang akan bersikap lebih baik dan menghargaimu. Artinya, bukan amarah yang dilandasi hawa nafsu tapi ada itikad baik untuk merubah suatu kesalahan yang ada.<br />
<br />
Marah yang kreatif adalah engkau marah, tetapi tidak ada orang lain yang tahu kecuali dirimu dan orang yang sedang engkau marahi. Bagaimana caranya?? Ya, kembali tingkat kreatifitasmu dalam menghadirkannya. Baiklah, di sini ada sebuah cermin indah yang bisa kita saksikan dari seorang Aisyah yang pernah diriwayatkan oleh Imam Muslim. Kecerdikan seorang Aisyah dalam mengendalikan amarah patut kita contoh dan bisa kita coba dalam kehidupan sehari-sehari.<br />
<br />
Suatu ketika Aisyah, Rasulullah berbisik kepada Aisyah, “Aisyah, aku tahu saat engkau sedang suka kepadaku, dan aku pun tahu kapan engkau sedang marah kepadaku.” Dari mana engkau mengetahuinya?, ” Tanya Aisyah keheranan.Beliau menjawab, “Kalau engkau sedang suka kepadaku, engkau akan berkata dalam sumpahmu, “La, wa Rabbi Muhammad! (Tidak, demi Rabb Muhammad!)’. Tetapi jika engkau sedang marah kepadaku, engkau akan mengatakan, “La, wa Rabbi Ibrahim! (Tidak, demi Rabb Ibrahim!)” “Betul, demi Allah! Betul ya Rasulullah. Aku tidak meninggalkanmu, hanya aku tidak menyebut namamu,” ujarnya.<br />
<br />
Demikian secuil kisah sederhana. Kini giliran engkau menghadirkan marah yang kreatif. Bentuknya bisa apa saja, asal jangan sampai orang lain tahu kecuali engkau dan orang yang sedang engkau marahi. Bagaimana???<br />
<br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://shinemylife.wordpress.com/2010/03/04/boleh-marah-asal-kreatif/" rel="nofollow" target="_blank">http://shinemylife.wordpress.com/2010/03/04/boleh-marah-asal-kreatif/</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”</em><strong>(QS. Al-An’am : 116)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."</em><strong> (QS An Nahl [16] : 97)</strong></blockquote><br />
<br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) : 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. "</em><strong> (QS. Al-An’am : 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan.”</em> <strong>(QS. 3 : 134)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali ALLAH itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang <strong>beriman</strong> dan mereka selalu <strong>bertaqwa</strong>. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di Akhirat. Tidak ada perubahan bagi Kalimat-Kalimat (Janji-Janji) ALLAH. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar."</em><strong> (QS. Yunus : 62 - 64)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan apabila kamu melihat orang2 yang memperolok-olokan ayat2 Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang2 yang zhalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." </em><strong>(</strong><strong>QS. Al-An'am : 68)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolokolok)." </em><strong>(QS Al-Hujurat [49] :11)</strong></blockquote><br />
<br />
<blockquote><em>"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah SWT., tidaklah dapat kamu menghitungnya."</em> <strong>(QS. Ibrahim, 14 : 34)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)."</em> <strong>(QS. Al A'raaf: 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”</em>.<strong> (QS. Al-Isra : 36)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat.”</em> <strong>(QS. Ash-Shaff : 2-3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”</em> <strong>(QS. At-Tahrim: 6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik- baiknya."</em><strong>(QS. Yunus :158)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberikannya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran."</em><strong>(QS. Al-Jaatsiyah: 23)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetar/takutlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka semakin bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabbnya.” </em><strong>(QS. al-Anfaal: 2)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan."</em> <strong>(QS. An-Naml : 65)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, <strong> </strong>makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai </em><em><strong>orang-orang yang berlebih-lebihan</strong>."</em> <strong>(QS. Al-A’raaf : 31)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”</em> <strong>(QS. Al-Isra’:26)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan <strong>SOMBONG</strong>, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." </em><strong>(QS Al Israa’ :37)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 45-46)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 216)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang padamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Kapankah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”</em> <strong>(QS. Al-Baqarah: 214)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.”</em> <strong>(QS. Al-A’la: 14-15)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” </em><strong>(QS At Taubah : 11)</strong></blockquote><br />
<br />
***<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” </em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><strong> </strong><strong> </strong><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya."</em><strong> (HR. At-Thirmidzi, Ibn Majah, Malik, Ibn Hibban, dan Al-Baihaqi) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Agama itu nasihat”</em>. Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, <em>“Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”</em><em>.</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Ada 3 hal yang termasuk pusaka <strong>kebajikan</strong>, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajarkan kamu".</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>harta (kekayaan) </strong>kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>ilmu </strong>kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.”</em> <strong>(Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ada sebagian ilmu yang diibaratkan permata yang terpendam. Tidak dapat mengetahuinya kecuali ulama Billah. Apabila mereka mengungkapkan ilmu tersebut, tidak seorangpun yang membantahnya, kecuali orang-orang yang tidak paham tentang Allah."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau (lebih baik) diam, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong><em> </em><strong> </strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan."</em> <strong> (HR. Tirmidzi, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berhati-hatilah kalian terhadap dosa kecil, sebab jika ia berkumpul dalam diri seseorang akan dapat membinasakannya." </em><strong>(HR. Ahmad dan Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi org yg meninggalkan <strong>debat</strong> meskipun dia berada dlm pihak yg benar. Dan aku menjamin sbuah rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan <strong>dusta</strong> meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi org yg <strong>membaguskan akhlaknya</strong>.” </em><strong> (HR. Abu Dawud)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman". Ada yang bertanya, "Siapa wahai rasulullah ? ". Beliau menjawab, "Yang tetangganya tidak aman dari gangguan-gangguannya." </em><strong>(HR. Al-Bukhori)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui manusia (secara turun temurun) dari kalimat kenabian terdahulu adalah, "Jika engkau tidak memiliki rasa <strong>malu</strong> berbuatlah sesukamu". </em><strong>(HR. Bukhari, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan." </em><strong>(HR. Imran bin Husaini Ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan siapa yang meninggalkan senda gurau, maka diberi wibawa dan keindahan, dan siapa yg meninggalkan tertawa, maka ia berwibawa dan hebat, dan siapa yang tidak menginginkan kekayaan orang maka ia dicintai."</em> <strong>(Hadits sahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui , niscaya kalian akan sedikit tertawa & banyak menangis"</em><strong> (HR. Bukhari, Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”</em><strong>(HR. At-Tirmizi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kesengsaraan yg paling sengsara... ialah miskin di dunia dan disiksa di akhirat."</em><strong> (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab,... “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. <strong>Sombong</strong> adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yang <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yang <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.” </em><strong>(HR. Al-Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang pintar ialah sesiapa yang memuliakan dirinya serta membuat persediaan untuk kehidupan selepas mati, sementara orang bodoh ialah sesiapa yang membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsu serta mengharapkan cita-citanya dikabulkan oleh Allah."</em> <strong>(HR. At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,”karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan syaithan.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan <strong>tangannya</strong>, jika ia tidak mampu maka dengan <strong>lisannya</strong>, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan <strong>hatinya</strong> dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka." </em><strong>(HR. Ahmad, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."</em> <strong>(HR. Bukhari - Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya aku juga bercanda namun aku tidak berkata kecuali yang benar.”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.”</em> <strong>(Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Katakanlah yang Hak (benar) walau kadang menyakitkan."</em><strong> (Al-Hadist)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang <strong>mujahid fi sabilillah</strong>, <strong>seorang hamba (budak)</strong> yang menebus dirinya supaya merdeka dan <strong>seorang yang menikah</strong> karena ingin memelihara kehormatannya”</em>. <strong>(HR. Ahmad, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tiga orang yang tidak disapa oleh Allah, tidak dibersihkan, dan tidak dilihat kelak pada hari kiamat dan mereka mendapat adzab yang paling pedih, yakni orang tua yang berzina, seorang raja (penguasa) yang dusta dan seorang yang miskin namun takabur (sombong)." </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><strong> </strong><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”</em><strong> (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik."</em><strong> (HR. Bukhari dan Abu Daud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sungguh yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan <strong>kesyirikan</strong> dan <strong>kekufuan</strong> adalah meninggalkan shalat.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Segala sesuatu itu ada kuncinya dan kunci surga itu adalah mencintai anak yatim dan orang-orang yang miskin.” </em><strong>(HR.Daruthni dan Ibnu Hiban)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>” Tidak beriman seseorang diantara kamu sebelum aku (Muhammad) lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia.”</em> <strong>(HR. Bukhari, Muslim dan Nasa’i)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Janganlah kalian berlebih- lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang- orang Nasrani telah berlebih- lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba Allah, maka katakanlah, “’Abdullaah Wa Rosuuluhu (hamba Alloh dan Rasul- Nya.” </em><strong>(HR.al- Bukhori, at- Tirmidzi, Ahmad, ad- Darimi dan yang lainnya dari Shahabat ‘Umar bin al- Khaththab Ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hindarkanlah daripadamu sikap melampuai batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya.”</em><strong> (HR. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).</strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun.”</em><strong> (HR. Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.”</em> <strong>(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
Dari Anas Ra. berkata,<br />
<blockquote><em>bahwa ada 7 macam pahala yang tetap mengalir kepada seseorang selepas matinya : </em><br />
<em>1. Orang yang mendirikan masjid maka ia akan tetap mendapatkan pahalanya selama masjid itu digunakan oleh orang untuk beramal ibadah di dalamnya.</em><br />
<em>2. Orang yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya.</em><br />
<em>3. Orang yang menulis mushaf/kitab, ia akan mendapat pahala selagi ada orang yang membacanya.</em><br />
<em>4. Orang yang menggali sumur selama ada orang yang menggunakannya.</em><br />
<em>5. Orang yang menanam tanam-tanaman selama ada yang memakannya, baik dari manusia atau burung.</em><br />
<em>6. Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ilmu tersebut diamalkan oleh</em><br />
<em>orang yang mempelajarinya</em><br />
<em>7. Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mana anak tersebut selalu mendoakan kedua orang tuanya dan beristighfar baginya</em><br />
<em> 8. Orang yg mengajarkan kepada anak ilmu Al-Qur'an maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri. </em></blockquote><br />
Abu Hurairah Ra. berkata, Rasulullah Saw bersabda :<br />
<blockquote><em>"Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan 3 perkara :</em><br />
<em>1. Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah)</em><br />
<em>2. Ilmu yang berguna dan diamalkan.</em><br />
<em> 3. Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.</em></blockquote><br />
<br />
<strong>***</strong><br />
<blockquote><em>"Jangan lihat orangnya tapi lihat apa yang dia ucapkan."</em><strong> (Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan."</em> <strong>(Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal." </em><strong>(Ali bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat."</em><strong> (Khalifah Abdul Malik bin Marwan)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama dia masih menuntut. Tetapi apabila pada suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar", maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya."</em> <strong>(Luqman Hakim)</strong></blockquote><br />
<br />
***<br />
<strong><em>Nasihat kadang pahit dan getir... </em>Fudhail bin Iyadh berkata :</strong><em> </em><br />
<blockquote><em>"</em><em>Wahai orang yang sengsara. </em><em>Kamu orang jahat, tapi menganggap dirimu baik. Kamu orang bodoh, tapi menganggap dirimu pintar. Kamu tolol, tetapi menganggap dirimu cerdik. Umurmu pendek, tapi angan-anganmu panjang." Ketulusan menerima membuat rasanya manis..."</em></blockquote><br />
<strong>Imam Adz-dzhabi menambahkan :</strong><br />
<blockquote><strong><strong> </strong></strong><em>"Demi Allah, sungguh benar apa yang beliau katakan. Kita ini dzalim, tetapi justru merasa didzalimi. Tukang memakan yang haram, tetapi merasa diri kita suci. Fasik (munafik) tetapi merasa diri kita shalih. Mencari ilmu untuk mengejar dunia, tetapi merasa mencari karena Allah semata."</em><strong><strong> (Siyaaru A'lamu Nubal...a')</strong></strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku." </em><strong>(Khalifah ‘Umar)</strong></blockquote><br />
<strong>Ingat lima perkara sebelum lima perkara :</strong><br />
<blockquote><em><strong>1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.</strong></em><br />
<em><strong>2. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.</strong></em><br />
<em><strong>3. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.</strong></em><br />
<em><strong>4. Waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.</strong></em><br />
<em><strong>5. Hidupmu sebelum datang matimu.</strong></em></blockquote>Pergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk memaksimalkan 5 sebelum datang 5!<br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak ada aib yang kutemukan dalam diri manusia, melebihi aib orang-orang yang sanggup menjadi sempurna, namun tidak mau menjadi sempurna.” </em><strong>(Abu Tammam..., sang penyair hikmah dari tanah Arab)</strong></blockquote><br />
<strong>Janganlah anda mengira masuk “Jannah” atau syurga-Nya itu gampang diraih dikarenakan anda telah Muslim…!!!</strong><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
<strong>Marilah kita berdo'a kepada Allah SWT. :</strong><br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahaman kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-89339431770042676332011-04-01T22:35:00.001-07:002011-04-01T22:35:23.230-07:00Agar Masalah Tak Jadi Masalah…???<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
***<br />
<strong>Belajar Dari Tukang Kerupuk</strong><br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="img" src="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/208109_205076922844173_100000256004384_760252_4172683_a.jpg" /></div></div>Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah alat pengekangnya, begitulah pepatah arab mengatakan. Singkatnya begini, siang tadi aku sholat jumat di Masjid Fatimah Solo. Agak jauh sih jaraknya dari tempatku, harus pake sepeda motor biar cepet nyampe. Tapi, demi memburu Jumatan plus dengerin suara imamnya yang mak nyus merdunya, tak apalah. Yang lebih mak nyos lagi, pulang dari mesjid dikasih oleh-oleh khatibnya. Ya udahlah, nih tak kasih oleh-olehnya meskipun tak tambahin bumbu dikit gak apa2 ya, yang penting rasanya tetep oke. may be…<br />
<br />
<strong>5 Tips Melerai Masalah</strong><br />
Sebagai orang yang beriman, tentu kita semua ingin masuk surga. Betul nggak???. Ya iyalah…Nah, akan tetapi masuk surga itu tidak mudah kawan. Harus punya tiket istilahnya. Allah Swt berfimran,<br />
<blockquote><em>“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang padamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Kapankah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”</em> <strong>(QS. Al-Baqarah: 214)</strong></blockquote><br />
Yup, orang yang mengaku beriman dan ingin masuk surga tentunya, mesti akan merasakan ujian, musibah, dan tantangan terlebih dahulu. Dengan ujian ini, maka akan terlihat dengan jelas mana imannya yang benar dan mana yang dusta. Seperti besi, semakin digosok makin mengkilap. Begitulah manusia, semakin ia tahan dengan ujian, maka ia pun akan semakin dekat dengan kesempurnaan iman.<br />
<br />
Pada hakikatnya, ujian itu merupakan bukti bahwa Allah memperhatikan kita bukan malah sebaliknya. Namun demikian, sedikit sekali manusia yang menyadarinya bahkan tidak sedikit dari mereka yang mencerca akan kehendak Rabbnya. <em>Wal’iya’dzubillah.</em><br />
<br />
Setiap orang pasti mempunyai masalah. Datangnya ujian dan musibah pun menjadi masalah bagi setiap orang. Tidak ada orang yang hidup di dunia ini yang tidak punya masalah. Tak pandang bulu, entah pedagang, pak presiden, bahkan pak ustad pun mesti punya masalah. Tapi ada satu yang membedakan! Bagaimana cara mereka mengolah masalah itu. Mengapa??? Karena dari sinilah “TKP” dan asal muasalnya orang jadi gila sebab duitnya amblas dibabat penjahat, orang jadi bunuh diri hanya karena diputus pacarnya, sampai bahkan seorang kakek tega menggauli cucunya….uedjan tenan ra ki…Namun demikian tak sedikit dari mereka yang pandai mengolah masalahnya agar tak jadi masalah. Apa dunk tipsnya klo gitu??? Ni dia… gua kasih dah…<br />
<br />
<strong>1. Siap</strong><br />
Siap Grakkk!!!! Itulah langkah pertama yang harus dimiliki semua orang ketika menghadapi sebuah ujian dan musibah yang menyapanya. Ketika seseorang telah siap dan yakin akan sebuah ujian yang tak tentu kapan datangnya, Insya Allah badai pasti berlalu dengan lugu. Siap dan yakinlah bahwa suatu saat engkau akan didatangi oleh sebuah kerugian, kemlaratan, kebangkrutan, dan semua hal-hal yang tidak ingin ia hadir dalam hidupmu. Karena hakikat dari sebuah masalah adalah suatu keadaan yang bertolak belakang dengan apa yang engkau harapkan. Dan jangan lupa bahwa semua itu adalah datang dari Allah Swt. Akan ia datang semata ujian dari Allah kepadamu ataukah ia datang sebagai akibat dari perbuatanmu, Siaplah untuk menghadapinya.<br />
<br />
<strong>2. Semua Itu Datangnya dari Allah</strong><br />
Setiap masalah yang ada datangnya dari Allah Swt. Seperti yang saya katakan di atas, akan ia datang semata ujian dari Allah kepadamu ataukah ia datang sebagai akibat dari perbuatanmu. Maka dari itu, kembalikanlah semua itu kepada-Nya dan beristighfarlah agar hatimu menjadi tenang.<br />
<br />
<strong>3. Tidak Mendramatisir Sebuah Masalah</strong><br />
Sebenernya setiap masalah yang kita hadapi mempunyai simpul intinya. Hanya saja, seringkali kita sendiri lah yang membuat ruwet dan semawrut simpul masalah tadi. Hanya karena sebatang rokok nyawa pun meradang. Sepele banget kan…So, berdiamlah sejenak dan berpikir mencari simpul dan cara bagaimana menguraikannya secara dingin.<br />
<br />
<strong>4. Evalusi Diri</strong><br />
Ungkapan populer yang pernah diucapkan oleh seorang Umar bin Khatab ra. Evaluasilah diri kalian sebelum kalian akan dihisab nantinya. Hebat! Melihat dan mengaca diri sendiri. Udah manis belum ya hatiku, udah cakep belum ya cara berpikirku, udah mecing belum ya pakaian tingkah lakuku. Benar, bercermin diri merupakan langkah jitu untuk menguraikan yang terjadi pada diri kita. Bisa jadi masalah yang ada adalah akibat ulah kita sendiri. Gajah di pelupuk mata tak tampak semut di seberang laut tampak seperti gajah,..eh bisa ya…seperti itulah yang sering kita alami. Yang jelas, pake kaca yang besar agar seluruh tubuh kita terlihat oleh kita sendiri.<br />
<br />
<strong>5. Tawakal Kepada Allah</strong><br />
Yang terakhir adalah bertawakal kepada Allah. Serahkan saja semua pada Dzat yang Maha Kuasa. Dia lah Sang Raja dari semua masalah. Mintalah ampunan-Nya dan jalan keluar dari-Nya. Jangan putus asa dan jangan mudah menyerah, karena setiap kesusahan pasti ada kemudahan dan setiap engkau temui terjalnya jalan, yakinlah bahwa engkau akan merasakan curamnya turunan.<br />
<br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://shinemylife.wordpress.com/2010/04/16/agar-masalah-tak-jadi-masalah/" rel="nofollow" target="_blank">http://shinemylife.wordpress.com/2010/04/16/agar-masalah-tak-jadi-masalah/</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”</em><strong>(QS. Al-An’am : 116)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali ALLAH itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang <strong>beriman</strong> dan mereka selalu <strong>bertaqwa</strong>. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di Akhirat. Tidak ada perubahan bagi Kalimat-Kalimat (Janji-Janji) ALLAH. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar."</em><strong> (QS. Yunus : 62 - 64)</strong></blockquote><br />
<br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) : 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. "</em><strong> (QS. Al-An’am : 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan.”</em> <strong>(QS. 3 : 134)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan apabila kamu melihat orang2 yang memperolok-olokan ayat2 Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang2 yang zhalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." </em><strong>(</strong><strong>QS. Al-An'am : 68)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah SWT., tidaklah dapat kamu menghitungnya."</em> <strong>(QS. Ibrahim, 14 : 34)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)."</em> <strong>(QS. Al A'raaf: 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”</em>.<strong> (QS. Al-Isra : 36)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat.”</em> <strong>(QS. Ash-Shaff : 2-3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”</em> <strong>(QS. At-Tahrim: 6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik- baiknya."</em><strong>(QS. Yunus :158)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberikannya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran."</em><strong>(QS. Al-Jaatsiyah: 23)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetar/takutlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka semakin bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabbnya.” </em><strong>(QS. al-Anfaal: 2)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan."</em> <strong>(QS. An-Naml : 65)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, <strong> </strong>makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai </em><em><strong>orang-orang yang berlebih-lebihan</strong>."</em> <strong>(QS. Al-A’raaf : 31)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”</em> <strong>(QS. Al-Isra’:26)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan <strong>SOMBONG</strong>, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." </em><strong>(QS Al Israa’ :37)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 45-46)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 216)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.”</em> <strong>(QS. Al-A’la: 14-15)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” </em><strong>(QS At Taubah : 11)</strong></blockquote><br />
<br />
***<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” </em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><strong> </strong><strong> </strong><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya."</em><strong> (HR. At-Thirmidzi, Ibn Majah, Malik, Ibn Hibban, dan Al-Baihaqi) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Agama itu nasihat”</em>. Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, <em>“Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”</em><em>.</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Ada 3 hal yang termasuk pusaka <strong>kebajikan</strong>, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajarkan kamu".</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>harta (kekayaan) </strong>kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>ilmu </strong>kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.”</em> <strong>(Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ada sebagian ilmu yang diibaratkan permata yang terpendam. Tidak dapat mengetahuinya kecuali ulama Billah. Apabila mereka mengungkapkan ilmu tersebut, tidak seorangpun yang membantahnya, kecuali orang-orang yang tidak paham tentang Allah."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau (lebih baik) diam, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong><em> </em><strong> </strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan."</em> <strong> (HR. Tirmidzi, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berhati-hatilah kalian terhadap dosa kecil, sebab jika ia berkumpul dalam diri seseorang akan dapat membinasakannya." </em><strong>(HR. Ahmad dan Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi org yg meninggalkan <strong>debat</strong> meskipun dia berada dlm pihak yg benar. Dan aku menjamin sbuah rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan <strong>dusta</strong> meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi org yg <strong>membaguskan akhlaknya</strong>.” </em><strong> (HR. Abu Dawud)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman". Ada yang bertanya, "Siapa wahai rasulullah ? ". Beliau menjawab, "Yang tetangganya tidak aman dari gangguan-gangguannya." </em><strong>(HR. Al-Bukhori)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui manusia (secara turun temurun) dari kalimat kenabian terdahulu adalah, "Jika engkau tidak memiliki rasa <strong>malu</strong> berbuatlah sesukamu". </em><strong>(HR. Bukhari, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”</em><strong>(HR. At-Tirmizi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kesengsaraan yg paling sengsara... ialah miskin di dunia dan disiksa di akhirat."</em><strong> (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab,... “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. <strong>Sombong</strong> adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yang <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yang <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.” </em><strong>(HR. Al-Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang pintar ialah sesiapa yang memuliakan dirinya serta membuat persediaan untuk kehidupan selepas mati, sementara orang bodoh ialah sesiapa yang membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsu serta mengharapkan cita-citanya dikabulkan oleh Allah."</em> <strong>(HR. At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,”karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan syaithan.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan <strong>tangannya</strong>, jika ia tidak mampu maka dengan <strong>lisannya</strong>, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan <strong>hatinya</strong> dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka." </em><strong>(HR. Ahmad, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."</em> <strong>(HR. Bukhari - Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya aku juga bercanda namun aku tidak berkata kecuali yang benar.”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.”</em> <strong>(Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Katakanlah yang Hak (benar) walau kadang menyakitkan."</em><strong> (Al-Hadist)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang <strong>mujahid fi sabilillah</strong>, <strong>seorang hamba (budak)</strong> yang menebus dirinya supaya merdeka dan <strong>seorang yang menikah</strong> karena ingin memelihara kehormatannya”</em>. <strong>(HR. Ahmad, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tiga orang yang tidak disapa oleh Allah, tidak dibersihkan, dan tidak dilihat kelak pada hari kiamat dan mereka mendapat adzab yang paling pedih, yakni orang tua yang berzina, seorang raja (penguasa) yang dusta dan seorang yang miskin namun takabur (sombong)." </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><strong> </strong><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”</em><strong> (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik."</em><strong> (HR. Bukhari dan Abu Daud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sungguh yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan <strong>kesyirikan</strong> dan <strong>kekufuan</strong> adalah meninggalkan shalat.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Segala sesuatu itu ada kuncinya dan kunci surga itu adalah mencintai anak yatim dan orang-orang yang miskin.” </em><strong>(HR.Daruthni dan Ibnu Hiban)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>” Tidak beriman seseorang diantara kamu sebelum aku (Muhammad) lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia.”</em> <strong>(HR. Bukhari, Muslim dan Nasa’i)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Janganlah kalian berlebih- lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang- orang Nasrani telah berlebih- lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba Allah, maka katakanlah, “’Abdullaah Wa Rosuuluhu (hamba Alloh dan Rasul- Nya.” </em><strong>(HR.al- Bukhori, at- Tirmidzi, Ahmad, ad- Darimi dan yang lainnya dari Shahabat ‘Umar bin al- Khaththab Ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hindarkanlah daripadamu sikap melampuai batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya.”</em><strong> (HR. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).</strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun.”</em><strong> (HR. Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.”</em> <strong>(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
Dari Anas Ra. berkata,<br />
<blockquote><em>bahwa ada 7 macam pahala yang tetap mengalir kepada seseorang selepas matinya : </em><br />
<em>1. Orang yang mendirikan masjid maka ia akan tetap mendapatkan pahalanya selama masjid itu digunakan oleh orang untuk beramal ibadah di dalamnya.</em><br />
<em>2. Orang yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya.</em><br />
<em>3. Orang yang menulis mushaf/kitab, ia akan mendapat pahala selagi ada orang yang membacanya.</em><br />
<em>4. Orang yang menggali sumur selama ada orang yang menggunakannya.</em><br />
<em>5. Orang yang menanam tanam-tanaman selama ada yang memakannya, baik dari manusia atau burung.</em><br />
<em>6. Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ilmu tersebut diamalkan oleh</em><br />
<em>orang yang mempelajarinya</em><br />
<em>7. Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mana anak tersebut selalu mendoakan kedua orang tuanya dan beristighfar baginya</em><br />
<em> 8. Orang yg mengajarkan kepada anak ilmu Al-Qur'an maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri. </em></blockquote><br />
Abu Hurairah Ra. berkata, Rasulullah Saw bersabda :<br />
<blockquote><em>"Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan 3 perkara :</em><br />
<em>1. Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah)</em><br />
<em>2. Ilmu yang berguna dan diamalkan.</em><br />
<em> 3. Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.</em></blockquote><br />
<br />
<strong>***</strong><br />
<blockquote><em>"Jangan lihat orangnya tapi lihat apa yang dia ucapkan."</em><strong> (Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan."</em> <strong>(Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal." </em><strong>(Ali bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat."</em><strong> (Khalifah Abdul Malik bin Marwan)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama dia masih menuntut. Tetapi apabila pada suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar", maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya."</em> <strong>(Luqman Hakim)</strong></blockquote><br />
<strong><em>Nasihat kadang pahit dan getir... </em>Fudhail bin Iyadh berkata :</strong><em> </em><br />
<blockquote><em>"</em><em>Wahai orang yang sengsara. </em><em>Kamu orang jahat, tapi menganggap dirimu baik. Kamu orang bodoh, tapi menganggap dirimu pintar. Kamu tolol, tetapi menganggap dirimu cerdik. Umurmu pendek, tapi angan-anganmu panjang." Ketulusan menerima membuat rasanya manis..."</em></blockquote><br />
<strong>Imam Adz-dzhabi menambahkan :</strong><br />
<blockquote><strong><strong> </strong></strong><em>"Demi Allah, sungguh benar apa yang beliau katakan. Kita ini dzalim, tetapi justru merasa didzalimi. Tukang memakan yang haram, tetapi merasa diri kita suci. Fasik (munafik) tetapi merasa diri kita shalih. Mencari ilmu untuk mengejar dunia, tetapi merasa mencari karena Allah semata."</em><strong><strong> (Siyaaru A'lamu Nubal...a')</strong></strong><em> </em></blockquote><em></em><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku." </em><strong>(Khalifah ‘Umar)</strong></blockquote><br />
<strong>Ingat lima perkara sebelum lima perkara :</strong><br />
<blockquote><em><strong>1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.</strong></em><br />
<em><strong>2. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.</strong></em><br />
<em><strong>3. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.</strong></em><br />
<em><strong>4. Waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.</strong></em><br />
<em><strong>5. Hidupmu sebelum datang matimu.</strong></em></blockquote>Pergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk memaksimalkan 5 sebelum datang 5!<br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak ada aib yang kutemukan dalam diri manusia, melebihi aib orang-orang yang sanggup menjadi sempurna, namun tidak mau menjadi sempurna.” </em><strong>(Abu Tammam..., sang penyair hikmah dari tanah Arab)</strong></blockquote><br />
<strong>Janganlah anda mengira masuk “Jannah” atau syurga-Nya itu gampang diraih dikarenakan anda telah Muslim…!!!</strong><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
<strong>Marilah kita berdo'a kepada Allah SWT. :</strong><br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahaman kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-9874735043906833402011-04-01T22:34:00.000-07:002011-04-01T22:34:12.631-07:00"GULA dan SIRUP"<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
***<br />
<strong>GULA dan SIRUP</strong><br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="img" src="http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/206434_204821829536349_100000256004384_758808_3426139_a.jpg" /></div></div>Untukmu Sahabat…<br />
<br />
Tak ada yang lebih gusar melebihi makhluk Allah yang bernama gula pasir. Pemanis alami dari olahan tumbuhan tebu ini membandingkan dirinya dengan makhluk sejenisnya yang bernama sirup.<br />
<br />
Masalahnya sederhana. Gula pasir merasa kalau selama ini dirinya tidak dihargai manusia. Dimanfaatkan, tapi dilupakan begitu saja. Walau ia sudah mengorbankan diri untuk memaniskan teh panas, tapi manusia tidak menyebut-nyebut dirinya dalam campuran teh dan gula itu. Manusia cuma menyebut, “Ini teh manis.” Bukan teh gula. Apalagi teh gula pasir.<br />
<br />
Begitu pun ketika gula pasir dicampur dengan kopi panas. Tak ada yang mengatakan campuran itu dengan ‘kopi gula pasir’. Melainkan, kopi manis. Hal yang sama ia alami ketika dirinya dicampur berbagai adonan kue dan roti.<br />
<br />
Gula pasir merasa kalau dirinya cuma dibutuhkan, tapi kemudian dilupakan. Ia cuma disebut manakala manusia butuh. Setelah itu, tak ada penghargaan sedikit pun. Tak ada yang menghargai pengorbanannya, kesetiaannya, dan perannya yang begitu besar sehingga sesuatu menjadi manis. Berbeda sekali dengan sirop.<br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="img" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/207202_204822036202995_100000256004384_758811_4896210_a.jpg" /></div></div>Dari segi eksistensi, sirup tidak hilang ketika bercampur. Warnanya masih terlihat. Manusia pun mengatakan, “Ini es sirup.” Bukan es manis. Bahkan tidak jarang sebutan diikuti dengan jatidiri yang lebih lengkap, “Es sirup mangga, es sirup lemon, kokopandan, ” dan seterusnya.<br />
<br />
Gula pasir pun akhirnya bilang ke sirup, “Andai aku seperti kamu.”<br />
<br />
*****************************************************************************<br />
<strong>Sosok gula pasir dan sirup merupakan pelajaran tersendiri buat mereka yang giat berbuat banyak untuk umat. Sadar atau tidak, kadang ada keinginan untuk diakui, dihargai, bahkan disebut-sebut namanya sebagai yang paling berjasa. Persis seperti yang disuarakan gula pasir.</strong><br />
<br />
<br />
*****************************************************************************<br />
Kalau saja gula pasir paham bahwa sebuah kebaikan kian bermutu ketika tetap tersembunyi. Kalau saja gula pasir sadar bahwa setinggi apa pun sirup dihargai, toh asalnya juga dari gula pasir. Kalau saja para pegiat kebaikan memahami kekeliruan gula pasir, tidak akan ada ungkapan, “Andai aku seperti sirup!”<br />
<br />
<strong><em>"Allahumma zidna walaa tanqushna wa akrimnaa walaa tuhinaa wa a’thina walaa tahrimnaa wa aatsirnaa walaa tutsir ‘alainaa wa ardhinaa wardho ‘anna"</em></strong><br />
<br />
<br />
Ya Allah, tambahkanlah kebaikan pada kami dan jangan Engkau kurangi, Muliakan kami dan jangan Engkau hinakan kami, Berilah kami dan jangan Engkau haramkan kami, Menangkanlah kami dan jangan Engkau kalahkan kami, Jadikanlah kami ridho dan terimalah amal kami. Amien..<br />
<br />
<em><strong>Sumber :</strong></em> <a href="http://kata2hikmah0fa.wordpress.com/2010/10/01/gula-dan-sirop/" rel="nofollow" target="_blank">http://kata2hikmah0fa.wordpress.com/2010/10/01/gula-dan-sirop/</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”</em><strong>(QS. Al-An’am : 116)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali ALLAH itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang <strong>beriman</strong> dan mereka selalu <strong>bertaqwa</strong>. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di Akhirat. Tidak ada perubahan bagi Kalimat-Kalimat (Janji-Janji) ALLAH. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar."</em><strong> (QS. Yunus : 62 - 64)</strong></blockquote><br />
<br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) : 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. "</em><strong> (QS. Al-An’am : 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan.”</em> <strong>(QS. 3 : 134)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan apabila kamu melihat orang2 yang memperolok-olokan ayat2 Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang2 yang zhalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." </em><strong>(</strong><strong>QS. Al-An'am : 68)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah SWT., tidaklah dapat kamu menghitungnya."</em> <strong>(QS. Ibrahim, 14 : 34)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)."</em> <strong>(QS. Al A'raaf: 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”</em>.<strong> (QS. Al-Isra : 36)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat.”</em> <strong>(QS. Ash-Shaff : 2-3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”</em> <strong>(QS. At-Tahrim: 6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik- baiknya."</em><strong>(QS. Yunus :158)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberikannya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran."</em><strong>(QS. Al-Jaatsiyah: 23)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetar/takutlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka semakin bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabbnya.” </em><strong>(QS. al-Anfaal: 2)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan."</em> <strong>(QS. An-Naml : 65)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, <strong> </strong>makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai </em><em><strong>orang-orang yang berlebih-lebihan</strong>."</em> <strong>(QS. Al-A’raaf : 31)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”</em> <strong>(QS. Al-Isra’:26)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan <strong>SOMBONG</strong>, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." </em><strong>(QS Al Israa’ :37)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 45-46)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 216)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.”</em> <strong>(QS. Al-A’la: 14-15)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” </em><strong>(QS At Taubah : 11)</strong></blockquote><br />
<br />
***<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” </em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><strong> </strong><strong> </strong><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya."</em><strong> (HR. At-Thirmidzi, Ibn Majah, Malik, Ibn Hibban, dan Al-Baihaqi) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Agama itu nasihat”</em>. Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, <em>“Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”</em><em>.</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Ada 3 hal yang termasuk pusaka <strong>kebajikan</strong>, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajarkan kamu".</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>harta (kekayaan) </strong>kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>ilmu </strong>kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.”</em> <strong>(Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ada sebagian ilmu yang diibaratkan permata yang terpendam. Tidak dapat mengetahuinya kecuali ulama Billah. Apabila mereka mengungkapkan ilmu tersebut, tidak seorangpun yang membantahnya, kecuali orang-orang yang tidak paham tentang Allah."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau (lebih baik) diam, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong><em> </em><strong> </strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan."</em> <strong> (HR. Tirmidzi, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berhati-hatilah kalian terhadap dosa kecil, sebab jika ia berkumpul dalam diri seseorang akan dapat membinasakannya." </em><strong>(HR. Ahmad dan Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi org yg meninggalkan <strong>debat</strong> meskipun dia berada dlm pihak yg benar. Dan aku menjamin sbuah rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan <strong>dusta</strong> meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi org yg <strong>membaguskan akhlaknya</strong>.” </em><strong> (HR. Abu Dawud)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman". Ada yang bertanya, "Siapa wahai rasulullah ? ". Beliau menjawab, "Yang tetangganya tidak aman dari gangguan-gangguannya." </em><strong>(HR. Al-Bukhori)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui manusia (secara turun temurun) dari kalimat kenabian terdahulu adalah, "Jika engkau tidak memiliki rasa <strong>malu</strong> berbuatlah sesukamu". </em><strong>(HR. Bukhari, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”</em><strong>(HR. At-Tirmizi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kesengsaraan yg paling sengsara... ialah miskin di dunia dan disiksa di akhirat."</em><strong> (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab,... “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. <strong>Sombong</strong> adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yang <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yang <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.” </em><strong>(HR. Al-Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang pintar ialah sesiapa yang memuliakan dirinya serta membuat persediaan untuk kehidupan selepas mati, sementara orang bodoh ialah sesiapa yang membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsu serta mengharapkan cita-citanya dikabulkan oleh Allah."</em> <strong>(HR. At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,”karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan syaithan.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan <strong>tangannya</strong>, jika ia tidak mampu maka dengan <strong>lisannya</strong>, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan <strong>hatinya</strong> dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka." </em><strong>(HR. Ahmad, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."</em> <strong>(HR. Bukhari - Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya aku juga bercanda namun aku tidak berkata kecuali yang benar.”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.”</em> <strong>(Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Katakanlah yang Hak (benar) walau kadang menyakitkan."</em><strong> (Al-Hadist)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang <strong>mujahid fi sabilillah</strong>, <strong>seorang hamba (budak)</strong> yang menebus dirinya supaya merdeka dan <strong>seorang yang menikah</strong> karena ingin memelihara kehormatannya”</em>. <strong>(HR. Ahmad, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tiga orang yang tidak disapa oleh Allah, tidak dibersihkan, dan tidak dilihat kelak pada hari kiamat dan mereka mendapat adzab yang paling pedih, yakni orang tua yang berzina, seorang raja (penguasa) yang dusta dan seorang yang miskin namun takabur (sombong)." </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><strong> </strong><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”</em><strong> (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik."</em><strong> (HR. Bukhari dan Abu Daud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sungguh yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan <strong>kesyirikan</strong> dan <strong>kekufuan</strong> adalah meninggalkan shalat.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Segala sesuatu itu ada kuncinya dan kunci surga itu adalah mencintai anak yatim dan orang-orang yang miskin.” </em><strong>(HR.Daruthni dan Ibnu Hiban)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>” Tidak beriman seseorang diantara kamu sebelum aku (Muhammad) lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia.”</em> <strong>(HR. Bukhari, Muslim dan Nasa’i)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Janganlah kalian berlebih- lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang- orang Nasrani telah berlebih- lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba Allah, maka katakanlah, “’Abdullaah Wa Rosuuluhu (hamba Alloh dan Rasul- Nya.” </em><strong>(HR.al- Bukhori, at- Tirmidzi, Ahmad, ad- Darimi dan yang lainnya dari Shahabat ‘Umar bin al- Khaththab Ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hindarkanlah daripadamu sikap melampuai batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya.”</em><strong> (HR. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).</strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun.”</em><strong> (HR. Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.”</em> <strong>(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
Dari Anas Ra. berkata,<br />
<blockquote><em>bahwa ada 7 macam pahala yang tetap mengalir kepada seseorang selepas matinya : </em><br />
<em>1. Orang yang mendirikan masjid maka ia akan tetap mendapatkan pahalanya selama masjid itu digunakan oleh orang untuk beramal ibadah di dalamnya.</em><br />
<em>2. Orang yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya.</em><br />
<em>3. Orang yang menulis mushaf/kitab, ia akan mendapat pahala selagi ada orang yang membacanya.</em><br />
<em>4. Orang yang menggali sumur selama ada orang yang menggunakannya.</em><br />
<em>5. Orang yang menanam tanam-tanaman selama ada yang memakannya, baik dari manusia atau burung.</em><br />
<em>6. Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ilmu tersebut diamalkan oleh</em><br />
<em>orang yang mempelajarinya</em><br />
<em>7. Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mana anak tersebut selalu mendoakan kedua orang tuanya dan beristighfar baginya</em><br />
<em> 8. Orang yg mengajarkan kepada anak ilmu Al-Qur'an maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri. </em></blockquote><br />
Abu Hurairah Ra. berkata, Rasulullah Saw bersabda :<br />
<blockquote><em>"Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan 3 perkara :</em><br />
<em>1. Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah)</em><br />
<em>2. Ilmu yang berguna dan diamalkan.</em><br />
<em> 3. Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.</em></blockquote><br />
<br />
<strong>***</strong><br />
<blockquote><em>"Jangan lihat orangnya tapi lihat apa yang dia ucapkan."</em><strong> (Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan."</em> <strong>(Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal." </em><strong>(Ali bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat."</em><strong> (Khalifah Abdul Malik bin Marwan)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama dia masih menuntut. Tetapi apabila pada suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar", maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya."</em> <strong>(Luqman Hakim)</strong></blockquote><br />
***<br />
<strong><em>Nasihat kadang pahit dan getir... </em>Fudhail bin Iyadh berkata :</strong><em> </em><br />
<blockquote><em>"</em><em>Wahai orang yang sengsara. </em><em>Kamu orang jahat, tapi menganggap dirimu baik. Kamu orang bodoh, tapi menganggap dirimu pintar. Kamu tolol, tetapi menganggap dirimu cerdik. Umurmu pendek, tapi angan-anganmu panjang." Ketulusan menerima membuat rasanya manis..."</em></blockquote><strong></strong><br />
<strong>Imam Adz-dzhabi menambahkan :</strong><br />
<blockquote><strong><strong> </strong></strong><em>"Demi Allah, sungguh benar apa yang beliau katakan. Kita ini dzalim, tetapi justru merasa didzalimi. Tukang memakan yang haram, tetapi merasa diri kita suci. Fasik (munafik) tetapi merasa diri kita shalih. Mencari ilmu untuk mengejar dunia, tetapi merasa mencari karena Allah semata."</em><strong><strong> (Siyaaru A'lamu Nubal...a')</strong></strong><em> </em></blockquote><strong></strong><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku." </em><strong>(Khalifah ‘Umar)</strong></blockquote><strong></strong><br />
<strong>Ingat lima perkara sebelum lima perkara :</strong><br />
<blockquote><em><strong>1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.</strong></em><br />
<em><strong>2. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.</strong></em><br />
<em><strong>3. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.</strong></em><br />
<em><strong>4. Waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.</strong></em><br />
<em><strong>5. Hidupmu sebelum datang matimu.</strong></em></blockquote>Pergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk memaksimalkan 5 sebelum datang 5!<br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak ada aib yang kutemukan dalam diri manusia, melebihi aib orang-orang yang sanggup menjadi sempurna, namun tidak mau menjadi sempurna.” </em><strong>(Abu Tammam..., sang penyair hikmah dari tanah Arab)</strong></blockquote><br />
<strong>Janganlah anda mengira masuk “Jannah” atau syurga-Nya itu gampang diraih dikarenakan anda telah Muslim…!!!</strong><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
<strong>Marilah kita berdo'a kepada Allah SWT. :</strong><br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahaman kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-25553719164830234272011-04-01T22:33:00.001-07:002011-04-01T22:33:26.768-07:00AGAR menjadi PRIBADI yang RENDAH HATI dan DISENANGI<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
<br />
***<br />
<div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><img class="img" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/208095_204826719535860_100000256004384_758871_4712731_n.jpg" style="width: 493px;" /></div></div><br />
Sahabat Hikmah…<br />
Ada seorang sahabat yang menemui seorang pemimpin yang alim, kaya dan sholeh.<br />
<br />
Dia orang yang sangat sopan, terkenal menghargai setiap orang dan mempunyai pribadi yang sangat menyenangkan.<br />
<br />
Ketika ditanya oleh sahabat tersebut apa TIPS agar dia mempunyai pribadi yang MENYENANGKAN, RENDAH HATI dan DISENANGI banyak orang, pemimpin yang sholeh itu menjawab:<br />
<em>” Saudara, saya SELALU mengHARGAi SETIAP ORANG, siapapun dia, dan saya SELALU mengHARGAi setiap KESEMPATAN”</em><br />
<ul><li><em>“Jika saya berjumpa dengan ANAK-ANAK, saya menganggap anak-kanak itu LEBIH MULIA daripada saya, karena anak-kanak ini BELUM BANYAK melakukan DOSA daripada saya.”</em></li>
<li><em> ” Apabila saya bertemu dengan ORANG TUA, saya menganggap dia LEBIH MULIA daripada saya karena dia sudah LEBIH LAMA berIBADAH.”</em></li>
<li><em> ”Jika saya berjumpa dengan ORANG ALIM, saya menganggap dia LEBIH MULIA daripada saya karena BANYAK ILMU yang telah mereka pelajari dan ketahui.”</em></li>
<li><em>“Apabila saya berjumpa dengan RAKYATku, saya menganggap dia LEBIH MULIA daripada saya karena dia tidak akan DIMINTA PERTANGGUNG JAWABAN seberat saya, dan mungkin di mata Allah dia LEBIH MULIA karena lebih berTAKWA</em>.”</li>
<li><em> ”Apabila saya melihat ORANG JAHIL (BODOH), saya menganggap mereka LEBIH MULIA daripada saya karena mereka membuat DOSA dalam keJAHILan, sedangkan saya membuat DOSA dalam keadaan MENGETAHUI.”</em></li>
<li><em> ”Jika saya melihat ORANG JAHAT, saya TIDAK menganggap kita LEBIH MULIA karena mungkin satu hari nanti dia akan INSAF dan BERTAUBAT atas kesalahannya sehingga dia DICINTAI oleh Allah.”</em></li>
<li><em> ”Apabila saya bertemu dengan ORANG KAFIR, saya mengatkan didalam hati bahwa mungkin pada suatu hari nanti mereka akan DIBERI HIDAYAH oleh Allah dan akan memeluk Islam, maka segala dosa mereka akan DIAMPUNI oleh Allah. </em></li>
</ul><strong><em>Dan…</em></strong><br />
<em>Karena sesungguhnya kita TIDAK TAHU apakah AKHIR HIDUP kita lebih LEBIH MULIA atau LEBIH HINA dari mereka.</em><br />
<br />
<em>Karena sesungguhnya kita TIDAK TAHU apakah kita akan mendapat AMPUNAN dan RAHMAT dari Allah sehingga nantinya menjadi penghuni SURGA, atau sebaliknya kita pada akhirnya TERPEROSOK dalam DOSA di AKHIR HIDUP kita sehingga akhirnya masuk ke dalam NERAKA dan mereka SEBALIKNYA.</em><br />
<br />
<em>Karena KEMULIAAN yang sesungguhnya adalah bila dia selamat dari NERAKA dan dimasukkan oleh Allah ke dalam SURGA. </em><br />
<br />
<em> Karena KEHIDUPAN DUNIA adalah FATAMORGANA yang MENIPU, dan hanya Allah yang mengetaui KEMULIAAN seseorang.”</em><br />
<br />
Dan karena sesungguhnya Rasulullah shalallaahu ’alaihi wa sallam telah bersabda, (dari Abu Abdurahman Abdullah ibn Mas’ud ra) :<br />
<blockquote><em>”Sesungguhnya seseorang di antara kamu dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari berupa air mani. Kemudian 40 hari menjadi segumpal darah, kemudian 40 menjadi sepotong daging.</em><br />
<br />
<em>Kemudian diutuslah seorang Malaikat untuk MENIUPKAN ROH kepadanya dan diperintah dengan 4 (macam) perintah, yaitu meNULISkan REZEKInya, AJALnya, AMALnya, dan CELAKAnya atau BAHAGIAnya.</em><br />
<br />
<em>Demi Dzat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya seseorang diantara kamu melakukan AMAL AHLI SURGA hingga tiada jarak antara dirinya dengan SURGA, melainkan hanya SEJENGKAL saja, Lalu dia didahului oleh CATATAN TAKDIRnya dan beramal dengan AMAL AHLI NERAKA, maka masuklah dia ke NERAKA.</em><br />
<br />
<em>Dan (ada pula) seseorang diantara kamu melakukan AMAL AHLI NERAKA hingga tiada jarak antara dirinya dengan NERAKA, melainkan hanya SEJENGKAL saja, Lalu dia didahului oleh CATATAN TAKDIRnya dan beramal dengan AMAL AHLI SURGA, maka masuklah dia ke SURGA.”</em><strong> (HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
Akhirnya dengan mengangguk-angguk sahabat tadi berkata : <strong><em>“Subahnallah dengan HIKMAH ini semoga Engkau akan selalu MEMULIAKAN orang lain dan MEMULIAKAN KESEMPATAN , sehingga akan DIMULIAKAN oleh Allah subhanahu wa ta’la”</em></strong><br />
<br />
Pemimpin tersebut menjawab : “Amin yaa Rabbal ‘aalamiin”<br />
<br />
<blockquote><strong><em>"Sesungguhnya yang membuat manusia indah adalah hati yang hidup, karena dia mampun mengambil nasihat dan ilmu agama sebagai akhlaq dirinya hingga pribadinya indah dan terpuji." </em></strong></blockquote><br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://kata2hikmah0fa.wordpress.com/2010/10/01/agar-menjadi-pribadi-yang-rendah-hati-dan-disenangi/" rel="nofollow" target="_blank">http://kata2hikmah0fa.wordpress.com/2010/10/01/agar-menjadi-pribadi-yang-rendah-hati-dan-disenangi/</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”</em><strong>(QS. Al-An’am : 116)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali ALLAH itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang <strong>beriman</strong> dan mereka selalu <strong>bertaqwa</strong>. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di Akhirat. Tidak ada perubahan bagi Kalimat-Kalimat (Janji-Janji) ALLAH. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar."</em><strong> (QS. Yunus : 62 - 64)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. "</em><strong> (QS. Al-An’am : 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan.”</em> <strong>(QS. 3 : 134)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan apabila kamu melihat orang2 yang memperolok-olokan ayat2 Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang2 yang zhalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." </em><strong>(</strong><strong>QS. Al-An'am : 68)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah SWT., tidaklah dapat kamu menghitungnya."</em> <strong>(QS. Ibrahim, 14 : 34)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)."</em> <strong>(QS. Al A'raaf: 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”</em>.<strong> (QS. Al-Isra : 36)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat.”</em> <strong>(QS. Ash-Shaff : 2-3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”</em> <strong>(QS. At-Tahrim: 6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik- baiknya."</em><strong>(QS. Yunus :158)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetar/takutlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka semakin bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabbnya.” </em><strong>(QS. al-Anfaal: 2)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan."</em><strong>(QS. An-Naml : 65)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, <strong> </strong>makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai </em><em><strong>orang-orang yang berlebih-lebihan</strong>."</em><strong>(QS. Al-A’raaf : 31)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”</em><strong>(QS. Al-Isra’:26)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 45-46)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 216)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.”</em> <strong>(QS. Al-A’la: 14-15)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
***<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” </em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya."</em><strong> (HR. At-Thirmidzi, Ibn Majah, Malik, Ibn Hibban, dan Al-Baihaqi) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Agama itu nasihat”</em>. Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, <em>“Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”</em><em>.</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Ada 3 hal yang termasuk pusaka <strong>kebajikan</strong>, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajarkan kamu".</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>harta (kekayaan) </strong>kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>ilmu </strong>kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.”</em> <strong>(Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ada sebagian ilmu yang diibaratkan permata yang terpendam. Tidak dapat mengetahuinya kecuali ulama Billah. Apabila mereka mengungkapkan ilmu tersebut, tidak seorangpun yang membantahnya, kecuali orang-orang yang tidak paham tentang Allah."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau (lebih baik) diam, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong><em> </em><strong> </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan."</em> <strong> (HR. Tirmidzi, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi org yg meninggalkan <strong>debat</strong> meskipun dia berada dlm pihak yg benar. Dan aku menjamin sbuah rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan <strong>dusta</strong> meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi org yg <strong>membaguskan akhlaknya</strong>.” </em><strong> (HR. Abu Dawud)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman". Ada yang bertanya, "Siapa wahai rasulullah ? ". Beliau menjawab, "Yang tetangganya tidak aman dari gangguan-gangguannya." </em><strong>(HR. Al-Bukhori)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui manusia (secara turun temurun) dari kalimat kenabian terdahulu adalah, "Jika engkau tidak memiliki rasa <strong>malu</strong> berbuatlah sesukamu". </em><strong>(HR. Bukhari, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”</em><strong>(HR. At-Tirmizi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kesengsaraan yg paling sengsara... ialah miskin di dunia dan disiksa di akhirat."</em><strong> (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab,... “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. <strong>Sombong</strong> adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yang <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yang <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.” </em><strong>(HR. Al-Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang pintar ialah sesiapa yang memuliakan dirinya serta membuat persediaan untuk kehidupan selepas mati, sementara orang bodoh ialah sesiapa yang membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsu serta mengharapkan cita-citanya dikabulkan oleh Allah."</em><strong>(HR. At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,”karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan syaithan.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan <strong>tangannya</strong>, jika ia tidak mampu maka dengan <strong>lisannya</strong>, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan <strong>hatinya</strong> dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka." </em><strong>(HR. Ahmad, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."</em><strong>(HR. Bukhari - Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya aku juga bercanda namun aku tidak berkata kecuali yang benar.”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.”</em><strong>(Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Katakanlah yang Hak (benar) walau kadang menyakitkan."</em><strong> (Al-Hadist)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang <strong>mujahid fi sabilillah</strong>, <strong>seorang hamba (budak)</strong> yang menebus dirinya supaya merdeka dan <strong>seorang yang menikah</strong> karena ingin memelihara kehormatannya”</em>. <strong>(HR. Ahmad, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tiga orang yang tidak disapa oleh Allah, tidak dibersihkan, dan tidak dilihat kelak pada hari kiamat dan mereka mendapat adzab yang paling pedih, yakni orang tua yang berzina, seorang raja (penguasa) yang dusta dan seorang yang miskin namun takabur (sombong)." </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”</em><strong> (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik."</em><strong> (HR. Bukhari dan Abu Daud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>Berilah saya nasihat” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, <strong>“Jangan marah” </strong>Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, <strong>“Jangan marah”. </strong></em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em><strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em><strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Segala sesuatu itu ada kuncinya dan kunci surga itu adalah mencintai anak yatim dan orang-orang yang miskin.” </em><strong>(HR.Daruthni dan Ibnu Hiban)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>” Tidak beriman seseorang diantara kamu sebelum aku (Muhammad) lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia.”</em> <strong>(HR. Bukhari, Muslim dan Nasa’i)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Janganlah kalian berlebih- lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang- orang Nasrani telah berlebih- lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba Allah, maka katakanlah, “’Abdullaah Wa Rosuuluhu (hamba Alloh dan Rasul- Nya.” </em><strong>(HR.al- Bukhori, at- Tirmidzi, Ahmad, ad- Darimi dan yang lainnya dari Shahabat ‘Umar bin al- Khaththab Ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hindarkanlah daripadamu sikap melampuai batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya.”</em><strong> (HR. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).</strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun.”</em><strong> (HR. Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.”</em> <strong>(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<strong>***</strong><br />
<blockquote><em>"Jangan lihat orangnya tapi lihat apa yang dia ucapkan."</em><strong> (Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan."</em><strong>(Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><strong></strong><br />
<blockquote><em>"Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal." </em><strong>(Ali bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat."</em><strong> (Khalifah Abdul Malik bin Marwan)</strong></blockquote><strong></strong><br />
<blockquote><em>"Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama dia masih menuntut. Tetapi apabila pada suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar", maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya."</em><strong>(Luqman Hakim)</strong></blockquote><br />
<strong><em>Nasihat kadang pahit dan getir... </em>Fudhail bin Iyadh berkata :</strong><em> </em><br />
<blockquote><em>"</em><em>Wahai orang yang sengsara. </em><em>Kamu orang jahat, tapi menganggap dirimu baik. Kamu orang bodoh, tapi menganggap dirimu pintar. Kamu tolol, tetapi menganggap dirimu cerdik. Umurmu pendek, tapi angan-anganmu panjang." Ketulusan menerima membuat rasanya manis..."</em></blockquote><br />
<strong>Imam Adz-dzhabi menambahkan :</strong><br />
<blockquote><strong><strong> </strong></strong><em>"Demi Allah, sungguh benar apa yang beliau katakan. Kita ini dzalim, tetapi justru merasa didzalimi. Tukang memakan yang haram, tetapi merasa diri kita suci. Fasik (munafik) tetapi merasa diri kita shalih. Mencari ilmu untuk mengejar dunia, tetapi merasa mencari karena Allah semata."</em><strong><strong> (Siyaaru A'lamu Nubal...a')</strong></strong><em> </em></blockquote><em></em><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku." </em><strong>(Khalifah ‘Umar)</strong></blockquote><br />
<strong>Ingat lima perkara sebelum lima perkara :</strong><br />
<blockquote><em><strong>1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.</strong></em><br />
<em><strong>2. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.</strong></em><br />
<em><strong>3. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.</strong></em><br />
<em><strong>4. Waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.</strong></em><br />
<em><strong>5. Hidupmu sebelum datang matimu.</strong></em></blockquote><br />
Pergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk memaksimalkan 5 sebelum datang 5!<br />
<blockquote><em>“Tidak ada aib yang kutemukan dalam diri manusia, melebihi aib orang-orang yang sanggup menjadi sempurna, namun tidak mau menjadi sempurna.” </em><strong>(Abu Tammam..., sang penyair hikmah dari tanah Arab)</strong></blockquote><br />
<strong>Janganlah anda mengira masuk “Jannah” atau syurga-Nya itu gampang diraih dikarenakan anda telah Muslim…!!!</strong><br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
<strong>Marilah kita berdo'a kepada Allah SWT. :</strong><br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahaman kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-13213732644612345572011-04-01T22:32:00.002-07:002011-04-01T22:32:56.972-07:00Kesalahan<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
***<br />
<br />
<strong>Mencari Pahlawan Indonesia. <em> </em></strong><br />
<strong><em>Seri 20: Kesalahan.</em></strong><br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="img" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/198941_204287696256429_100000256004384_755571_6994912_a.jpg" /></div></div>Sebagai manusia, setiap <strong>pahlawan</strong> pasti pernah dan akan selalu pernah melakukan kesalahan. Dalam diri mereka, bukan cuma ada nalar dan nurani, tetapi juga ada naluri. Dalam diri mereka, tidak hanya ada akal dan iman, namun juga ada syahwat. Mereka bukan hanya memiliki kekuatan, namun juga kelemahan. <strong>Mereka tidak menjadi malaikat manakala mereka menjadi pahlawan; mereka hanya menjadi sempurna secara relatif sebagai manusia.</strong><br />
<br />
Laiknya sebuah karya, demikian pula kesalahan: ada yang besar dan ada juga yang kecil. Para <strong>pahlawan</strong> sejati itu pasti pernah melakukan kesalahan, entah besar entah kecil. Namun, <strong>seseorang sampai disebut pahlawan karena kebaikannya lebih besar daripada kesalahannya; karena kekuatannya lebih menonjol daripada kelemahannya.</strong> Maka, kesalahan-kesalahan yang diiakukan oleh para pahlawan itu biasanya lebih banyak yang kecil, dan tidak sering terulang, serta umumnya tidak disengaja, kecuali kalau itu menjadi sumber kelemahannya.<br />
<br />
Sebenarnya, kuantitas kesalahan tidaklah sepenting katagori kesalahan. Yang terakhir inilah sebenarnya yang menentukan peluang kepahlawanan seseorang. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan para pahlawan umumnya tidak secara langsung menunjukkan karakter yang buruk, tetapi lebih banyak pada tingkat kematangan dalam profesi atau kepribadian yang dibentuk oleh ilmu pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dan kesiapan dasarnya sebagai pahlawan.<br />
<br />
Kesalahan-kesalahan itu biasanya lebih terkait pada masalah strategi dan leknis. Kendati demikian, kedua jenis kesalahan itu-kepribadian atau profesi, tidak boleh bersifat fatal. Adapun ukuran kesalahan fatal itu adalah habisnya peluang untuk memperbaikinya. Misalnya. kesalahan falal yang diiakukan oleh seorang politisi pada akhir karirnya sebagai politisi, Begitu pula tatkala seorang pebisnis, di usia senjanya, melakukan kesalahan fatal yang menghabiskan aset bisnisnya. Akan tetapi, kesalahan ijtihad yang diiakukan oleh seorang ulama, mungkin tidak akan mematikan namanya sebagai ulama. Andaikata ia melakukan kesalahan akhiak, mungkin hal itu lebih efektif mematikan peluangnya sebagai ulama.<br />
<br />
Selain itu, ada pula masalah efek kesalahan: kepada pribadi atau kepada publik? Para pahlawan akan menutup peluang kepahlawanannya manakala ia melakukan kesatahan yang berefek kepada publik. Sebab, <strong>salah satu ukuran kepahlawanan adalah manfaat publik yang diberikan oleh pahlawan tersebut.</strong> Ketika Khalid bin Walid menikahi janda Malik bin Nuwairah, Umar bin Khathab meminta Abu Bakar untuk memecat Khalid. Malik bin Nuwairah yang mengaku Nabi itu tewas dibunuh Khalid pada Perang Riddah. Umar beralasan, Malik bin Nuwairah telah mengucapkan syahadat, namun Khalid tetap membunuhnya, kemudian malah menikahi jandanya.<br />
<br />
Meski demikian, Abu Bakar tidak mengabulkannya. Entah karena Abu Bakar membenarkan ijtihad Khalid yang menganggap syahadat itu hanya karena terdesak, atau karena alasan lain. Yang pasti, seperti yang terlihat, efek kesalahan itu-jika itu bisa disebut kesalahan-tidak sampai kepada publik.<br />
<br />
Di balik itu semua, yang jauh lebih penting dalam perspektif Islam adalah semangat bertaubat secara konstan. Sebab, <strong>taubat hakikatnya adalah proses perbaikan diri secara berkelanjutan.</strong> Dengan taubat itulah, seorang pahlawan mukmin sejati mengubah setiap kesalahan menjadi pelajaran mahal bagi kelanjutan langkah-langkah kepahlawanannya.<br />
<br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://wawankurniawan.net/hikmah/kesalahan.htm" rel="nofollow" target="_blank">http://wawankurniawan.net/hikmah/kesalahan.htm</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”</em><strong>(QS. Al-An’am : 116)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali ALLAH itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang <strong>beriman</strong> dan mereka selalu <strong>bertaqwa</strong>. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di Akhirat. Tidak ada perubahan bagi Kalimat-Kalimat (Janji-Janji) ALLAH. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar."</em><strong> (QS. Yunus : 62 - 64)</strong></blockquote><strong></strong><br />
<br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. "</em><strong> (QS. Al-An’am : 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan.”</em> <strong>(QS. 3 : 134)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan apabila kamu melihat orang2 yang memperolok-olokan ayat2 Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang2 yang zhalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." </em><strong>(</strong><strong>QS. Al-An'am : 68)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah SWT., tidaklah dapat kamu menghitungnya."</em> <strong>(QS. Ibrahim, 14 : 34)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)."</em> <strong>(QS. Al A'raaf: 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”</em>.<strong> (QS. Al-Isra : 36)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat.”</em> <strong>(QS. Ash-Shaff : 2-3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”</em> <strong>(QS. At-Tahrim: 6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik- baiknya."</em><strong>(QS. Yunus :158)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberikannya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran."</em><strong>(QS. Al-Jaatsiyah: 23)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetar/takutlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka semakin bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabbnya.” </em><strong>(QS. al-Anfaal: 2)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan."</em> <strong>(QS. An-Naml : 65)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, <strong> </strong>makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai </em><em><strong>orang-orang yang berlebih-lebihan</strong>."</em> <strong>(QS. Al-A’raaf : 31)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”</em> <strong>(QS. Al-Isra’:26)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 45-46)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 216)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.”</em> <strong>(QS. Al-A’la: 14-15)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<br />
***<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” </em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><strong> </strong><strong> </strong><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya."</em><strong> (HR. At-Thirmidzi, Ibn Majah, Malik, Ibn Hibban, dan Al-Baihaqi) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Agama itu nasihat”</em>. Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, <em>“Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”</em><em>.</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Ada 3 hal yang termasuk pusaka <strong>kebajikan</strong>, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajarkan kamu".</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>harta (kekayaan) </strong>kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>ilmu </strong>kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.”</em> <strong>(Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ada sebagian ilmu yang diibaratkan permata yang terpendam. Tidak dapat mengetahuinya kecuali ulama Billah. Apabila mereka mengungkapkan ilmu tersebut, tidak seorangpun yang membantahnya, kecuali orang-orang yang tidak paham tentang Allah."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau (lebih baik) diam, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong><em> </em><strong> </strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan."</em> <strong> (HR. Tirmidzi, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi org yg meninggalkan <strong>debat</strong> meskipun dia berada dlm pihak yg benar. Dan aku menjamin sbuah rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan <strong>dusta</strong> meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi org yg <strong>membaguskan akhlaknya</strong>.” </em><strong> (HR. Abu Dawud)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman". Ada yang bertanya, "Siapa wahai rasulullah ? ". Beliau menjawab, "Yang tetangganya tidak aman dari gangguan-gangguannya." </em><strong>(HR. Al-Bukhori)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui manusia (secara turun temurun) dari kalimat kenabian terdahulu adalah, "Jika engkau tidak memiliki rasa <strong>malu</strong> berbuatlah sesukamu". </em><strong>(HR. Bukhari, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”</em><strong>(HR. At-Tirmizi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kesengsaraan yg paling sengsara... ialah miskin di dunia dan disiksa di akhirat."</em><strong> (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab,... “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. <strong>Sombong</strong> adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yang <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yang <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.” </em><strong>(HR. Al-Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang pintar ialah sesiapa yang memuliakan dirinya serta membuat persediaan untuk kehidupan selepas mati, sementara orang bodoh ialah sesiapa yang membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsu serta mengharapkan cita-citanya dikabulkan oleh Allah."</em> <strong>(HR. At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,”karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan syaithan.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan <strong>tangannya</strong>, jika ia tidak mampu maka dengan <strong>lisannya</strong>, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan <strong>hatinya</strong> dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka." </em><strong>(HR. Ahmad, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."</em> <strong>(HR. Bukhari - Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya aku juga bercanda namun aku tidak berkata kecuali yang benar.”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.”</em> <strong>(Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Katakanlah yang Hak (benar) walau kadang menyakitkan."</em><strong> (Al-Hadist)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang <strong>mujahid fi sabilillah</strong>, <strong>seorang hamba (budak)</strong> yang menebus dirinya supaya merdeka dan <strong>seorang yang menikah</strong> karena ingin memelihara kehormatannya”</em>. <strong>(HR. Ahmad, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tiga orang yang tidak disapa oleh Allah, tidak dibersihkan, dan tidak dilihat kelak pada hari kiamat dan mereka mendapat adzab yang paling pedih, yakni orang tua yang berzina, seorang raja (penguasa) yang dusta dan seorang yang miskin namun takabur (sombong)." </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><strong> </strong><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”</em><strong> (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik."</em><strong> (HR. Bukhari dan Abu Daud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Segala sesuatu itu ada kuncinya dan kunci surga itu adalah mencintai anak yatim dan orang-orang yang miskin.” </em><strong>(HR.Daruthni dan Ibnu Hiban)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>” Tidak beriman seseorang diantara kamu sebelum aku (Muhammad) lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia.”</em> <strong>(HR. Bukhari, Muslim dan Nasa’i)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Janganlah kalian berlebih- lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang- orang Nasrani telah berlebih- lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba Allah, maka katakanlah, “’Abdullaah Wa Rosuuluhu (hamba Alloh dan Rasul- Nya.” </em><strong>(HR.al- Bukhori, at- Tirmidzi, Ahmad, ad- Darimi dan yang lainnya dari Shahabat ‘Umar bin al- Khaththab Ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hindarkanlah daripadamu sikap melampuai batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya.”</em><strong> (HR. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).</strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun.”</em><strong> (HR. Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.”</em> <strong>(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<br />
<strong>***</strong><br />
<blockquote><em>"Jangan lihat orangnya tapi lihat apa yang dia ucapkan."</em><strong> (Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan."</em> <strong>(Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal." </em><strong>(Ali bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat."</em><strong> (Khalifah Abdul Malik bin Marwan)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama dia masih menuntut. Tetapi apabila pada suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar", maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya."</em> <strong>(Luqman Hakim)</strong></blockquote><br />
<strong><em>Nasihat kadang pahit dan getir... </em>Fudhail bin Iyadh berkata :</strong><em> </em><br />
<blockquote><em>"</em><em>Wahai orang yang sengsara. </em><em>Kamu orang jahat, tapi menganggap dirimu baik. Kamu orang bodoh, tapi menganggap dirimu pintar. Kamu tolol, tetapi menganggap dirimu cerdik. Umurmu pendek, tapi angan-anganmu panjang." Ketulusan menerima membuat rasanya manis..."</em></blockquote><br />
<strong>Imam Adz-dzhabi menambahkan :</strong><br />
<blockquote><strong><strong> </strong></strong><em>"Demi Allah, sungguh benar apa yang beliau katakan. Kita ini dzalim, tetapi justru merasa didzalimi. Tukang memakan yang haram, tetapi merasa diri kita suci. Fasik (munafik) tetapi merasa diri kita shalih. Mencari ilmu untuk mengejar dunia, tetapi merasa mencari karena Allah semata."</em><strong><strong> (Siyaaru A'lamu Nubal...a')</strong></strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku." </em><strong>(Khalifah ‘Umar)</strong></blockquote><br />
<strong>Ingat lima perkara sebelum lima perkara :</strong><br />
<blockquote><em><strong>1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.</strong></em><br />
<em><strong>2. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.</strong></em><br />
<em><strong>3. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.</strong></em><br />
<em><strong>4. Waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.</strong></em><br />
<em><strong>5. Hidupmu sebelum datang matimu.</strong></em></blockquote>Pergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk memaksimalkan 5 sebelum datang 5!<br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak ada aib yang kutemukan dalam diri manusia, melebihi aib orang-orang yang sanggup menjadi sempurna, namun tidak mau menjadi sempurna.” </em><strong>(Abu Tammam..., sang penyair hikmah dari tanah Arab)</strong></blockquote><br />
<strong>Janganlah anda mengira masuk “Jannah” atau syurga-Nya itu gampang diraih dikarenakan anda telah Muslim…!!!</strong><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
<strong>Marilah kita berdo'a kepada Allah SWT. :</strong><br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahaman kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-829266987231707692011-04-01T22:32:00.000-07:002011-04-01T22:32:01.476-07:00Kekalahan<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
***<br />
<strong>Mencari Pahlawan Indonesia. <em> </em></strong><br />
<strong><em>Seri 21: Kekalahan.</em></strong><br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="img" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/199525_204285742923291_100000256004384_755546_2728425_a.jpg" /></div></div>Dalam sajak Aku, Chairil Anwar mengungkap sebuah obsesi tentang nafas dan stamina kehidupan, vitalitas, dinamika, dan yang jauh lebih penting: perlawanan. Dia ingin melawan ketidakmungkinan; dia ingin menembus masa; dia ingin mengabadi, maka dia berkata,<br />
<strong>“<em>Aku mau hidup seribu tahun lagi.</em>” </strong><br />
<br />
Akan tetapi, beberapa saat menjelang wafatnya, Chairil Anwar ternyata menyerah. Sakitnya parah. Ia mati muda. Namun, sebelumnya dia berkata.<br />
<strong>“<em>Hidup hanya menunda kekalahan.</em>” </strong><br />
<br />
Seorang <strong>pahlawan</strong> boleh salah, boleh gagal, boleh tertimpa musibah. Akan tetapi, <strong>dia tidak boleh kalah</strong>. Dia tidak boleh menyerah kepada kelemahannya; dia tidak boleh menyerah kepada tantangannya; dia tidak boleh menyerah kepada keterbatasannya. Dia harus tetap melawan, menembus gelap, supaya dia bisa menjemput fajar. Sebab, <strong>kepahlawanan adalah piala yang direbut, bukan kado yang dihadiahkan.</strong><br />
<br />
Di bawah godaan keterbatasan dan kelemahan, di bawah tekanan realitas tantangan yang sering terlihat seperti kabut tebal dari ketidakmungkinan, semangat perlawanan seorang <strong>pahlawan</strong> teruji. Maka, di alam jiwa individu, selalu ada yang kalah, lalu ia menjadi pengkhianat: sebab dia mengkhianati cita-citanya. Maka, dalam sejarah sebuah bangsa, selalu ada noda yang diteteskan oleh pengkhianatan: ketika mereka menyerah kepada kodrat mereka sebagai bangsa yang lemah; ketika mereka merasa bangga bernaung di bawah ketiak bangsa-bangsa lain; ketika sekelompok pengkhianat dari bangsa itu melepaskan diri dari identitas dan harga diri bangsa, lalu menjual bang-anya, semata karena mereka kehilangan kepercayaan untuk melawan.<br />
<br />
Perlawanan bukanlah keberanian, walaupun ia merupakan bagiannya yang terpenting. Keberanian adalah anugerah. Akan tetapi, perlawanan adalah keharusan. Ketika Hekmatyar bersama tiga puluh orang Mujahidin Afghanistan dikepung tentara Uni Soviet, mereka memutuskan untuk tidak menyerah.<br />
<br />
Mereka tidak mau sia-sia. Mereka harus melawan tank-tank sadis itu, walaupun hanya dengan batu. Jihad pun dimulai, sampai empat belas tahun kemudian mereka menang, walaupun dengan dua juta syuhada. Uni Soviet pun runtuh.<br />
Begitulah sejarah kepahlawanan ditulis dari perlawanan. Satu setengah juta orang Aljazair syahid untuk melawan penjajah Perancis. Adapun Bangsa Indonesia mengusir penjajah Belanda dan Jepang hanya dengan bambu runcing.<br />
<br />
Akan tetapi, perlawanan bukanlah kenekatan. Tidak ada pertentangan antara perlawanan dengan realisme yang mengharuskan kita mempertimbangkan semua aspek secara utuh. <strong>Perlawanan adalah ruh dan jasadnya adalah realisme.</strong> Maka, ketika ruh itu hilang dalam diri kita, segeralah membuat keranda jenazah unluk mengubur mimpi kepahlawanan.<br />
<br />
<strong><em>Sumber : </em></strong><a href="http://wawankurniawan.net/hikmah/kekalahan.htm" rel="nofollow" target="_blank">http://wawankurniawan.net/hikmah/kekalahan.htm</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”</em><strong>(QS. Al-An’am : 116)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. "</em><strong> (QS. Al-An’am : 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan.”</em> <strong>(QS. 3 : 134)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan apabila kamu melihat orang2 yang memperolok-olokan ayat2 Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang2 yang zhalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." </em><strong>(</strong><strong>QS. Al-An'am : 68)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah SWT., tidaklah dapat kamu menghitungnya."</em> <strong>(QS. Ibrahim, 14 : 34)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)."</em> <strong>(QS. Al A'raaf: 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”</em>.<strong> (QS. Al-Isra : 36)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat.”</em> <strong>(QS. Ash-Shaff : 2-3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik- baiknya."</em><strong>(QS. Yunus :158)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberikannya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran."</em><strong>(QS. Al-Jaatsiyah: 23)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetar/takutlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka semakin bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabbnya.” </em><strong>(QS. al-Anfaal: 2)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan."</em> <strong>(QS. An-Naml : 65)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, <strong> </strong>makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai </em><em><strong>orang-orang yang berlebih-lebihan</strong>."</em> <strong>(QS. Al-A’raaf : 31)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”</em> <strong>(QS. Al-Isra’:26)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 45-46)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.”</em> <strong>(QS. Al-A’la: 14-15)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<br />
***<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” </em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><strong> </strong><strong> </strong><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya."</em><strong> (HR. At-Thirmidzi, Ibn Majah, Malik, Ibn Hibban, dan Al-Baihaqi) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajarkan kamu".</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>harta (kekayaan) </strong>kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>ilmu </strong>kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.”</em> <strong>(Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau (lebih baik) diam, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong><em> </em><strong> </strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan."</em> <strong> (HR. Tirmidzi, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi org yg meninggalkan <strong>debat</strong> meskipun dia berada dlm pihak yg benar. Dan aku menjamin sbuah rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan <strong>dusta</strong> meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi org yg <strong>membaguskan akhlaknya</strong>.” </em><strong> (HR. Abu Dawud)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman". Ada yang bertanya, "Siapa wahai rasulullah ? ". Beliau menjawab, "Yang tetangganya tidak aman dari gangguan-gangguannya." </em><strong>(HR. Al-Bukhori)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui manusia (secara turun temurun) dari kalimat kenabian terdahulu adalah, "Jika engkau tidak memiliki rasa <strong>malu</strong> berbuatlah sesukamu". </em><strong>(HR. Bukhari, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”</em><strong>(HR. At-Tirmizi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kesengsaraan yg paling sengsara... ialah miskin di dunia dan disiksa di akhirat."</em><strong> (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab,... “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. <strong>Sombong</strong> adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yang <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yang <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.” </em><strong>(HR. Al-Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang pintar ialah sesiapa yang memuliakan dirinya serta membuat persediaan untuk kehidupan selepas mati, sementara orang bodoh ialah sesiapa yang membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsu serta mengharapkan cita-citanya dikabulkan oleh Allah."</em> <strong>(HR. At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,”karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan syaithan.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan <strong>tangannya</strong>, jika ia tidak mampu maka dengan <strong>lisannya</strong>, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan <strong>hatinya</strong> dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka." </em><strong>(HR. Ahmad, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."</em> <strong>(HR. Bukhari - Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya aku juga bercanda namun aku tidak berkata kecuali yang benar.”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.”</em> <strong>(Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Katakanlah yang Hak (benar) walau kadang menyakitkan."</em><strong> (Al-Hadist)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang <strong>mujahid fi sabilillah</strong>, <strong>seorang hamba (budak)</strong> yang menebus dirinya supaya merdeka dan <strong>seorang yang menikah</strong> karena ingin memelihara kehormatannya”</em>. <strong>(HR. Ahmad, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tiga orang yang tidak disapa oleh Allah, tidak dibersihkan, dan tidak dilihat kelak pada hari kiamat dan mereka mendapat adzab yang paling pedih, yakni orang tua yang berzina, seorang raja (penguasa) yang dusta dan seorang yang miskin namun takabur (sombong)." </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><strong> </strong><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Ada 3 hal yang termasuk pusaka <strong>kebajikan</strong>, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”</em><strong> (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik."</em><strong> (HR. Bukhari dan Abu Daud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>” Tidak beriman seseorang diantara kamu sebelum aku lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia.”</em> <strong>(HR. Bukhari, Muslim dan Nasa’i)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Janganlah kalian berlebih- lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang- orang Nasrani telah berlebih- lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba Allah, maka katakanlah, “’Abdullaah Wa Rosuuluhu (hamba Alloh dan Rasul- Nya.” </em><strong>(HR.al- Bukhori, at- Tirmidzi, Ahmad, ad- Darimi dan yang lainnya dari Shahabat ‘Umar bin al- Khaththab Ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hindarkanlah daripadamu sikap melampuai batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya.”</em><strong> (HR. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).</strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun.”</em><strong> (HR. Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.”</em> <strong>(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<br />
<strong>***</strong><br />
<blockquote><em>"Jangan lihat orangnya tapi lihat apa yang dia ucapkan."</em><strong> (Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan."</em> <strong>(Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal." </em><strong>(Ali bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat."</em><strong> (Khalifah Abdul Malik bin Marwan)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama dia masih menuntut. Tetapi apabila pada suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar", maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya."</em> <strong>(Luqman Hakim)</strong></blockquote><br />
<strong><em>Nasihat kadang pahit dan getir... </em>Fudhail bin Iyadh berkata :</strong><em> </em><br />
<blockquote><em>"</em><em>Wahai orang yang sengsara. </em><em>Kamu orang jahat, tapi menganggap dirimu baik. Kamu orang bodoh, tapi menganggap dirimu pintar. Kamu tolol, tetapi menganggap dirimu cerdik. Umurmu pendek, tapi angan-anganmu panjang." Ketulusan menerima membuat rasanya manis..."</em></blockquote><br />
<strong>Imam Adz-dzhabi menambahkan :</strong><br />
<blockquote><strong><strong> </strong></strong><em>"Demi Allah, sungguh benar apa yang beliau katakan. Kita ini dzalim, tetapi justru merasa didzalimi. Tukang memakan yang haram, tetapi merasa diri kita suci. Fasik (munafik) tetapi merasa diri kita shalih. Mencari ilmu untuk mengejar dunia, tetapi merasa mencari karena Allah semata."</em><strong><strong> (Siyaaru A'lamu Nubal...a')</strong></strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku." </em><strong>(Khalifah ‘Umar)</strong></blockquote><br />
<strong>Ingat lima perkara sebelum lima perkara :</strong><br />
<blockquote><em><strong>1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.</strong></em><br />
<em><strong>2. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.</strong></em><br />
<em><strong>3. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.</strong></em><br />
<em><strong>4. Waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.</strong></em><br />
<em><strong>5. Hidupmu sebelum datang matimu.</strong></em></blockquote>Pergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk memaksimalkan 5 sebelum datang 5!<br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak ada aib yang kutemukan dalam diri manusia, melebihi aib orang-orang yang sanggup menjadi sempurna, namun tidak mau menjadi sempurna.” </em><strong>(Abu Tammam..., sang penyair hikmah dari tanah Arab)</strong></blockquote><br />
<strong>Janganlah anda mengira masuk “Jannah” atau syurga-Nya itu gampang diraih dikarenakan anda telah Muslim…!!!</strong><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
<strong>Marilah kita berdo'a kepada Allah SWT. :</strong><br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahaman kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-37993718339613855192011-04-01T22:31:00.001-07:002011-04-01T22:31:26.174-07:00Yang Berempati Karena Kemanusiaan<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
***<br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="img" src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/190621_204284339590098_100000256004384_755537_4601000_a.jpg" /></div></div>Kisah Salahuddin adalah contoh bagaimana seorang muslim dengan segala ketinggian aqidah dan loyalitasnyayang membaja kepada kebenaran, tetap saja bisa bersikap lembut kepada orang lain, dengan dasar kemanusiaan.<br />
<br />
Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah seorang panglima dan pahlawan muslim yang tidak asing lagi. Ia juga pendiri dinasti Ayubiah di Mesirdan terkenal sebagai ahli ilmu Islam. Lika-liku hidup Salahuddin penuh dengan perjuangan dan peperangan.<br />
<br />
Peperangan yang dilaluinya begitu beragam. Adakalanya hanya memadamkan pemberontakan dalam negeri. Tetapi yang terbesar adalah perangnya melawan Pasukan Salib, yang berusaha menguasai dunia Islam dan merampas hak-hak penduduknya.<br />
<br />
Perang antara tentara Islam dan tentara Salib yang sewaktu-waktu diselingi dengan perdamaian yang sering dilangar tentara Salib, mengisi lembaran perjuangan Salahuddin. Setelah Baitulmaqdis (Yerusalem) dikuasai Salahuddin, Paus Gregory langsung mengumandangkan Perang Salib. Seruang itu pun disambut raja dan masyarakat Eroyra. Di kemudian hari, perang itu diteruskan oleh Clement III, pengganti Gregory. Tak ketinggalan, Raja Philip II (raja Perancis) dan Raja Richard I (The Lion Hearted, raja Inggris) langsung memimpin pasukan.<br />
<br />
Di sela pertempuran dengan Salahuddin, Richard jatuh sakit. Pertempuran untuk sementara dihentikan. Sewaktu ia terbaring lemah, para pimpinan tentara dibawahnya cekcok. Mereka memperebutkan kedudukan Richard, semuanya “bersiap-siap” menggantikan kedudukannya sebagai panglima perang, kalau ia akhirnya meninggal. Richard memang tak kunjung sembuh. Dan, sungguh di luar dugaannya, tiba-tiba datang dokter muslim utusan Salahuddin, musuhnya dalam pertempuran itu. Dokter itu disuruh Salahuddin mengobati penyakit Richard. Richard akhirnya menerima pengobatan itu dan sembuh.<br />
<br />
Betapa mengherankan dan menimbulkan simpati mendalam sikap Salahuddin di mata Richard. Di saat anak buahnya bertengkar memperebutkan posisinya, musuhnya malah mengupayakan kesembuhannya.<br />
<br />
Pada dasarnya, Salahudin memang memiliki toleransi yang tinggi terhadap agama lain. Ketika menguasai Iskandariah, ia mengunjungi orang-orang Kristen. Dan setelah perdamaian tercapai dengan Pasukan Salib, ia mengizinkan mereka berziarah ke Baitulmakdis.<br />
<br />
Dari Indonesia, sikap empati dan kebersamaan atas dasar kemanusiaan juga dicontohkan pejuang besar, H. Agus Salim. Dalam suatu rapat Syarikat Islam yang mulai panas akibat pertentangan dengan SI merah, Muso, yang masih menjadi anggota SI, berbicara di atas podium. Saat itu, hadir H.O.S. Tjokroaminoto dan Agus Salim.<br />
<br />
Di atas podium Muso menyindir, orang yang berjenggot itu seperti apa saudara-saudara?<br />
Para pendukungnya menjawab, “Kambing!”<br />
Muso bertanya lagi, “Orang yang berkumis itu seperti apa saudara-saudara?”<br />
Dijawab oleh pendukungnya, “Kucing!”<br />
Muso menyindir Agus Salim yang berjenggot dan Tjokroaminoto yang berkumis.<br />
Setelah Muso turun dari podium, Agus Salim naik ke atas mimbar. Langsung ia berkata, “Tadi kurang lengkap saudara-saudara. Yang tidak berkumis dan tidak berjenggot itu seperti apa? “Anjing,” ujarnya.<br />
Demikianlah kegusaran lawan-lawan politik pada sejumlah tokoh Islam, termasuk Agus Salim.<br />
Namun ada kisah menarik soal hubungan Agus Salim dengan Sutan Sjahrir, yang juga tak sejalan dengan Agus Salim. Menurut penuturan Sjahrir, ia bersama sekelompok pemuda pernah sengaja mendatangi rapat di mana Agus Salim akan berpidato. Menurut Sjahrir, mereka memang bermaksud mengacaukan pertemuan itu. Setiap kalimat yang diucapkan Agus Salim mereka sambut dengan mengejek jenggotnya.<br />
<br />
Setelah ketiga kalinya mereka menyahut ucapan Salim dengan “mbeeek.. mbee-eek…mbeeeek”, Agus Salim mengangkat tangannya sambil berkata, “Tunggu sebentar. Bagi saya sungguh suatu hal yang sangat menyenangkan bahwa kambing-kambing pun telah mendatangi ruangan ini untuk mendengarkan pidato saya. Hanya sayang sekali bahwa mereka kurang mengerti bahasa manusia, sehingga mereka menyela dengan cara yang kurang pantas. Jadi saya sarankan agar untuk sementara mereka tinggalkan ruangan ini untuk sekadar makan rumput di lapangan. Sesudah pidato saya ini yang ditujukan kepada manusia selesai, mereka akan dipersilakan masuk kembali dan saya akan berpidato dalam bahasa kambing khusus untuk mereka. Karena dalam agama Islam bagi kambing pun ada amanatnya, dan saya menguasai banyak bahasa.”<br />
<br />
Syahrir menuturkan, “Saat itu kami tidak meninggalkan ruangan. Namun muka kami merah melihat gelak tawa dari hadirin lainnya.”<br />
<br />
Namun, hubungan yang tidak harmonis di medan politik, tidak menghalangi Agus Salim untuk menerima Sutan Sjahrir menginap di rumahnya.<br />
<br />
Sjahrir justru terkesan dengan kehidupan keseharian Agus Salim dan keluarganya. “Saya turut mengenyam makanan hariannya yang tidak lebih dari nasi garam dan daun ubi kayu. Meskipun begitu tiap-tiap waktu makan sangat menarik karena suasana selalu gembira, terutama Haji Agus Salim, selalu menyuguhi pembicaraan dengan fikiran yang segar dan menarik,” kenang Sjahrir.<br />
<br />
Bahkan, sewaktu bersama Agus Salim pergi ke Amerika Serikat membawa misi Indonesia yang baru merdeka, Sjahrir lagi-lagi terkesan dan memuji Agus Salim. Sjahrir mengisahkan, di Amerika saat itu, berkembang opini yang sangat buruk terhadap Indonesia. Pers, apalagi dari State Departement, sangat terpengaruh gambaran yang diberikan Belanda tentang Indonesia.<br />
<br />
Dalam situasi demikian, di antara rombongan, Agus Salim paling optimis dan paling militan menghadapi dunia yang merendahkan hasil perjuangan rakyat Indonesia. “Di dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan dengan wakil-wakil State Department yang waktu itu jauh dari pada manis terhadap kita, selalu kemahiran Haji Agus Salim dalam perdebatan yang menguasai pembicaraan,” tambah Sjahrir.<br />
<br />
Demikianlah, orang-orang besar yang sesungguhnya, justru mampu melihat kekerdilan orang lain dengan kacamata kasih sayang. Betapa agama ini, telah mengantarkan manusia kepada kemuliaan kemanusiaan yang tiada bandingnya.<br />
<br />
<em><strong>Sumber :</strong></em> <a href="http://wawankurniawan.net/hikmah/yang-berempati-karena-kemanusiaan.htm" rel="nofollow" target="_blank">http://wawankurniawan.net/hikmah/yang-berempati-karena-kemanusiaan.htm</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”</em><strong>(QS. Al-An’am : 116)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. "</em><strong> (QS. Al-An’am : 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan.”</em> <strong>(QS. 3 : 134)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan apabila kamu melihat orang2 yang memperolok-olokan ayat2 Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang2 yang zhalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." </em><strong>(</strong><strong>QS. Al-An'am : 68)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah SWT., tidaklah dapat kamu menghitungnya."</em> <strong>(QS. Ibrahim, 14 : 34)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)."</em> <strong>(QS. Al A'raaf: 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”</em>.<strong> (QS. Al-Isra : 36)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat.”</em> <strong>(QS. Ash-Shaff : 2-3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik- baiknya."</em><strong>(QS. Yunus :158)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberikannya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran."</em><strong>(QS. Al-Jaatsiyah: 23)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetar/takutlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka semakin bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabbnya.” </em><strong>(QS. al-Anfaal: 2)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan."</em> <strong>(QS. An-Naml : 65)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, <strong> </strong>makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai </em><em><strong>orang-orang yang berlebih-lebihan</strong>."</em> <strong>(QS. Al-A’raaf : 31)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”</em> <strong>(QS. Al-Isra’:26)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 45-46)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.”</em> <strong>(QS. Al-A’la: 14-15)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<br />
***<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” </em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><strong> </strong><strong> </strong><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya."</em><strong> (HR. At-Thirmidzi, Ibn Majah, Malik, Ibn Hibban, dan Al-Baihaqi) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajarkan kamu".</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>harta (kekayaan) </strong>kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>ilmu </strong>kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.”</em> <strong>(Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau (lebih baik) diam, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong><em> </em><strong> </strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan."</em> <strong> (HR. Tirmidzi, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi org yg meninggalkan <strong>debat</strong> meskipun dia berada dlm pihak yg benar. Dan aku menjamin sbuah rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan <strong>dusta</strong> meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi org yg <strong>membaguskan akhlaknya</strong>.” </em><strong> (HR. Abu Dawud)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman". Ada yang bertanya, "Siapa wahai rasulullah ? ". Beliau menjawab, "Yang tetangganya tidak aman dari gangguan-gangguannya." </em><strong>(HR. Al-Bukhori)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui manusia (secara turun temurun) dari kalimat kenabian terdahulu adalah, "Jika engkau tidak memiliki rasa <strong>malu</strong> berbuatlah sesukamu". </em><strong>(HR. Bukhari, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”</em><strong>(HR. At-Tirmizi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kesengsaraan yg paling sengsara... ialah miskin di dunia dan disiksa di akhirat."</em><strong> (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab,... “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. <strong>Sombong</strong> adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yang <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yang <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.” </em><strong>(HR. Al-Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang pintar ialah sesiapa yang memuliakan dirinya serta membuat persediaan untuk kehidupan selepas mati, sementara orang bodoh ialah sesiapa yang membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsu serta mengharapkan cita-citanya dikabulkan oleh Allah."</em> <strong>(HR. At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,”karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan syaithan.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan <strong>tangannya</strong>, jika ia tidak mampu maka dengan <strong>lisannya</strong>, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan <strong>hatinya</strong> dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka." </em><strong>(HR. Ahmad, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."</em> <strong>(HR. Bukhari - Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya aku juga bercanda namun aku tidak berkata kecuali yang benar.”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.”</em> <strong>(Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Katakanlah yang Hak (benar) walau kadang menyakitkan."</em><strong> (Al-Hadist)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang <strong>mujahid fi sabilillah</strong>, <strong>seorang hamba (budak)</strong> yang menebus dirinya supaya merdeka dan <strong>seorang yang menikah</strong> karena ingin memelihara kehormatannya”</em>. <strong>(HR. Ahmad, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tiga orang yang tidak disapa oleh Allah, tidak dibersihkan, dan tidak dilihat kelak pada hari kiamat dan mereka mendapat adzab yang paling pedih, yakni orang tua yang berzina, seorang raja (penguasa) yang dusta dan seorang yang miskin namun takabur (sombong)." </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><strong> </strong><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Ada 3 hal yang termasuk pusaka <strong>kebajikan</strong>, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”</em><strong> (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik."</em><strong> (HR. Bukhari dan Abu Daud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>” Tidak beriman seseorang diantara kamu sebelum aku lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia.”</em> <strong>(HR. Bukhari, Muslim dan Nasa’i)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Janganlah kalian berlebih- lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang- orang Nasrani telah berlebih- lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba Allah, maka katakanlah, “’Abdullaah Wa Rosuuluhu (hamba Alloh dan Rasul- Nya.” </em><strong>(HR.al- Bukhori, at- Tirmidzi, Ahmad, ad- Darimi dan yang lainnya dari Shahabat ‘Umar bin al- Khaththab Ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hindarkanlah daripadamu sikap melampuai batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya.”</em><strong> (HR. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).</strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun.”</em><strong> (HR. Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.”</em> <strong>(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<br />
<strong>***</strong><br />
<blockquote><em>"Jangan lihat orangnya tapi lihat apa yang dia ucapkan."</em><strong> (Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan."</em> <strong>(Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal." </em><strong>(Ali bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat."</em><strong> (Khalifah Abdul Malik bin Marwan)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama dia masih menuntut. Tetapi apabila pada suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar", maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya."</em> <strong>(Luqman Hakim)</strong></blockquote><br />
<strong><em>Nasihat kadang pahit dan getir... </em>Fudhail bin Iyadh berkata :</strong><em> </em><br />
<blockquote><em>"</em><em>Wahai orang yang sengsara. </em><em>Kamu orang jahat, tapi menganggap dirimu baik. Kamu orang bodoh, tapi menganggap dirimu pintar. Kamu tolol, tetapi menganggap dirimu cerdik. Umurmu pendek, tapi angan-anganmu panjang." Ketulusan menerima membuat rasanya manis..."</em></blockquote><br />
<strong>Imam Adz-dzhabi menambahkan :</strong><br />
<blockquote><strong><strong> </strong></strong><em>"Demi Allah, sungguh benar apa yang beliau katakan. Kita ini dzalim, tetapi justru merasa didzalimi. Tukang memakan yang haram, tetapi merasa diri kita suci. Fasik (munafik) tetapi merasa diri kita shalih. Mencari ilmu untuk mengejar dunia, tetapi merasa mencari karena Allah semata."</em><strong><strong> (Siyaaru A'lamu Nubal...a')</strong></strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku." </em><strong>(Khalifah ‘Umar)</strong></blockquote><br />
<strong>Ingat lima perkara sebelum lima perkara :</strong><br />
<blockquote><em><strong>1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.</strong></em><br />
<em><strong>2. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.</strong></em><br />
<em><strong>3. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.</strong></em><br />
<em><strong>4. Waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.</strong></em><br />
<em><strong>5. Hidupmu sebelum datang matimu.</strong></em></blockquote>Pergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk memaksimalkan 5 sebelum datang 5!<br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak ada aib yang kutemukan dalam diri manusia, melebihi aib orang-orang yang sanggup menjadi sempurna, namun tidak mau menjadi sempurna.” </em><strong>(Abu Tammam..., sang penyair hikmah dari tanah Arab)</strong></blockquote><br />
<strong>Janganlah anda mengira masuk “Jannah” atau syurga-Nya itu gampang diraih dikarenakan anda telah Muslim…!!!</strong><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
<strong>Marilah kita berdo'a kepada Allah SWT. :</strong><br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahaman kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-12088725775504235242011-04-01T22:30:00.001-07:002011-04-01T22:30:27.225-07:00Keterhormatan<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
***<br />
<strong>Mencari Pahlawan Indonesia. <em> </em></strong><br />
<strong><em>Seri 25: Keterhormatan.</em></strong><br />
<br />
<strong><em></em></strong><br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="img" src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/208781_204280316257167_100000256004384_755530_2528793_a.jpg" /></div></div>Bukan karena keangkuhan dan kesombongan, apabila seorang <strong>pahlawan</strong> mempunyai rasa harga diri dan keterhormatan yang tinggi. Keangkuhan dan kesombongan berasal dari akar yang berbeda dengan rasa harga diri dan keterhormatan. Tampak luar antara keduanya memang sering sangat mirip, dan karenanya banyak orang mudah tertipu.<br />
<br />
Keangkuhan dan kesombongan berasal dari pandangan terhadap diri sendiri yang sering berlebihan, sejenis pemujaan (narsisme), dan karenanya menimbulkan perasaan “lebih” dari orang lain. Dan karenanya (lagi), sering mendorong pelakunya meminta orang lain memperlakukannya dengan cara berbeda. Boleh jadi, ia memang mempunyai alasan objektif untuk angkuh, misalnya karena talenta dan prestasinya.<br />
<br />
Akan tetapi, keangkuhan dan kesombongan menciptakan “pelipatgandaan perasaan” dalam dirinya: sesuatu yang membuatnya merasakan kesan atas talenta dan prestasinya-yang memang ada, melampaui kadarnya yang wajar. Inilah yang kemudian mendorongnya menuntut perlakuan berbeda.<br />
<br />
Harga diri dan keterhormatan adalah tuntutan akan kelayakan. Sumbernya adalah rasa percaya diri akan kemampuan diri sendiri, namun kemudian diperkuat oleh dorongan-dorongan intrinsik, atau naluri kepahlawanan yang membuatnya selalu ingin melakukan perbuatan-perbuatan terhormat. Akarnya menukik jauh pada kesadarannya yang mendalam akan makna keluhuran dan kehormatan yang wajar. Kesadaran seperti ini selanjutnya menciptakan kesadaran akan citra diri yang tinggi: ini bukan kegilaan akan rasa hormat, tetapi sebuah konsistensi terhadap makna keluhuran dan kehormatan.<br />
<br />
Rasa harga diri dan kehormatan menimbulkan “rasa malu” yang sangat ekspresif. Inilah <strong>kekuatan paling dahsyat dalam diri seorang <strong>pahlawan</strong> yang senantiasa mencegahnya melakukan perbuatan-perbuatan yang hina dan tercela</strong>. Apabila kita kemudian mewarisi sebuah sabda dari Rasulullah saw ten-tang bagaimana rasa malu merupakan salah satu cabang dari iman, maka mengertilah kita mengapa Rasulullah saw sangai menanamkan kesadaran akan makna keluhuran dan kehormatan pada diri setiap muslim. Bahkan, beliau menegaskan lebih jauh, bahwasannya semua perbuatan hina dan tercela bermula ketika rasa malu itu mulai hilang dalam diri seseorang.<br />
<blockquote>“<em>Silakan melakukan apa saja, jika kamu sudah tidak punya rasa malu</em>, ” demikian sabdanya.</blockquote><br />
Rasa harga diri dan keterhormatan yang lahir dari kesadaran akan makna keluhuran dan kehormatan akan didukung oleh rasa percaya diri yang kuat dan didorong oleh naluri kepahlawanan yang cermat. Semua itulah yang kemudian kita temukan manakala Abu Bakar memutuskan untuk memerangi orang-orang yang murtad dan tidak mau membayar zakat. “Apakah layak ajaran agama ini mulai berkurang sementara aku masih hidup?” kata Abu Bakar dalam pembelaannya.<br />
<br />
Tidak! Maka, rasa harga diri dan keterhormatan yang demikian menciptakan soliditas dalam struktur jiwa kita. Adapun keangkuhan dan kesombongan menciptakan keterbelahan dalam diri kita. Sebab, orang-orang yang angkuh dan sombong, sesungguhnya menyembunyikan kekerdilan jiwanya di balik mulutnya yang besar.<br />
<br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://wawankurniawan.net/hikmah/keterhormatan.htm" rel="nofollow" target="_blank">http://wawankurniawan.net/hikmah/keterhormatan.htm</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”</em><strong>(QS. Al-An’am : 116)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. "</em><strong> (QS. Al-An’am : 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadaaya)."</em> <strong>(QS. Al A'raaf: 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”</em>.<strong> (QS. Al-Isra : 36)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik- baiknya."</em><strong>(QS. Yunus :158)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan."</em> <strong>(QS. An-Naml : 65)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, <strong> </strong>makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai </em><em><strong>orang-orang yang berlebih-lebihan</strong>."</em> <strong>(QS. Al-A’raaf : 31)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 45-46)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
***<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajarkan kamu".</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>harta (kekayaan) </strong>kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>ilmu </strong>kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.”</em> <strong>(Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau (lebih baik) diam, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong><em> </em><strong> </strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan."</em> <strong> (HR. Tirmidzi, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi org yg meninggalkan <strong>debat</strong> meskipun dia berada dlm pihak yg benar. Dan aku menjamin sbuah rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan <strong>dusta</strong> meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi org yg <strong>membaguskan akhlaknya</strong>.” </em><strong> (HR. Abu Dawud)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui manusia (secara turun temurun) dari kalimat kenabian terdahulu adalah, "Jika engkau tidak memiliki rasa <strong>malu</strong> berbuatlah sesukamu". </em><strong>(HR. Bukhari, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”</em><strong>(HR. At-Tirmizi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kesengsaraan yg paling sengsara... ialah miskin di dunia dan disiksa di akhirat."</em><strong> (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab,... “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. <strong>Sombong</strong> adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yang <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yang <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.” </em><strong>(HR. Al-Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang pintar ialah sesiapa yang memuliakan dirinya serta membuat persediaan untuk kehidupan selepas mati, sementara orang bodoh ialah sesiapa yang membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsu serta mengharapkan cita-citanya dikabulkan oleh Allah."</em> <strong>(HR. At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,”karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan syaithan.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan <strong>tangannya</strong>, jika ia tidak mampu maka dengan <strong>lisannya</strong>, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan <strong>hatinya</strong> dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka." </em><strong>(HR. Ahmad, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."</em> <strong>(HR. Bukhari - Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya aku juga bercanda namun aku tidak berkata kecuali yang benar.”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em> “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang <strong>mujahid fi sabilillah</strong>, <strong>seorang hamba (budak)</strong> yang menebus dirinya supaya merdeka dan <strong>seorang yang menikah</strong> karena ingin memelihara kehormatannya”</em>. <strong>(HR. Ahmad, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Ada 3 hal yang termasuk pusaka <strong>kebajikan</strong>, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”</em><strong> (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik."</em><strong> (HR. Bukhari dan Abu Daud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hindarkanlah daripadamu sikap melampuai batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya.”</em><strong> (HR. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).</strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun.”</em><strong> (HR. Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<strong>***</strong><br />
<blockquote><em>"Jangan lihat orangnya tapi lihat apa yang dia ucapkan."</em><strong> (Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan."</em> <strong>(Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal." </em><strong>(Ali bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat."</em><strong> (Khalifah Abdul Malik bin Marwan)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama dia masih menuntut. Tetapi apabila pada suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar", maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya."</em> <strong>(Luqman Hakim)</strong></blockquote><br />
<strong><em>Nasihat kadang pahit dan getir... </em>Fudhail bin Iyadh berkata :</strong><em> </em><br />
<blockquote><em>"</em><em>Wahai orang yang sengsara. </em><em>Kamu orang jahat, tapi menganggap dirimu baik. Kamu orang bodoh, tapi menganggap dirimu pintar. Kamu tolol, tetapi menganggap dirimu cerdik. Umurmu pendek, tapi angan-anganmu panjang." Ketulusan menerima membuat rasanya manis..."</em></blockquote><br />
<strong></strong><br />
<strong>Imam Adz-dzhabi menambahkan :</strong><br />
<strong></strong><blockquote><strong><strong> </strong></strong><em>"Demi Allah, sungguh benar apa yang beliau katakan. Kita ini dzalim, tetapi justru merasa didzalimi. Tukang memakan yang haram, tetapi merasa diri kita suci. Fasik (munafik) tetapi merasa diri kita shalih. Mencari ilmu untuk mengejar dunia, tetapi merasa mencari karena Allah semata."</em><strong><strong> (Siyaaru A'lamu Nubal...a')</strong></strong><em> </em></blockquote><strong><strong> </strong><strong> </strong></strong><br />
<strong>Ingat lima perkara sebelum lima perkara :</strong><br />
<blockquote><em><strong>1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.</strong></em><br />
<em><strong>2. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.</strong></em><br />
<em><strong>3. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.</strong></em><br />
<em><strong>4. Waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.</strong></em><br />
<em><strong>5. Hidupmu sebelum datang matimu.</strong></em></blockquote>Pergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk memaksimalkan 5 sebelum datang 5!<br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
<strong>Marilah kita berdo'a kepada Allah SWT. :</strong><br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahaman kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-42695155432639695122011-04-01T22:29:00.002-07:002011-04-01T22:29:47.185-07:00Aib Kepahlawanan<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
***<br />
<strong>Mencari Pahlawan Indonesia. <em> </em></strong><br />
<strong><em>Seri 26: Aib Kepahlawanan.</em></strong><br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="img" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/199055_204279212923944_100000256004384_755527_6511733_a.jpg" /></div></div>Pernahkah anda melihat orang-orang yang Anda anggap hebat, berbakat potensial, tetapi kemudian tidak menjadi apa-apa? Atau dengan kata lain, kehidupannya dan prestasi-prestasinya dalam hidup tidak menunjukkan bakat dan potensi yang sebenarnya ia miliki.<br />
<br />
Di sekeliling kita, banyak orang-orang seperti itu. Mungkin juga saya atau Anda. Mereka adalah orang-orang yang tidak mengetahui bahwa mereka menyimpan kehebatan yang dahsyat, atau mungkin mereka merasakannya, tetapi tidak berminat memunculkannya, atau mungkin berminat, tetapi ia kalah dengan godaan untuk menjadi “orang biasa”. Sebab, menjadi orang biasa membuat hidup lebih santai, relatif tanpa beban, tanpa sorotan, tanpa stres, tanpa depresi.<br />
<br />
<strong>Menjadi orang biasa adalah godaan bagi para <strong>pahlawan</strong>.</strong> Inilah yang membuat mata air kecemerlangan di dalam dirinya hanya keluar dan kemudian tergenang. Dan di mana pun ada genangan air, di situ selalu ada kemungkinan pembusukan. Air itu tidak menggelombang, maka tidak ada debur kehebatan di dalam dirinya. Air itu tergenang teduh, dan dalam keteduhannya ia tersedot oleh cahaya matahari kehidupan, maka ia mengering dan habis. Atau ia terkotori oleh sampah yang terbuang dalam genangan itu, maka ia mengeruh dan kemudian membusuk.<br />
<br />
Para <strong>pahlawan</strong> adalah sungai yang mengalir deras, atau air yang menggelombang dahsyat. Semua potensi di dalam dirinya keluar satu demi satu, semua kehebatan di dalam dirinya menggelora ke permukaan bagai gelombang, semua bakat di dalam dirinya bertiup kencang bagaikan badai. Ia menantang kehidupan, maka ia mengukir sejarah, sebab sejarah adalah catatan petualangan hidup. Ia mengejar dan menangkap takdirnya, maka ia mendapatkan mahkota kepahlawanan. Sebab, mahkota itu tidak pernah dihadiahkan, ia diperoleh karena ia direbut. Sebagaimana kemerdekaan adalah piala yang dircbul oleh bangsa-bangsa yang tcrjajah, seperti itulah kepahlawanan menjadi mahkota yang dinobatkan kepada para pengejarnya.<br />
<br />
Karena itulah, kepahlawanan senantiasa menjadi beban yang berat bagi jiwa manusia. Karena itulah, <strong>tidak banyak manusia yang bersedia menempuh jalan panjang kepahlawanan</strong>. Jika pun ada di antara mereka yang bersedia, mungkin dia tidak akan bertahan lama. Lalu berhenti, dan menerima hidupnya yang mungkin hanya ala kadarnya.<br />
<br />
Itulah sebabnya mengapa <strong>pahlawan</strong> selalu sedikit. Bukan karena tidak banyak yang bisa menjadi pahlawan. Itu lebih karena orang-orang berbakat itu tidak mau dan tidak bersedia memenuhi syarat-syarat kepahlawanan. <strong>Itulah yang membuat para pahlawan selalu “menderita”, karena beban hidup yang banyak ini akhirnya hanya dipikul oleh sedikit orang.</strong> Hidup ini seringkali tampak tidak adil dalam pandangan ini, karena ia mendistribusi beban-bebannya secara tidak merata.<br />
<br />
Dulu, Abu Tammam, sang penyair hikmah dari tanah Arab, pernah berkata,<br />
<blockquote><strong>“<em>Tidak ada aib yang kutemukan dalam diri manusia, melebihi aib orang-orang yang sanggup menjadi sempurna, namun tidak mau menjadi sempurna.</em>”</strong></blockquote><br />
<em><strong>Sumber : </strong></em><a href="http://wawankurniawan.net/hikmah/aib-kepahlawanan.htm" rel="nofollow" target="_blank">http://wawankurniawan.net/hikmah/aib-kepahlawanan.htm</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”</em><strong>(QS. Al-An’am : 116)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. "</em><strong> (QS. Al-An’am : 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadaaya)."</em> <strong>(QS. Al A'raaf: 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”</em>.<strong> (QS. Al-Isra : 36)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik- baiknya."</em><strong>(QS. Yunus :158)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan."</em> <strong>(QS. An-Naml : 65)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, <strong> </strong>makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai </em><em><strong>orang-orang yang berlebih-lebihan</strong>."</em> <strong>(QS. Al-A’raaf : 31)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 45-46)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
***<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajarkan kamu".</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>harta (kekayaan) </strong>kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>ilmu </strong>kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.”</em> <strong>(Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau (lebih baik) diam, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong><em> </em><strong> </strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan."</em> <strong> (HR. Tirmidzi, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi org yg meninggalkan <strong>debat</strong> meskipun dia berada dlm pihak yg benar. Dan aku menjamin sbuah rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan <strong>dusta</strong> meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi org yg <strong>membaguskan akhlaknya</strong>.” </em><strong> (HR. Abu Dawud)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui manusia (secara turun temurun) dari kalimat kenabian terdahulu adalah, "Jika engkau tidak memiliki rasa <strong>malu</strong> berbuatlah sesukamu". </em><strong>(HR. Bukhari, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”</em><strong>(HR. At-Tirmizi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kesengsaraan yg paling sengsara... ialah miskin di dunia dan disiksa di akhirat."</em><strong> (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab,... “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. <strong>Sombong</strong> adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yang <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yang <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.” </em><strong>(HR. Al-Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang pintar ialah sesiapa yang memuliakan dirinya serta membuat persediaan untuk kehidupan selepas mati, sementara orang bodoh ialah sesiapa yang membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsu serta mengharapkan cita-citanya dikabulkan oleh Allah."</em> <strong>(HR. At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,”karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan syaithan.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan <strong>tangannya</strong>, jika ia tidak mampu maka dengan <strong>lisannya</strong>, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan <strong>hatinya</strong> dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka." </em><strong>(HR. Ahmad, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."</em> <strong>(HR. Bukhari - Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya aku juga bercanda namun aku tidak berkata kecuali yang benar.”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em> “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang <strong>mujahid fi sabilillah</strong>, <strong>seorang hamba (budak)</strong> yang menebus dirinya supaya merdeka dan <strong>seorang yang menikah</strong> karena ingin memelihara kehormatannya”</em>. <strong>(HR. Ahmad, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Ada 3 hal yang termasuk pusaka <strong>kebajikan</strong>, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”</em><strong> (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik."</em><strong> (HR. Bukhari dan Abu Daud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hindarkanlah daripadamu sikap melampuai batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya.”</em><strong> (HR. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).</strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun.”</em><strong> (HR. Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<strong>***</strong><br />
<blockquote><em>"Jangan lihat orangnya tapi lihat apa yang dia ucapkan."</em><strong> (Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan."</em> <strong>(Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal." </em><strong>(Ali bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat."</em><strong> (Khalifah Abdul Malik bin Marwan)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama dia masih menuntut. Tetapi apabila pada suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar", maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya."</em> <strong>(Luqman Hakim)</strong></blockquote><br />
<strong><em>Nasihat kadang pahit dan getir... </em>Fudhail bin Iyadh berkata :</strong><em> </em><br />
<blockquote><em>"</em><em>Wahai orang yang sengsara. </em><em>Kamu orang jahat, tapi menganggap dirimu baik. Kamu orang bodoh, tapi menganggap dirimu pintar. Kamu tolol, tetapi menganggap dirimu cerdik. Umurmu pendek, tapi angan-anganmu panjang." Ketulusan menerima membuat rasanya manis..."</em></blockquote><br />
<strong>Imam Adz-dzhabi menambahkan :</strong><br />
<blockquote><strong><strong> </strong></strong><em>"Demi Allah, sungguh benar apa yang beliau katakan. Kita ini dzalim, tetapi justru merasa didzalimi. Tukang memakan yang haram, tetapi merasa diri kita suci. Fasik (munafik) tetapi merasa diri kita shalih. Mencari ilmu untuk mengejar dunia, tetapi merasa mencari karena Allah semata."</em><strong><strong> (Siyaaru A'lamu Nubal...a')</strong></strong><em> </em></blockquote><strong><strong> </strong><strong> </strong></strong><br />
<strong>Ingat lima perkara sebelum lima perkara :</strong><br />
<blockquote><em><strong>1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.</strong></em><br />
<em><strong>2. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.</strong></em><br />
<em><strong>3. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.</strong></em><br />
<em><strong>4. Waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.</strong></em><br />
<em><strong>5. Hidupmu sebelum datang matimu.</strong></em></blockquote>Pergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk memaksimalkan 5 sebelum datang 5!<br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
<strong>Marilah kita berdo'a kepada Allah SWT. :</strong><br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahaman kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-32353750832882031462011-04-01T22:29:00.000-07:002011-04-01T22:29:06.078-07:00Berhenti Sebelum Kenyang = Duh..., Susah!<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
***<br />
<strong>Berhenti Sebelum Kenyang = Duh..., Susah!</strong><br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="img" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/200491_204030149615517_100000256004384_753689_4111834_a.jpg" /></div></div>Beberapa hari lalu, beberapa teman ngajak makan2 di restoran all you can eat. menarik. itu restoran bergaya oriental yg aku belom banyak kenal menunya. incip2 makanan baru, memperkaya wawasan, adalah pengalaman baru yg asli bakal seru. tawaran menggiurkan!<br />
<br />
Sayang aku nggak bisa ikut. duh sorry lho man teman, bukan karena ada konflik dg kalian ato aku males koncoan sama kalian. kalian oke2 ae kok, fun. cuman dari akunya sendiri aja yg merasa nggak bisa ikutan makan. beberapa pertimbangannya antara lain:<br />
<ol><li>mahal. hehe, kalian nawari ikut makan tapi nggak ada yg nawari traktiran wekekekekkk…</li>
<li>pas nerima undangan makan itu, pas lagi anget2nya berita soal musibah orang mati karena kelaparan. aku pas merasa lagi prihatin aja. jadi ilang feeling buat makan2 gila2an.</li>
<li>dan karena aku sedang berusaha memperbaiki diri, sebisa mungkin njalani hidup sesuai tuntunan al-qur’an.</li>
</ol><br />
Di al-qur’an ada ayat yg mengajarkan adab bersantap. salah satu ajarannya adalah: jangan makan berlebihan. ya aku memang punya volume lambung cukup lebar, sanggup makan banyak. tapi aku takut ngelewati batas2 ‘berlebihan’ itu. soale aku pikir pd situasi makan2 seperti itu aku akan gampang tergoda untuk makan secara ‘berlebihan’.<br />
<br />
ini bukan berarti aku mengharamkan makanan2 tsb. bukan juga restoran all you can eat itu haram. selama orang yg makan disana sanggup menahan diri untuk nggak ‘berlebihan’, ya nggak ada masalah. makan2 aja lah. tapi buat aku pribadi, kuatirnya aku nanti bakal lepas kontrol, trus makan sampek ‘berlebihan’. demikian.<br />
<br />
yg di bawah ini referensi ayat-ayat-nya:<br />
<blockquote><em>"Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."</em><strong>(QS. Al-an’aam, ayat 141)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."</em><strong>(QS. Al-a’raaf, ayat 31)</strong></blockquote><br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://efahmi.dagdigdug.com/2008/03/page/10/" rel="nofollow" target="_blank">http://efahmi.dagdigdug.com/2008/03/page/10/</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”</em><strong>(QS. Al-An’am : 116)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. "</em><strong> (QS. Al-An’am : 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadaaya)."</em> <strong>(QS. Al A'raaf: 3)</strong></blockquote><br />
<br />
<blockquote><em>“Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”</em>.<strong> (QS. Al-Isra : 36)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik- baiknya."</em><strong>(QS. Yunus :158)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan."</em> <strong>(QS. An-Naml : 65)</strong></blockquote><strong></strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, <strong> </strong>makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai </em><em><strong>orang-orang yang berlebih-lebihan</strong>."</em> <strong>(QS. Al-A’raaf : 31)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 45-46)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
***<br />
<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajarkan kamu".</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>harta (kekayaan) </strong>kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>ilmu </strong>kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.”</em> <strong>(Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau (lebih baik) diam, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong><em> </em><strong> </strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan."</em> <strong> (HR. Tirmidzi, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi org yg meninggalkan <strong>debat</strong> meskipun dia berada dlm pihak yg benar. Dan aku menjamin sbuah rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan <strong>dusta</strong> meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi org yg <strong>membaguskan akhlaknya</strong>.” </em><strong> (HR. Abu Dawud)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui manusia (secara turun temurun) dari kalimat kenabian terdahulu adalah, "Jika engkau tidak memiliki rasa <strong>malu</strong> berbuatlah sesukamu". </em><strong>(HR. Bukhari, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”</em><strong>(HR. At-Tirmizi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kesengsaraan yg paling sengsara... ialah miskin di dunia dan disiksa di akhirat."</em><strong> (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab,... “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. <strong>Sombong</strong> adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yang <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yang <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.” </em><strong>(HR. Al-Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang pintar ialah sesiapa yang memuliakan dirinya serta membuat persediaan untuk kehidupan selepas mati, sementara orang bodoh ialah sesiapa yang membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsu serta mengharapkan cita-citanya dikabulkan oleh Allah."</em> <strong>(HR. At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,”karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan syaithan.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan <strong>tangannya</strong>, jika ia tidak mampu maka dengan <strong>lisannya</strong>, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan <strong>hatinya</strong> dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka." </em><strong>(HR. Ahmad, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."</em> <strong>(HR. Bukhari - Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya aku juga bercanda namun aku tidak berkata kecuali yang benar.”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em> “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang <strong>mujahid fi sabilillah</strong>, <strong>seorang hamba (budak)</strong> yang menebus dirinya supaya merdeka dan <strong>seorang yang menikah</strong> karena ingin memelihara kehormatannya”</em>. <strong>(HR. Ahmad, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Ada 3 hal yang termasuk pusaka <strong>kebajikan</strong>, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”</em><strong> (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik."</em><strong> (HR. Bukhari dan Abu Daud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hindarkanlah daripadamu sikap melampuai batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya.”</em><strong> (HR. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).</strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun.”</em><strong> (HR. Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<strong>***</strong><br />
<blockquote><em>"Jangan lihat orangnya tapi lihat apa yang dia ucapkan."</em><strong> (Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan."</em> <strong>(Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal." </em><strong>(Ali bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat."</em><strong> (Khalifah Abdul Malik bin Marwan)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama dia masih menuntut. Tetapi apabila pada suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar", maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya."</em> <strong>(Luqman Hakim)</strong></blockquote><br />
<strong><em>Nasihat kadang pahit dan getir... </em>Fudhail bin Iyadh berkata :</strong><em> </em><br />
<blockquote><em>"</em><em>Wahai orang yang sengsara. </em><em>Kamu orang jahat, tapi menganggap dirimu baik. Kamu orang bodoh, tapi menganggap dirimu pintar. Kamu tolol, tetapi menganggap dirimu cerdik. Umurmu pendek, tapi angan-anganmu panjang." Ketulusan menerima membuat rasanya manis..."</em></blockquote><br />
<strong>Imam Adz-dzhabi menambahkan :</strong><br />
<blockquote><strong><strong> </strong></strong><em>"Demi Allah, sungguh benar apa yang beliau katakan. Kita ini dzalim, tetapi justru merasa didzalimi. Tukang memakan yang haram, tetapi merasa diri kita suci. Fasik (munafik) tetapi merasa diri kita shalih. Mencari ilmu untuk mengejar dunia, tetapi merasa mencari karena Allah semata."</em><strong><strong> (Siyaaru A'lamu Nubal...a')</strong></strong><em> </em></blockquote><strong><strong> </strong><strong> </strong></strong><br />
<strong>Ingat lima perkara sebelum lima perkara :</strong><br />
<blockquote><em><strong>1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.</strong></em><br />
<em><strong>2. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.</strong></em><br />
<em><strong>3. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.</strong></em><br />
<em><strong>4. Waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.</strong></em><br />
<em><strong>5. Hidupmu sebelum datang matimu.</strong></em></blockquote>Pergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk memaksimalkan 5 sebelum datang 5!<br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Marilah kita berdo'a kepada Allah SWT. :<br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahaman kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-32083437567778257022011-04-01T22:28:00.000-07:002011-04-01T22:28:10.380-07:00Kisah Tentang Kentang<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
<br />
<strong>Kisah Tentang Kentang</strong><br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="img" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/200787_204018026283396_100000256004384_753640_1497207_a.jpg" /></div></div>Kisah ini terjadi di salah satu TK (taman kanak-kanak), pada suatu hari, guru TK tersebut mengadakan permainan dengan menyuruh setiap muridnya untuk membawa sebuah kantong plastik transparan dan kentang.<br />
<br />
Masing-masing kentang tersebut di beri nama berdasarkan nama orang yang di benci. jadi, setiap anak membawa jumlah kentang yang berbeda sesuai jumlah orang yang mereka benci. pada hari yang disepakati, semua murid membawa kantong plastik berisi kentang ke sekolah. ada yang berjumlah dua, ada yang tiga, bahkan ada yang lima buah.<br />
<br />
Seperti perintah guru mereka, tiap-tiap kentang diberi nama orang yang mereka benci. murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang itu kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun. hal itu berlangsung selama satu minggu.<br />
<br />
Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang. selain berat, baunya juga tidak sedap. setelah satu minggu, murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.<br />
<br />
“Bagaimana rasanya membawa kentang selama satu minggu?” tanya sang guru.<br />
<br />
Segera keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut. pada umumnya mereka merasa tidak nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut kemanapun mereka pergi. guru pun menjelaskan apa arti dari “permainan” yang mereka lakukan. “seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa bila kita tidak bisa memaafkan orang lain.”<br />
<br />
<strong>RENUNGAN :</strong><br />
<strong><em>Sungguh tidak menyenangkan membawa-bawa barang busuk kemanapun kita pergi. baru satu minggu saja kita sudah tidak tahan, apalagi jika kita membawa kebencian itu seumur hidup? alangkah tidak nyamannya.</em></strong><br />
<br />
<strong><em>Tuhan mengajarkan kita untuk selalu mengampuni kesalahan orang lain. kita saja selalu memohon ampun pada Tuhan. Bagaiman Tuhan bisa mengampuni bila kita menyimpan dendam di dalam hati?</em></strong><br />
<br />
<strong><em>Seperti sebuah rumah. Jika tiap hari kita selalu menimbun sampah, tidak pernah menyapu halamannya, tidak membersihkan lantainya, alhasil rumah akan sangat kotor. Banyak binatang bersarang disitu. Baunya pun tidak enak. Kita bisa sakit jika tinggal di dalamnya.</em></strong><br />
<br />
<strong><em>Sama seperti hati dan pikiran, yang akan membuat kita jatuh sakit bila tidak pernah di bersihkan. salah satu cara membersihkannya adalah dengan mengampuni kesalahan orang lain dan menghapusnya dari ingatan.</em></strong><br />
<br />
<strong><em>Sumber : </em></strong><a href="http://berdzikir.wordpress.com/2010/12/30/kisah-tentang-kentang/" rel="nofollow" target="_blank">http://berdzikir.wordpress.com/2010/12/30/kisah-tentang-kentang/</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”</em><strong>(QS. Al-An’am : 116)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. "</em><strong> (QS. Al-An’am : 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”</em>.<strong> (QS. Al-Isra : 36)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, ."<strong>orang-orang yang berlebih-lebihan</strong>makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai </em> <strong>(QS. Al-A’raaf : 31)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 45-46)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
***<br />
<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajarkan kamu".</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>harta (kekayaan) </strong>kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan <strong>ilmu </strong>kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.”</em> <strong>(Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud ra.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau (lebih baik) diam, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong><em> </em><strong> </strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan."</em> <strong> (HR. Tirmidzi, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi org yg meninggalkan <strong>debat</strong> meskipun dia berada dlm pihak yg benar. Dan aku menjamin sbuah rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan <strong>dusta</strong> meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi org yg <strong>membaguskan akhlaknya</strong>.” </em><strong> (HR. Abu Dawud)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui manusia (secara turun temurun) dari kalimat kenabian terdahulu adalah, "Jika engkau tidak memiliki rasa <strong>malu</strong> berbuatlah sesukamu". </em><strong>(HR. Bukhari, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab,... “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. <strong>Sombong</strong> adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yg <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yg memudahkan orang yg <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yg <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Alla...h slalu menolong hamba-Nya jika hamba trsebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”</em> <strong>(HR. At-Tirmizi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.” </em><strong>(HR. Al-Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang pintar ialah sesiapa yang memuliakan dirinya serta membuat persediaan untuk kehidupan selepas mati, sementara orang bodoh ialah sesiapa yang membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsu serta mengharapkan cita-citanya dikabulkan oleh Allah."</em> <strong>(HR. At-Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,”karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan syaithan.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan <strong>tangannya</strong>, jika ia tidak mampu maka dengan <strong>lisannya</strong>, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan <strong>hatinya</strong> dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka." </em><strong>(HR. Ahmad, Shahih)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."</em> <strong>(HR. Bukhari - Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya aku juga bercanda namun aku tidak berkata kecuali yang benar.”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kesengsaraan yg paling sengsara... ialah miskin di dunia dan disiksa di akhirat."</em><strong> (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em> “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang <strong>mujahid fi sabilillah</strong>, <strong>seorang hamba (budak)</strong> yang menebus dirinya supaya merdeka dan <strong>seorang yang menikah</strong> karena ingin memelihara kehormatannya”</em>. <strong>(HR. Ahmad, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Ada 3 hal yang termasuk pusaka <strong>kebajikan</strong>, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”</em><strong> (HR. Ath-Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”</em><strong> (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik."</em><strong> (HR. Bukhari dan Abu Daud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Hindarkanlah daripadamu sikap melampuai batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya.”</em><strong> (HR. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).</strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun.”</em><strong> (HR. Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<strong>***</strong><br />
<blockquote><em>"Jangan lihat orangnya tapi lihat apa yang dia ucapkan."</em><strong> (Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan."</em> <strong>(Ali Bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal." </em><strong>(Ali bin Abi Thalib)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat."</em><strong> (Khalifah Abdul Malik bin Marwan)</strong></blockquote><br />
<strong><em>Nasihat kadang pahit dan getir... </em>Fudhail bin Iyadh berkata :</strong><em> </em><br />
<blockquote><em>"</em><em>Wahai orang yang sengsara. </em><em>Kamu orang jahat, tapi menganggap dirimu baik. Kamu orang bodoh, tapi menganggap dirimu pintar. Kamu tolol, tetapi menganggap dirimu cerdik. Umurmu pendek, tapi angan-anganmu panjang." Ketulusan menerima membuat rasanya manis..."</em></blockquote><br />
<strong>Imam Adz-dzhabi menambahkan :</strong><br />
<blockquote><strong><strong> </strong></strong><em>"Demi Allah, sungguh benar apa yang beliau katakan. Kita ini dzalim, tetapi justru merasa didzalimi. Tukang memakan yang haram, tetapi merasa diri kita suci. Fasik (munafik) tetapi merasa diri kita shalih. Mencari ilmu untuk mengejar dunia, tetapi merasa mencari karena Allah semata."</em><strong><strong> (Siyaaru A'lamu Nubal...a')</strong></strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama dia masih menuntut. Tetapi apabila pada suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar", maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya."</em> <strong>(Luqman Hakim)</strong></blockquote><strong><strong> </strong><strong> </strong></strong><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Marilah kita berdo'a kepada Allah SWT. :<br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahaman kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-13465817837861756592011-04-01T22:27:00.000-07:002011-04-01T22:27:24.997-07:00HIKMAH-HIKMAH DARI POHON<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
<br />
<strong>HIKMAH DARI POHON</strong><br />
<br />
<div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><img class="img" src="http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/199007_203780262973839_100000256004384_751716_2670276_n.jpg" style="width: 493px;" /></div></div><strong>Hikmah 1.</strong><br />
Contohlah POHON, manusia hanya merawat dengan menyiram air dan sedikit pupuk, tapi pohon MEMBERI sangat banyak. Pohon memberi naungan, udara segar, perlindungan dari angin dan hujan, menyimpankan air, memegang kuat tanah, memberi ruang hidup yang nyaman pada makhluk tanah dan menampilkan keindahan arsitekturnya. Pemberiannya terbaik pohon adalah BUAH dimana semua yang terbaik tersimpan di dalamnya (buah).<br />
<br />
<strong>Hikmah 2.</strong><br />
Contohlah POHON, hidup di udara berasap, polusi dan pengap namun bisa MEMBERI kesegaran udara, menyerap kotoran dan membersihkan racun<br />
<br />
<strong>Hikmah 3.</strong><br />
Contohlah POHON, kalian lempari ia dengan batu, ia akan membalas dg MEMBERI kalian BUAH.<br />
<br />
<strong>Hikmah 4.</strong><br />
Contohlah POHON hutan yg besar. Ia menguasai matahari dg tajuknya yg lebat, mengusai air dan hara dg akarnya yg dalam dan lebar dan menguasai tempat tumbuh dg batangnya yg tinggi dan kokoh. Kekuasaannya ternyata untuk kenyamanan dan perlindungan makhluk hidup lain dan lingkungannya. Belajarlah dari POHON yg berkuasa untuk tujuan MEMBERI lebih banyak dan lebih baik.<br />
<br />
<strong>Hikmah 5.</strong><br />
Contohlah POHON, menggugurkan daun-daun tua untuk diberikan kepada makhluk tanah dan dimanfaatkan oleh dirinya sendiri. Sebab bila daun tua tidak digugurkan maka pertumbuhan bagian lain dari pohon akan terganggu. Membuang daun tua adalah membuang masalah dan meningkatkan produktifitas Pohon dan bisa BERBAGI DAN MEMBERI manfaat bagi lingkungan. Belajarlah dari POHON, segera selesaikan masalah untuk meningkatkan produktifitas diri dan bisa MEMBERI bagi lingkungan. Bagaimana bisa MEMBERI bila diri ini tidak produktif dan jadi beban bagi orang lain.<br />
<br />
<blockquote><em>"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat."</em> <strong>(QS. Ibrahim (14) : 24-25)</strong></blockquote><br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://abuhaniyya.wordpress.com/2009/07/15/hikmah-hikmah-dari-pohon/" rel="nofollow" target="_blank">http://abuhaniyya.wordpress.com/2009/07/15/hikmah-hikmah-dari-pohon/</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatau kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau (lebih baik) diam.”</em><strong>(Riwayat Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yg <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yg memudahkan orang yg <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yg <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Alla...h slalu menolong hamba-Nya jika hamba trsebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahami kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-32078617604211108932011-04-01T22:26:00.000-07:002011-04-01T22:26:02.799-07:00Kisah : "Balita 3 tahun Ini Dengan Telaten Rawat Ayahnya Yang Lumpuh"<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
<br />
<strong>Kisah : <em>"Ya Tuhan, Balita 3 tahun Ini Dengan Telaten Rawat Ayahnya Yang Lumpuh"</em></strong><br />
Besar nian cobaan bagi pria ini, setelah dirinya lumpuh karena kecelakaan tak lama berselang sang istripun pergi begitu saja meninggalkannya entah kemana. Namun dia masih memiliki mutiara tak ternilai yaitu karunia dari sang Maha Pengasih seorang anak balita usia 3 tahun yang dengan telaten mendampingi dan merawatnya, sungguh sebuah kisah tak ternilai dari seorang anak seusianya.<br />
<br />
<div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><img class="img" src="http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/190664_203775069641025_100000256004384_751688_2649322_n.jpg" style="width: 493px;" /></div></div><em><strong>Bersiap-siap mengambil air untuk mandi sang ayah.</strong></em><br />
<br />
<div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><img class="img" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/189575_203775179641014_100000256004384_751690_6680529_n.jpg" style="width: 493px;" /></div></div><em><strong>Membawa air untuk membersihakn badan sang ayah.</strong></em><br />
<br />
<div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><img class="img" src="http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/200443_203775266307672_100000256004384_751691_1359934_n.jpg" style="width: 493px;" /></div></div><strong><em>Mengambil handuk untuk keringkan tubuh sang ayah setelah mandi.</em></strong><br />
<br />
Seorang balita perempuan yang baru berusia tiga tahun menjadi tumpuan hidup sang ayah setelah ia mengalami kecelakaan dan tak bisa lagi berjalan. Seperti dilansir China News, Senin (20/12/2010), balita bernama Dong Xinyi merawat sang ayah, Dong Jian (26) dan juga membersihkan kotorannya.<br />
<br />
<div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><img class="img" src="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/190081_203775392974326_100000256004384_751692_7402029_n.jpg" style="width: 493px;" /></div></div><strong><em>Persiapkan kompor listrik untuk masak makanan.</em></strong><br />
<br />
<div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><img class="img" src="http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/190552_203775486307650_100000256004384_751693_1512726_n.jpg" /></div></div><strong><em>Memasak makanan buat sang ayah.</em></strong><br />
<br />
Xinyi lahir di sebuah keluarga petani di Kota Huanghia di Provinsi Shandong, China, tahun 2007. Beberapa bulan kemudian, sang ibu meninggalkan rumah dan membawa Xinyi setelah Dong Jian mengalami lumpuh akibat kecelakaan. Namun, awal tahun ini, sang ibu mengirimkan Xinyi kembali ke sang ayah. Tidak diketahui mengapa ia melakukan hal itu. Hanya saja, sejak saat itu ia kemudian merawat sang ayah.<br />
<br />
“Ia segalanya bagi saya. Setelah kecelakaan, istri meninggalkan saya. Ayah dan ibu tiri saya bahkan tidak peduli. Saya bahkan pernah berpikir untuk bunuh diri,” katanya. “Namun, kini Xinyi adalah di sini dan saya sangat kagum pada dirinya,” katanya. Tidak jelas, bagaimana sang ayah dan anak perempuannya memperoleh uang untuk biaya hidup. Tuhan Maha Pemurah dan Penyayang , senantiasa mengasihi hambaNya yang sabar dan tabah.<br />
<br />
Sumber : ruanghati.com<br />
<br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="https://namakugusti.wordpress.com/2010/12/21/ya-tuhan-balita-3-tahun-ini-dengan-telaten-rawat-ayahnya-yang-lumpuh/" rel="nofollow" target="_blank">https://namakugusti.wordpress.com/2010/12/21/ya-tuhan-balita-3-tahun-ini-dengan-telaten-rawat-ayahnya-yang-lumpuh/</a><br />
<br />
<br />
<blockquote><em>"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatau kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau (lebih baik) diam.”</em><strong>(Riwayat Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yg <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yg memudahkan orang yg <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yg <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Alla...h slalu menolong hamba-Nya jika hamba trsebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahami kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-50418529688358699312011-04-01T22:25:00.001-07:002011-04-01T22:25:18.505-07:00Siapakah yang Pertama di Dalam Islam (Al-Awwalun)???<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum </em></strong><em><strong>Warahmatullahi Wabarakatuh</strong></em><strong><em>... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong><br />
<br />
<strong><em>Bismillahi rahman nirrahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
<br />
<strong>Siapakah yang Pertama Kali (dalam Islam)???</strong><br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img"><img class="img" src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/200376_203736426311556_100000256004384_751407_5265433_a.jpg" /></div></div>Masih inget gak wanita pertama yg wafat sebagai syahidah? Masih inget gak orang pertama yang diberi gelar amirul mukminin? Nahhh, hayook diinget-inget… Ni, saya kasih semua yang serba pertama (al-awwalun) dalam tarikh islam… ^_^<br />
1. Yang pertama kali masuk islam dari golongan laki-laki dan wanita adalah <strong>Khadijah binti Khuwailid</strong><br />
2. Yang pertama kali masuk islam dari golongan anak-anak adalah <strong>Ali bin Abi Thalib</strong><br />
3. Yang masuk islam pertama kali dari kalangan laki-laki merdeka adalah <strong>Abu Bakar Shiddiq</strong><br />
4. Yang pertama kali mengeraskan bacaan Al-Qur’an di kota Mekkah adalah <strong>Abdullah bin Mas’ud</strong><br />
5. Yang pertama kali gugur menjadi syahidah adalah <strong>Sumayyah bin Khubbath (Ibu Ammar bin Yasir)</strong><br />
6. Yang pertama kali menjadi khatib menyerukan agama Allah adalah <strong>Abu Bakar as-Shiddiq</strong><br />
7. Pedang yang pertama kali dihunuskan dalam islam adalah pedang milik <strong>Zubair bin Awwam</strong><br />
8. Rumah yang pertama kali digunakan untuk mengemban dakwah islam adalah rumah <strong>Arqam bin Abi al-Arqam</strong>, yang berada di Bukit Shafa<br />
9. Yang pertama kali hijrah ke Habsyah adalah <strong>Utsman bin Affan bersama istrinya Ruqayyah binti Rasulullah</strong><br />
10. Yang pertama kali hijrah ke Habsyah dari bani Makzhum adalah <strong>Abu Salamah bin Abdul Asad bersama Ummu Salamah binti Abi Umayyah</strong><br />
11. Bayi kaum muslim yang pertama kali dilahirkan di Habsyah adalah <strong>Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib</strong><br />
12. Duta pertama dalam islam adalah <strong>Mush’ab bin Umair</strong>, karena karunia Allah padanya berupa akal yang cerdas dan perilaku yang mulia<br />
13.Yang pertama kali membangun masjid adalah <strong>Utsman bin Affan</strong><br />
14. Yang pertama kali menjadikan rumahnya sebagai masjid adalah <strong>Ammar bin Yasir</strong><br />
15. Orang Anshar Yang pertama kali masuk islam adalah <strong>As’ad bin Zurarah al-Anshari</strong><br />
<br />
16. Yang pertama kali memegang tangan Rasulullah saat Baiat Aqobah II adalah <strong>al Barra bin Ma’rur</strong><br />
<strong> </strong><br />
17. Wanita pertama yang berhijrah adalah <strong>Ummu Salamah binti Abi Umayyah</strong><br />
18. Rumah yang pertama kali ditinggali oleh Rasulullah SAW di Madinah adalah rumah <strong>Abu Ayyub al-Anshari</strong>, saat itu onta beliaulah yang memilih dan berhenti di depan rumah Abu Ayyub<br />
19. Bayi kaum muslimin yang pertama kali lahir di Madinah adalah <strong>Abdullah bin Zubair</strong><br />
20. Orang yang pertama kali meninggal dari kaum Muhajirin dan dimakamkan di Baqi’ adalah <strong>Utsman bin Madz’un</strong><br />
21. Orang yang pertama kali menuliskan <em>Al-Mufashshal</em> (surat-surat pendek) adalah<strong> Utsman bin Affan</strong><br />
22. Orang yang pertama kali melompati kudanya di jalan Allah adalah <strong>al-Miqdad bin al-Aswad</strong><br />
23. Orang yang pertama kali memimpin <em>sariyah</em> (ekspedisi militer) adalah <strong>Hamzah bin Abdul Muthalib</strong><br />
24. Orang yang pertama kali melesatkan anak panahnya adalah <strong>Sa’ad bin Abi Waqash</strong>, yang diutus Rasulullah dalam sariyah yang dipimpin oleh Ubaidah bin al-Harits menuju mata air di Hijaz di bawah Tsaniyatul Marrah.<br />
25. Muadzin pertama dalam islam adalah <strong>Bilal bin Rabah al-Habsyi</strong><br />
26. Orang yang pertama kali melakukan shalat sunnah dua rakaat sebelum dihukum mati adalah <strong>Khubaib bin Adi.</strong><br />
27. Muslimah yang pertama kali membunuh Yahudi adalah <strong>Shafiyah binti Abdul Muthalib</strong> (dalam Perang Khandaq)<br />
28. Orang yang pertama kali masuk surga dari ummat Muhammad adalah <strong>Abu Bakar As-Shiddiq</strong>. Rasulullah pernah berkata padanya, <em>“adapun engkau wahai Abu Bakar, menjadi orang yang pertama kali masuk surga dari kalangan ummatku”</em><br />
29. Orang yang pertama kali menamatkan Al-Qur’an dalam satu rakaat adalah <strong>Utsman bin Affan</strong><br />
30.Orang yang pertama kali menyalakan lampu di MAsjid adalah <strong>Tamim bin Aus.</strong><br />
31. Perang yang pertama kali terjadi antara kaum muslim dengan tentara Romawi adalah <strong>Perang Mu’tah</strong><br />
32. Orang yang pertama kali mengumpulkan Al-Qur’an menjadi mushaf adalah <strong>Abu Bakar as-Shiddiq</strong><br />
33. Orang yang pertama kali digelari Amirul Mukminin adalah <strong>Umar bin Khattab</strong><br />
34. Orang yang pertama kali mengusir yahudi dari Jazirah Arab dan membuat mereka mengungsi ke kawasan Syam adalah <strong>Umar bin Khattab</strong>.<br />
35. Orang yang pertama kali membuat kantor dewan di Basrah adalah al-Mughirah bin Syu’bah.<br />
36. Orang yang pertama kali membangun angkatan laut adalah <strong>Utsman bin Affan.</strong><br />
37. Shahabat yang pertama kali dimakamkan di pinggir kota Kufah adalah <strong>Khubab bin al-Arat</strong>.<br />
38. Orang yang pertama kali menutupi Ka’bah dengan kain sutra adalah <strong>Abdullah bin Zubair</strong><br />
39. Orang yang pertama kali mengumpulkan manusia untuk melaksanakan qiyam Ramadhan adalah <strong>Umar bin Khattab</strong><br />
40. Orang yang pertama kali meronda dalam tugasnya adalah <strong>Umar bin Khattab</strong><br />
<br />
Nah,,semoga bisa di-refresh lagi yah ingatannya…<br />
Yok!? jadi orang pertama ketika tidak ada lagi yang ingin menjadi pertama dalam kebaikan...<br />
Sumber : Kisah-Kisah Manusia Pilihan karangan Abdurrahman bin Abdullah<br />
<br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="https://penarevolusi.wordpress.com/2011/02/19/al-awwalun/" rel="nofollow" target="_blank">https://penarevolusi.wordpress.com/2011/02/19/al-awwalun/</a><br />
<br />
<br />
<br />
<blockquote><em>"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatau kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau (lebih baik) diam.”</em><strong>(Riwayat Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>“siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”</em><strong> (Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Aku berdiri di muka pintu surga, tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yg masuk surga adl orang-orang fakir miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka, maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba2 kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita/perempuan."</em> <strong>(HR. Bukhari-Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em><strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian).” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em><strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan.” </em><strong>(Hadis Shahih Bukhari)</strong></blockquote><strong></strong><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Siapa yg <strong>melepas kesusahan</strong> mukmin di dunia niscaya Allah akan <strong>melepas kesusahan </strong>di akhirat. Siapa yg memudahkan orang yg <strong>kesusahan</strong>, niscaya Allah akan <strong>memudahkan (urusannya)</strong> di dunia dan di akhirat. Siapa yg <strong>menutupi aib (kesalahan/kekurangan)</strong> seorang muslim, niscaya Allah akan <strong>menutupi aibnya </strong>di dunia dan di akhirat. Dan Alla...h slalu menolong hamba-Nya jika hamba trsebut menolong saudaranya. ” </em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain. Ia tidak mendzalimi dan membiarkan saudaranya (tidak menolong) ketika memiliki hajat, maka Allah yang akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu<strong> </strong>kesulitan yang ia hadapi kelak di hari kiamat.”</em><strong>(HR. Abu Dawud)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Hati-hatilah kamu dari prasangka, sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta. Janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta), janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara</em>." <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>”Barangsiapa yang mengatakan 'Laa Ilaha Illalah' dengan hanya mengharapkan ridho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan reiho Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”</em> <strong>(HR. Ahmad)</strong></blockquote><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahami kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-48073278114017047182011-04-01T22:17:00.000-07:002011-04-01T22:17:49.055-07:00MENIKAHLAH!!!<strong><em>Assalamu’alaikum wr. wb... </em></strong><em>(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya)... </em><strong><em>^_^</em></strong><br />
<br />
<strong><em></em></strong><br />
<strong><em>Bismillahi rahman ni rahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)...</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong><br />
<br />
<b> MENIKAHLAH!!!</b><br />
<br />
<div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><img class="img" src="http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/190012_203573569661175_100000256004384_750581_4666081_n.jpg" /></div></div><br />
Allah SWT berfirman :<br />
<blockquote><em>"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui."</em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." </em></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." </em><strong>(Qs. Yaa Siin (36) : 36)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik." </em><strong>(Qs. An Nahl (16) : 72) </strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." </em><strong>(Qs. Ar. Ruum (30) : 21) </strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."</em></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali." </em><strong>(Qs. An Nisaa (4) : 1) </strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga)." </em><strong>(Qs. An Nuur (24) : 26). </strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>"..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja.." </em><strong>(Qs. An Nisaa' (4) : 3) </strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata." </em><strong>(Qs. Al Ahzaab (33) : 36) </strong><em> </em></blockquote><br />
<strong>Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : </strong><br />
Rasulullah SAW bersabda:<br />
<blockquote><em>"Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !<strong>." </strong></em><strong>(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah."</em><strong> </strong><strong>(HR. Tirmidzi). </strong></blockquote><br />
<blockquote>Dari Aisyah, <em>"Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya." </em><strong>(HR. Hakim dan Abu Dawud). </strong></blockquote><br />
Sabda Rasulullah SAW:<br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." </em><strong>(HR. Baihaqi)</strong></blockquote><br />
Dari Amr Ibnu As,<br />
<blockquote><em>"Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c.Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram." </em><strong>(HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud). </strong></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak." </em><strong>(HR. Abu Dawud). </strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain." </em><strong>(HR. Abdurrazak dan Baihaqi)</strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><em>"Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)." </em></blockquote><br />
Rasulullah SAW. bersabda :<br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah." </em><strong>(HR. Bukhari). </strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang." </em><strong>(HR. Abu Ya'la dan Thabrani).</strong></blockquote><br />
Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda :<br />
Rasulullah SAW bersabda :<br />
<br />
<strong>Tujuan Pernikahan </strong><br />
1. Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.<br />
2. Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.<br />
3. Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.<br />
4. Mendapatkan cinta dan kasih sayang.<br />
5. Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).<br />
6. Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).<br />
7. Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan kekeluargaan)<br />
<br />
<strong>Kesiapan Pribadi </strong><br />
1. Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah istikharah.<br />
Rasulullah SAW. bersabda :<br />
2. Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).<br />
3. Termasuk tathhir (mensucikan diri).<br />
4. Secara materi, Insya Allah siap.<br />
<blockquote><strong>(Qs. At Thalaq (65) : 7) </strong><em>"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya."</em></blockquote><br />
<strong>Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan </strong><br />
* Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.<br />
* Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.<br />
* Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.<br />
* Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.<br />
* Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.<br />
<br />
Rasulullah SAW. bersabda:<br />
<blockquote><strong>(HR. Ahmad) </strong><em> "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan."</em></blockquote><br />
<blockquote><strong>(HR. Thabrani dan Baihaqi)</strong><em>"Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya."</em></blockquote><br />
<strong><em>..Astaghfirullahaladzim..</em><em> Na'udzubillahi min dzalik..</em></strong><br />
<br />
Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini :<br />
* Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang: Ir, DR, SE, SH, ST, ds.<br />
* Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan kebanggaan tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha dari manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.)<br />
* Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.<br />
* Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin semangat menyelesaikan kuliah. Memperbaiki Niat : Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.<br />
<br />
<strong> Niat Ketika Memilih Pendamping</strong><br />
Rasulullah bersabda,<br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya." </em><strong>(HR. Thabrani). </strong><em> </em></blockquote><br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama." </em><strong>(HR. Ibnu Majah)</strong><em> </em></blockquote><br />
Nabi SAW. bersabda :<br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya)." </em></blockquote><br />
Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda,<br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." </em><strong>(HR. Muslim dan Tirmidzi). </strong></blockquote><br />
<strong>Niat dalam Proses Pernikahan </strong><br />
Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga termasuk riya'.<br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan." </em><strong>(Qs. An Nisaa (4) : 4). </strong><em> </em></blockquote><br />
Rasulullah SAW bersabda :<br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya." </em><strong>(HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih). </strong><em> </em></blockquote><br />
Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda,<br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)." </em><strong>(HR. Ahmad). </strong><em> </em></blockquote><br />
Nabi SAW pernah berjanji :<br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." </em><strong>(HR. Ashhabus Sunan). </strong><em> </em></blockquote><br />
Dari Anas, dia berkata :<br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya." </em><strong>(Ditakhrij dari An Nasa'i)</strong><em> </em></blockquote><br />
<strong>Subhanallah.. </strong><br />
Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana dan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat.<br />
<blockquote><strong> </strong><em>"Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." </em><strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<strong> Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. </strong><br />
<strong> </strong><em><strong>Pertama :</strong></em> Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah.<br />
<strong> </strong><em><strong>Keua : </strong></em>Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran / nafsu atau tidak).<br />
<strong> </strong><em><strong>Ketiga :</strong></em> Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah. Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ; misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan.<br />
<blockquote><em>"Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" </em><strong>(Qs. Al Ahzab (33))</strong></blockquote><br />
Meraih Pernikahan Rohani Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Allah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah. Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan ruhani.<br />
<br />
<strong><em>"KALAuU KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS PULA."</em>... (Al Izzah 18 / Th. 2)</strong><br />
<br />
<em><strong>Sumber : </strong></em><a href="http://kejora.xtgem.com/nikah" rel="nofollow" target="_blank">http://kejora.xtgem.com/nikah</a><br />
<br />
<br />
Allah SWT berfirman,<br />
<blockquote><em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatau kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau (lebih baik) diam.”</em> <strong>(Riwayat Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em> <strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Ya Rabb kami, ampuni kelalaian dan ketidak-tahuan kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-40431277466382732072011-04-01T22:16:00.001-07:002011-04-01T22:16:32.982-07:00Koin dan ataupun Dadu<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Assalamu’alaikum wr. wb... ^_^</em></strong><br />
<strong><em>Bismillahi rahman ni rahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya."</em> <strong>(HR. Thabrani)</strong><br />
<br />
<br />
<br />
<strong>Koin dan ataupun Dadu</strong><br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img class="img" src="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/199545_203500433001822_100000256004384_749948_6881352_a.jpg" /></div></div>Koin, kenapa sih dengan koin ?. Koin memiliki dua sisi yang berbeda. Dan mengapa saya membahas tentang koin. Karena dalam kehidupan ini kita memiliki dua sisi kehidupan yang berbeda. Disatu sisi kita harus mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat kita yang sebagai makhluk hidup ciptaan Alloh SWT pasti akan merasakan kematian dan kita akan memasuki kehidupan akhirat sebagaimana yang terdapat pada <strong>kitab suci Al-qur’an surat Al-Imran ayat 185,</strong><br />
<blockquote><em>Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.</em></blockquote><br />
Dan disatu sisi kita selalu sibuk dengan kehidupan dunia mulai dari aktifitas sekolah, kerja, urusan rumah tangga dan sebagainya yang terkadang membuat kita lupa atau lalai terhadap kehidupan satu sisi kita yang lain yaitu mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang lebih kekal.<br />
<br />
Namun keduanya bisa saja bersinergi bila kita selalu meniatkan diri kita untuk melakukan kehidupan dunia semata-mata hanya untuk beribadah mencari ridho Alloh SWT. Bagaimana caranya ? minimal kita melakukan aktifitas memulainya dengan menyebut asma-NYA yaitu mengucapkan "Bismillah" dan mengakhirinya dengan mengucapkan "Alhamdulillah". Niatkan dalam hati untuk mencari ridho Alloh SWT dan diucapkan dengan kata-kata. Sesungguhnya Alloh SWT mengetahui apa yang diniatkan oleh hamba-NYA dan akan membalasnya sesuai apa yang telah diniatkan. Sebagaimana yang terdapat pada hadist arbain yang berbunyi :<br />
<br />
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda:<br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya</em><br />
<em> (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan."</em></blockquote><br />
Dalam secara lahiriyah memang itulah sisi kehidupan kita. Namun koin mempunyai makna yang lain yaitu seperti kita menentukan sesuatu pilihan. Dalam suatu kehidupan pasti kita selalu ditempatkan pada dua pilihan terkadang kita memilih tepat untuk kehidupan kita namun terkadang kita memilih yang salah, namun itulah kehidupan yang selalu kita hadapi diantara dua pilihan. Koin juga bisa mempunyai dua sisi yg berkebelakangan yang mungkin sering orang mengidentikan dengan sifat baik dan sifat buruk manusia yang selalu berkebelakangan.<br />
<br />
Tapi tak selamanya kita melihat orang hanya dari dua sisi tersebut yaitu baik dan buruk saja. Karena ada kemungkinan dia juga memliki sisi yang lain dalam kehidupannya yang mungkin belum tentu kita pahami. Seperti halnya sisi dadu yang terkadang kita melihat hanya dari sisi yang nampak dari mata kita tanpa melihat sisi yang lainnya. Sikap inilah yang membuat kita selalu menaruh curiga pada setiap orang. Terkadang kita melihat orang yang penampilannya agak seram dan berbadan besar kita selalu takut bila dia mengganggu kita tanpa kita tahu sebenarnya dia seperti apa orangnya. Dan pemikiran seperti inilah yang selalu melihat dua sisi yang harus kita hindari karena dapat mengkotak-kotakan orang.<br />
<br />
Kita mungkin baik melihat makna dari koin tentang kedua sisinya, namun kita juga harus bisa melihat makna dari dadu yang memiliki enam sisi. Agar kita tidak terkecoh dalam kehidupan ini dan tidak berprasangka buruk pada orang lain. Setiap manusia pasti mempunyai kehidupan yang berbeda-beda yang mungkin kita tidak ketahui atau belum mengenal untuk orang tersebut.<br />
<br />
Demikian share ilmu tentang koin dan dadu mudah2an kita dapat belajar dari kedua benda tersebut dan kita semakin tawadhu serta lebih menghargai orang lain. Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah ataupun tidak berkenan karena sesungguhnya saya hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah. Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Alloh SWT.<br />
<br />
<strong><em>Wassalamu’alaikum wr. wb.</em></strong><br />
<br />
<strong><em>Sumber : </em></strong><a href="http://erwan.blogsome.com/2010/02/07/koin-dan-ataupun-dadu/" rel="nofollow" target="_blank">http://erwan.blogsome.com/2010/02/07/koin-dan-ataupun-dadu/</a><br />
<br />
<br />
Allah SWT berfirman,<br />
<blockquote><em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatau kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau (lebih baik) diam.”</em> <strong>(Riwayat Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em> <strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Ya Rabb kami, ampuni kelalaian dan ketidak-tahuan kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong><em> </em></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-67319115334142560572011-04-01T22:15:00.002-07:002011-04-01T22:15:44.955-07:00Siapakah orang... ???<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Bismillahi rahman ni rahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
<br />
<strong>Siapakah???</strong><br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img"><img class="img" src="http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/200251_203328566352342_100000256004384_748906_2038746_a.jpg" /></div></div><strong>Siapakah orang yang BODOH ?</strong><br />
Orang yang bodoh ialah orang yang suka menceritakan dirinya sendiri, terutama kehebatannya, padahal orang lain tidak pernah tanya. Maka jangan sekali kali menceritakan dirimu sendiri kalau gak ditanya...<br />
<br />
<strong>Siapakah orang yang PANDAI ?</strong><br />
Orang yang pandai adalah orang-orang yang suka bekerja tanpa pamrih dan suka menolong tanpa diminta dan tanpa melihat asal dan golongannya. Maka segeralah menolong tanpa diminta...<br />
<br />
<strong>Siapakah orang yang SIBUK?</strong><br />
Orang yang sibuk adalah orang yang suka menyepelekan waktu ibadahnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman. Maka sempatkanlah bagimu untuk beribadah... dan bersegeralah! Jangan tunda lagi...<br />
<br />
<strong>Siapakah orang yang manis SENYUMANNYA?</strong><br />
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa musibah lalu dia berucap syukur, “Terima kasih ya Tuhan, atas percobaan yang Engkau berikan”. Kemudian berkata, “Ya Tuhan, Aku pasrah dan berserah atas semua kasih pengaturan-Mu ini”, sambil mengukir senyuman. Maka berbaik hatilah dan bersabar...<br />
<br />
<strong>Siapakah orang yang KAYA?</strong><br />
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini. Maka bersyukurlah atas nikmat yang kau terima dan berbagilah...<br />
<br />
<strong>Siapakah orang yang MISKIN?</strong><br />
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada, selalu menumpuk-numpuk harta untuk diri sendiri saja. Maka janganlah kau menjadi orang miskin yang sombong, kikir juga dengki...<br />
<br />
<strong>Siapakah orang yang RUGI?</strong><br />
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadah dan amal-amal kebaikan. Maka hargailah waktumu dan bersegeralah bertobat...<br />
<br />
<strong>Siapakah orang yang paling TAMPAN/CANTIK?</strong><br />
Orang yang paling tampan/cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik. Maka peliharalah akhlakmu dari dosa dan noda...<br />
<br />
<strong>Siapakah orang yang MEMPUNYAI RUMAH PALING LUAS?</strong><br />
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal-amal kebaikan dimana kuburnya akan di perluaskan sejauh mata memandang. Maka beramal pahalalah selagi sempat dan mampu...<br />
<br />
<strong>Siapakah orang yang MEMPUNYAI RUMAH YANG SEMPIT LAGI DIHIMPIT ?</strong><br />
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tanpa membawa amal-amal kebaikan lalu kuburnya menghimpitnya. Maka ingatlah akan kematian dan kehidupan setelah dunia…….<br />
<br />
<strong>Siapakah orang yang MEMPUNYAI AKAL ?</strong><br />
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni surga kelak, karena telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka. Maka peliharalah akal sehatmu dan pergunakan semaksimal mungkin untuk mengharap rahmat-Nya……<br />
<br />
<strong>Siapakah orang yang PELIT ?</strong><br />
Orang yg pelit ialah orang yg membiarkan atau membuang catatan (pen) ini begitu saja, malah dia tidak akan menyampaikan kepada orang lain. Maka sampaikanlah kepada yang lain sedikit berita gembira ini selagi sempat, karena tiada ruginya bagimu… ^_^<br />
<br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://mikidana.wordpress.com/2010/03/27/siapakah/" rel="nofollow" target="_blank">http://mikidana.wordpress.com/2010/03/27/siapakah/</a><br />
<br />
<br />
Allah SWT berfirman,<br />
<blockquote><em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatau kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau (lebih baik) diam.”</em> <strong>(Riwayat Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em> <strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya." </em> <strong> (HR. Thabrani).</strong></blockquote><br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan... Amin<br />
<em><strong>Wassalam...</strong></em><br />
<br />
Semoga Bermanfaat dan bisa kita ambil hikmahnya... Amin<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<br />
<em>Catatan : </em><br />
<em><strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em>... <strong><em>Syukron</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-45542782918000138452011-04-01T22:15:00.000-07:002011-04-01T22:15:12.962-07:00Larangan Terhadap Musik dalam Kacamata Islam<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong><em>Bismillahi rahman ni rahim...</em></strong> <em>(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)</em><br />
<br />
<em>"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.”</em><strong> (HR. Bukhari Muslim)</strong><br />
<br />
<div class="photo photo_left"><div class="photo_img"><img class="img" src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/190462_203084093043456_100000256004384_747333_29773_a.jpg" /></div></div><em>the name of Allah, The Most Beneficent, The Most Merciful</em>... (dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pemurah, Yang Maha Penyayang)<br />
<br />
Saudara-saudaraku seiman dan seagama. Di zaman yang modern ini, sudah menjadi rahasia umum jikalau kita mendapati begitu banyak kemaksiatan yg mana kemaksiatan tersebut bersifat terselubung dan tidak diketahui oleh saudara-saudara muslim kita. Hal ini kemungkinan disebabkan karena minimnya pengetahuan agama dalam diri umat muslim saat ini, atau juga dikarenakan sedikitnya para aktivis muslim maupun para da’i yang menjelaskan hal ini.<br />
<br />
Salah satu kemaksiatan yang tidak disadari oleh kita yaitu tentang mendengar, memainkan dan menyanyikan lagu (musik). Jikalau kita melihat disekeliling kita, tentunya kita sering mendapati saudari-saudari kita yang mengenakan jilbab sehingga terlihat begitu santun dan anggun. Namun alangkah terkejutnya jika ternyata mereka menyukai musik, mendengarkannya dan menyanyikannya. Tentu saja sikap ini berseberangan dengan penampilannya selaku seorang muslimah. Mengapa bisa terjadi hal seperti itu? Kembali pada pernyataan di atas bahwasanya mereka tidak mengetahui hukum nyanyian/musik dalam islam atau mereka menganggapnya sebagai suatu hal yang mubah (boleh) berdasarkan dalil-dalil yang mereka pahami.<br />
<br />
Artikel kali ini akan menjelaskan keharaman seni musik. Tentunya pembahasannya tidak mendasarkan kepada ra’yu semata, akan tetapi insya Allah merujuk kepada dalil-dalil yang bisa dipertanggung jawabkan. Silahkan dicermati.<br />
<strong>Dalil Al Qur’an</strong><br />
<blockquote><em>”Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan <strong>percakapan kosong</strong> untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu dan menjadikannya olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.” </em> <strong>(QS. Luqman 6)</strong></blockquote><br />
Kata ”lahwal hadits” diatas diterjemahkan sebagai percakapan kosong menurut beberapa versi Al Qur’an dan sebagai kata-kata yang tidak berguna menurut Al Quran versi yang lain. Namun kedua-duanya mengandung pengertian yang serupa. Sekilas, kata ”percakapan kosong” tersebut mengindikasikan omongan atau pembicaraan yang tak bermanfaat, namun para sahabat dan tabi’in yang mulia -dan semoga Allah merahmati mereka- menafsirkan ayat tersebut sebagai musik dan nyanyian. Ini berdasarkan bermacam-macam kitab tafsir: Tafsir Ibnu Katsir 6/330, Tafsir Al Qurtubi 14/52, Tafsir at Tabari 20/127, dll.<br />
<br />
Adapun dalam kitab Tafsir At Tabari, termuat di dalamnya perkataan para sahabat tentang tafsiran ayat ini.<br />
Ibnu Mas’ud (Sahabat): “Nyanyian, demi Yang tidak ada yang berhak disembah selain Dia” beliau sampai mengulangnya tiga kali<br />
Ibnu ‘Abbas (Sahabat): “Nyanyian dan yang sejenisnya dan mendengarkannya”<br />
Jabir (Sahabat):”Nyanyian dan mendengarkannya”<br />
Mujahid (Tab’in):”Nyanyian dan semua permainan yang melalaikan” dalam kesempatan lain beliau mengatakan “Genderang (rebana)”<br />
<blockquote><em>”Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (iblis) sanggup dengan <strong>suaramu</strong> (yang memukau)…” </em><strong>(QS. Al Isra 64)</strong></blockquote>Kata ”suara” pada ayat yang agung di atas menunjukkan musik. Hal ini merujuk kepada kitab tafsir: Tafsir At Tabari 8/108, Adhwa’ul bayaan 3/230, Tafsir Al Qurtubi 10/288, dll. Maka perhatikanlah bagaimana Allah SWT telah menyindir dan memberi image negatif terhadap musik.<br />
<br />
<strong>Dalil Hadist Nabi</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda:<br />
<blockquote><em>”Sungguh, akan ada orang di umat ini yang akan menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik…”</em> <strong> (Bukhari, Abu Daud, Ibnu Hibban, Tabrani)</strong></blockquote><br />
Abu Mu’awiyah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:<br />
<blockquote><em>”Allah mengutusku dengan petunjuk sebagai rahmat bagi manusia dan Dia memerintahkan aku untuk menghancurkan alat musik, berhala, salib dan benda-benda yang melalaikan”</em> <strong>(HR. Ahmad, Tabrani, hadist ini derajatnya hasan lighairi)</strong></blockquote><br />
Anas bin Malik (ra) berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:<br />
<blockquote><em>”Dua suara dilaknat di dunia dan akhirat; musik pada saat bersuka cita dan ratapan pada saat musibah”</em> <strong>(HR. Bayhaqi)</strong></blockquote><br />
Abdullah bin Amru mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:<br />
<blockquote><em>”Perumpamaan dari orang yang duduk di atas ranjang wanita penyanyi adalah seolah-olah dia ditelan ular hitam dari ular-ular hitam pada hari kiamat”</em> <strong>(HR. Tabrani)</strong></blockquote><br />
Ibnu Abbas mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:<br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya Allah mengharamkan khamr, judi dan genderang”</em> <strong>(HR. Abu Daud, Ibnu Hibban)</strong></blockquote><br />
Adapun hadist yang akan disebutkan di bawah ini memiliki beberapa kelemahan dalam sanadnya, namun matan hadistnya insha Allah menguatkan anggapan hadist-hadist di atas tentang ketidakbolehan nyanyian.<br />
Ibnu Abbas berkata:<br />
<blockquote><em>“Rasulullah SAW melarang enam hal: khamr, judi, musik, meniup terompet, menabuh drum dan gendang” </em> <strong>(HR. Tabrani)</strong></blockquote><br />
Abu Umamah (ra) mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:<br />
<blockquote><em>“Tidak seorangpun yang bernyanyi melainkan Allah akan mengutus dua setan untuk duduk di bahunya dan menendangi dada orang itu dengan tumit mereka. Setan-setan tersebut akan berhenti menendang manakala orang itu berhenti bernyanyi” </em><strong>(HR. Tabrani, Abu Ya’la)</strong></blockquote><br />
Abu Umamah (ra) mengatalkan bahwa Rasulullah bersabda:<br />
<blockquote><em>“Jangan menjual atau membeli wanita penyanyi dan jangan mengajarkan nyanyian kepada mereka. Tiada kebaikan dalam hal itu dan upah yang diterima adalah haram”</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<strong>Perkataan Sahabat dan Tabi’in</strong><br />
Abdullah bin Mas’ud (ra) berkata:<br />
<blockquote><em>“Sesungguhnya musik menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan tanaman”</em> <strong>(Bayhaqi, Ibnu bin Abi Dunya)</strong></blockquote><br />
Abu Amir al Auza’I (rhm) berkata:<br />
<blockquote><em>“Umar bin Abdul Aziz menulis surat kepada Umar bin Walid: …dan alat musik adalah bid’ah dalam islam…”</em> <strong>(An Nasa’i, sanadnya shahih)</strong></blockquote><br />
Qatadah (rhm) berkata:<br />
<blockquote><em>“Al Qurannya iblis adalah puisi, muadzinnya adalah alat musik, dan perangkapnya adalah wanita”</em> <strong> (dalam kitab Fathul Bari)</strong></blockquote><br />
Asy Syaukani (rhm) berkata:<br />
<blockquote><em>“Mayoritas ulama berpendapat bahwa musik itu dilarang”</em> <strong>(dalam kitab Aun al Mabood)</strong></blockquote><br />
<strong>Pernyataan Empat Imam Mazhab</strong><br />
<strong>1. Mazhab Hanafi</strong><br />
Imam Abu Yusuf dan Imam Muhammad (sahabat Abu Hanifa rhm.) menyatakan bahwa seseorang tak bisa disalahkan jika ia menghancurkan alat musik. (dalam kitab Tabiin Al Haqaiq)<br />
Imam Abu Yusuf berkata:<br />
<blockquote><em>“Jika ada orang yg mendengar musik dari dalam rumah seseorang, dia bisa masuk kerumah itu tanpa permisi (untuk menghentikannya). Aku takkan menghentikan tindakan orang yang memenuhi kewajiban ini (dalam beramar ma’ruf)”</em><strong>(dalam kitab Al Bahr Ar Raiq)</strong></blockquote><br />
<strong>2. Mazhab Maliki</strong><br />
Imam Malik (rhm) berkata sebagaimana desebut dalam kitab Al Mudawwanah:<br />
<blockquote><em>“Aku membenci gendang dan alat musik baik pada acara pernikahan maupun saat kesempatan lain”</em> <strong>(dalam kitab Manhal Jalil)</strong></blockquote><br />
<strong>3. Mazhab Syafi’i</strong><br />
Imam Syafi’i (rhm) menyebutkan bahwa laki-laki yang pekerjaannya bernyanyi; dimana orang-orang memanggilnya, datang padanya, menyebutnya sebagai penyanyi dan ia telah dikenal orang banyak, ataupun wanita yang bernyanyi, maka kesaksiannya tak diterima. Orang yang bernyanyi biasanya dianggap bodoh tanpa moral dan etika. (dalam kitab As Sunan As Sughra).<br />
<br />
<strong>4. Mazhab Hambali</strong><br />
Imam Ahmad (rhm) berkata:<br />
<blockquote><em>”Aku tak menyukai musik karena ini menyebabkan tumbuhnya kemunafikan dalam hati”</em> <strong>(dalam kitab Al Kafi Fiqh Al Hambali)</strong></blockquote><br />
<strong>Pernyataan Para Ulama Khalaf dan Kontemporer</strong><br />
Ibnu Taimiyah (rhm) berkata:<br />
<blockquote><em>”Nyanyian adalah sebuah cara untuk zina, ini berasal dari penyebab terbesar yang menuntun kepada tindakan tak beradab” </em> <strong>(Majmu Fatawa)</strong></blockquote><br />
Syaikh Asy Syanqithi (rhm) menetapkan:<br />
<blockquote><em>”Nyanyian tanpa alat musik mutlak diharamkan”</em> <strong>(Syarah Zaad Al Mustaqna)</strong></blockquote><br />
Syaikh Bin Baz (rhm) berkata:<br />
<blockquote><em>”Bahkan jika nyanyian dinyanyikan tanpa alat musik sekalipun tetaplah terlarang berdasarkan jumhur ulama”</em> <strong>(Majmu Fatawa Wa Maqaalat Ibnu Baz)</strong></blockquote><br />
<strong>Pernyataan ulama-ulama di Kuwait:</strong><br />
<blockquote><em>”Nyanyian itu diharamkan apabila berisi perkataan yang terlarang, …dan jika ini membuatmu lalai dari ibadah wajib maka tentulah itu haram”</em> <strong>(Fataawaa Qutta al Iftaa bil Kuwait)</strong></blockquote><br />
Maulana Zafar Ahmad Thanwi (rhm.) menetapkan bahwa musik itu mutlak diharamkan. (Imdaad Al Ahkam 4/375-376, Maktabah Darul Ulum Deoband)<br />
<br />
Maulana Yusuf Ludhwani (rhm) berkata:<br />
<blockquote><em>”Allah ta’ala telah menjadikan musik itu haram”</em> <strong>(Aap ke Masail Aur Unka Hal, 7/338)</strong></blockquote><br />
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, pemaparan di atas adalah sedikit dari hujjah-hujjah yang bisa saya berikan. Tentulah kita semua bisa melihat dengan jelas haramnya status musik berdasarkan syariat. Begitu gamblang dan mudah dipahami tentang pelarangan musik dan nyanyian mulai dari ayat-ayat Allah yang indah, perkataan Nabi-Nya yang mengandung kebenaran, perkataan para sahabat dan tabi’in serta ulama-ulama/ahlul ilmi yang semoga Allah memuliakan mereka. Lantas apa yang menyebabkan saudara-saudara muslim kita masih menganggap halal hal tersebut? Bukankah kebenaran telah terkuak?<br />
<br />
Andaikata penjabaran di atas bisa memberikan keterangan dan menambah ilmu bagi siapapun yang membacanya, maka semoga Allah melimpahkan pahalanya kepadaku. Namun seandainya yang telah saya tulis diatas justru mengandung kesalahan, maka itu datangnya dari diriku sendiri sebagai hamba yang teramat lemah lagi mudah diperbudak hawa nafsu, maka semoga Allah mengampuniku.<br />
<br />
Saudara-saudaraku sekalian, janganlah kalian menelan mentah-mentah hasil penulisanku di atas, tetaplah bertabayun dan terus mencari kebenaran. Karena bisa jadi artikel ini mengandung kekeliruan. Allah SWT pun telah berfirman, <em> </em><br />
<blockquote><em>”Hai orang-orang yang beriman, apabila datang orang fasik kepadamu membawa kabar, maka telitilah”</em> <strong>(Al Hujurat 6), </strong></blockquote><br />
dan bukankah Abu Amir Al Auza’i (rhm) berkata: <em> </em><br />
<blockquote><em>”Berhati-hatilah kamu dari pendapat (perkataan) manusia walaupun mereka memperindah kata-katanya untukmu”.</em></blockquote><br />
Maka saya sendiripun mungkin saja tergolong hamba-Nya yang fasik yang harus diwaspadai setiap perkataannya, namun semoga Allah memberiku kemudahan untuk semakin memperbaiki diriku menjadi muslim yang ingin mendapat ridha-Nya agar tergolong sebagai penghuni surga.<br />
<br />
Mayoritas sumber rujukan di atas dinukil dari <a href="http://www.al-in/" rel="nofollow" target="_blank">www.al-in</a>’aam.com dan noorakhmad.blogspot.com semoga Allah membalas kebaikan kepada mereka yang mengelola website-website tersebut untuk tujuan dakwah.<br />
<br />
<em>The article above was written for our beloved muslimin and muslimah on earth surface.</em><br />
<em>May Allah make us easy to gain knowledge based on two reliable sources which are Al Quran and As Sunnah through manhaj Salafus Shalih.</em><br />
<em>May Allah unify and strengthen us from separation and fitnah.</em><br />
<em>May Allah endow triumph to all mujahideen especially and all muslim-mukmin generally.</em><br />
<br />
<em><strong>Artikel di atas ditulis untuk muslimin dan muslimah kita tercinta di permukaan bumi. </strong></em><br />
<em><strong> Semoga Allah memudahkan kita untuk memperoleh pengetahuan didasarkan pada dua sumber yang dapat dipercaya yaitu Al Qur'an dan As Sunnah melalui manhaj salafus Shalih. </strong></em><br />
<em><strong> Semoga Allah menyatukan dan menguatkan kita dari pemisahan dan fitnah. </strong></em><br />
<em><strong> Semoga Allah memberkati kemenangan kepada semua mujahidin khususnya dan semua Mukmin-muslim pada umumnya.</strong></em><br />
<br />
<br />
<strong><em>Sumber : </em></strong><a href="http://alislamarrahman.wordpress.com/knowledge/larangan-terhadap-musik-dalam-kacamata-islam/" rel="nofollow" target="_blank">http://alislamarrahman.wordpress.com/knowledge/larangan-terhadap-musik-dalam-kacamata-islam/</a><br />
<br />
<br />
Allah SWT berfirman,<br />
<blockquote><em>“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”</em> <strong>(QS. Al Alaq: 1-5)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</em> <strong>(QS.Al-Ashr: 1 – 3)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” </em><strong>(QS An-Nahl ayat 125)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."</em><strong>(QS An-Nisa' [14] : 114)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</em><strong> (QS az-zumar (39) ayat : 9)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."</em><strong> (QS al-mujadillah (58) ayat 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"</em><strong>(QS fathir (35) ayat 28)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." </em><strong>(QS. Alam Nasyrah: 5-6)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." </em><strong>(QS. Al-Baqarah : 185) </strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatau kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." </em><strong> (QS Ar-Ra’d: 11)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” </em><strong>(QS. al-Baqarah: 25)</strong></blockquote><br />
<br />
Nabi Muhammad SAW. bersabda,<br />
<blockquote><em>"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain."</em> <strong>(HR. Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya."</em><strong> (HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em> "Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia."</em> <strong>(HR. Ahmad bin Hambal)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."</em> <strong>(HR Bukhari dan Muslim).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." </em><strong> (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..."</em><strong> (HR. Ibn' Abdil Barr)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh "</em><strong> (HR. Dailami dari Ali).</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." </em><strong>(HR. Al Baihaqi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga."</em> <strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." </em><strong>[Muttafaq'alaih]</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." </em><strong>(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau (lebih baik) diam.”</em> <strong>(Riwayat Bukhari dan Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat."</em> <strong>(HR. Tirmidzi)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; <strong>istiqamahlah</strong> dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan <strong>istiqamah </strong>dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit."</em> <strong>(HR. Bukhari)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.”</em><strong> (HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<blockquote><em>"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"</em><strong>(HR. Muslim)</strong></blockquote><br />
<strong> </strong><br />
<blockquote><em>"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan."</em><strong> (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)</strong></blockquote><br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan... Amin<br />
<em><strong>Wassalam...</strong></em><br />
<br />
Semoga Bermanfaat dan bisa kita ambil hikmahnya... Amin<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<br />
<em>Catatan : </em><br />
<em><strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em>... <strong><em>Syukron</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-60612381761193161622011-04-01T22:14:00.001-07:002011-04-01T22:14:21.355-07:00Al-Qur'an Surat Yusuf (Terjemah Indonesia) ; QS 012 (1-111)<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong>Al-Qur'an Surat Yusuf (Terjemah Indonesia)</strong><br />
<strong>QS 012 (1-111)</strong><br />
<br />
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.<br />
<br />
<ol><li>Alif, laam, raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Qur`an) yang nyata (dari Allah).</li>
<li>Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur`an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.</li>
<li>Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur`an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.</li>
<li>(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."</li>
<li>Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."</li>
<li>Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta`bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya ni`mat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya`qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan ni`mat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya.</li>
<li>(Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.</li>
<li>Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia kesuatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik."</li>
<li>Seorang diantara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat."</li>
<li>Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.</li>
<li>Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya."</li>
<li>Berkata Ya`qub: "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya."</li>
<li>Mereka berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi."</li>
<li>Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi."</li>
<li>Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.</li>
<li>Mereka berkata: "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar."</li>
<li>Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya`qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan."</li>
<li>Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.</li>
<li>Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.</li>
<li>Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya : "Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya ta`bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.</li>
<li>Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.</li>
<li>Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.</li>
<li>Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.</li>
<li>Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?"</li>
<li>Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)", dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta.</li>
<li>Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar."</li>
<li>Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu</li>
<li>(Hai) Yusuf: "Berpalinglah dari ini, dan (kamu hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah."</li>
<li>Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata."</li>
<li>Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia."</li>
<li>Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina."</li>
<li>Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh."</li>
<li>Maka Tuhannya memperkenankan do`a Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.</li>
<li>Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu.</li>
<li>Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang diantara keduanya : "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur." Dan yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung." Berikanlah kepada kami ta`birnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena`birkan mimpi).</li>
<li>Yusuf berkata: "Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian.</li>
<li>Dan aku pengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya`qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya).</li>
<li>Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?</li>
<li>Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."</li>
<li>Hai kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang diantara kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)."</li>
<li>Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat diantara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu." Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.</li>
<li>Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya) : "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka : "Terangkanlah kepadaku tentang ta`bir mimpiku itu jika kamu dapat mena`birkan mimpi."</li>
<li>Mereka menjawab : "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menta`birkan mimpi itu."</li>
<li>Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena`birkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)."</li>
<li>(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru) : "Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya."</li>
<li>Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.</li>
<li>Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.</li>
<li>Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur."</li>
<li>Raja berkata: "Bawalah dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu daya mereka."</li>
<li>Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?" Mereka berkata: "Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan dari padanya". Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar."</li>
<li>(Yusuf berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.</li>
<li>Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.</li>
<li>Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami".</li>
<li>Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan".</li>
<li>Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.</li>
<li>Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.</li>
<li>Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir) lalu mereka masuk ke (tempat) nya. Maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal (lagi) kepadanya.</li>
<li>Dan tatkala Yusuf menyiapkan untuk mereka bahan makanannya, ia berkata: "Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu?</li>
<li>Jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapat sukatan lagi dari padaku dan jangan kamu mendekatiku".</li>
<li>Mereka berkata: "Kami akan membujuk ayahnya untuk membawanya (ke mari) dan sesungguhnya kami benar-benar akan melaksanakannya".</li>
<li>Yusuf berkata kepada bujang-bujangnya: "Masukkanlah barang-barang (penukar kepunyaan mereka) ke dalam karung-karung mereka, supaya mereka mengetahuinya apabila mereka telah kembali kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi".</li>
<li>Maka tatkala mereka telah kembali kepada ayah mereka (Ya`qub) mereka berkata: "Wahai ayah kami, kami tidak akan mendapat sukatan (gandum) lagi, (jika tidak membawa saudara kami), sebab itu biarkanlah saudara kami pergi bersama-sama kami supaya kami mendapat sukatan, dan sesungguhnya kami benar benar akan menjaganya".</li>
<li>Berkata Ya`qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu ?". Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyanyang diantara para penyanyang.</li>
<li>Tatkala mereka membuka barang-barangnya, mereka menemukan kembali barang-barang (penukaran) mereka, dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata: "Wahai ayah kami apa lagi yang kita inginkan. Ini barang-barang kita dikembalikan kepada kita, dan kami akan dapat memberi makan keluarga kami, dan kami akan dapat memelihara saudara kami, dan kami akan mendapat tambahan sukatan (gandum) seberat beban seekor unta. Itu adalah sukatan yang mudah (bagi raja Mesir)".</li>
<li>Ya`qub berkata: "Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya (pergi) bersama-sama kamu, sebelum kamu memberikan kepadaku janji yang teguh atas nama Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung musuh". Tatkala mereka memberikan janji mereka, maka Ya`qub berkata: "Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)".</li>
<li>Dan Ya`qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri".</li>
<li>Dan tatkala mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu) tiadalah melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan pada diri Ya`qub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.</li>
<li>Dan tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf. Yusuf membawa saudaranya (Bunyamin) ke tempatnya, Yusuf berkata : "Sesungguhnya aku (ini) adalah saudaramu, maka janganlah kamu berdukacita terhadap apa yang telah mereka kerjakan".</li>
<li>Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka, Yusuf memasukkan piala (tempat minum) ke dalam karung saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: "Hai kafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri".</li>
<li>Mereka menjawab, sambil menghadap kepada penyeru-penyeru itu: "Barang apakah yang hilang dari pada kamu ?"</li>
<li>Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya".</li>
<li>Saudara-saudara Yusuf menjawab "Demi Allah sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri (ini) dan kami bukanlah para pencuri ".</li>
<li>Mereka berkata: "Tetapi apa balasannya jikalau kamu betul-betul pendusta? "</li>
<li>Mereka menjawab: "Balasannya, ialah pada siapa diketemukan (barang yang hilang) dalam karungnya, maka dia sendirilah balasannya (tebusannya)". Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang zalim.</li>
<li>Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendaki-Nya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.</li>
<li>Mereka berkata: "Jika ia mencuri, maka sesungguhnya, telah pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu". Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya): "Kamu lebih buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu terangkan itu".</li>
<li>Mereka berkata: "Wahai Al Aziz, sesungguhnya ia mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya, lantaran itu ambillah salah seorang diantara kami sebagai gantinya, sesungguhnya kami melihat kamu termasuk oranng-orang yang berbuat baik".</li>
<li>Berkata Yusuf: "Aku mohon perlindungan kepada Allah daripada menahan seorang, kecuali orang yang kami ketemukan harta benda kami padanya, jika kami berbuat demikian, maka benar-benarlah kami orang-orang yang zalim".</li>
<li>Maka tatkala mereka berputus asa dari pada (putusan) Yusuf mereka menyendiri sambil berunding dengan berbisik-bisik. Berkatalah yang tertua diantara mereka: "Tidakkah kamu ketahui bahwa sesungguhnya ayahmu telah mengambil janji dari kamu dengan nama Allah dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan Yusuf. Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku mengizinkan kepadaku (untuk kembali), atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya".</li>
<li>Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah: "Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu telah mencuri, dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga (mengetahui) barang yang ghaib.</li>
<li>Dan tanyalah (penduduk) negeri yang kami berada disitu, dan kafilah yang kami datang bersamanya, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar".</li>
<li>Ya`qub berkata: "Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".</li>
<li>Dan Ya`qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf", dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya).</li>
<li>Mereka berkata: "Demi Allah, senantiasa kamu mengingati Yusuf, sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa".</li>
<li>Ya`qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya."</li>
<li>Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".</li>
<li>Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah".</li>
<li>Yusuf berkata: "Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?".</li>
<li>Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?". Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik"</li>
<li>Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)".</li>
<li>Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang".</li>
<li>Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia kewajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku".</li>
<li>Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)".</li>
<li>Keluarganya berkata: "Demi Allah, sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang dahulu ".</li>
<li>Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diletakkannya baju gamis itu ke wajah Ya`qub, lalu kembalilah dia dapat melihat. Berkata Ya`qub: "Tidakkah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya".</li>
<li>Mereka berkata: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)".</li>
<li>Ya`qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".</li>
<li>Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman".</li>
<li>Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku inilah ta`bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta`bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.</li>
<li>Demikian itu (adalah) diantara berita-berita yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); padahal kamu tidak berada pada sisi mereka, ketika mereka memutuskan rencananya (untuk memasukkan Yusuf ke dalam sumur) dan mereka sedang mengatur tipu daya.</li>
<li>Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman - walaupun kamu sangat menginginkannya.</li>
<li>Dan kamu sekali-kali tidak meminta upah kepada mereka (terhadap seruanmu ini), itu tidak lain hanyalah pengajaran bagi semesta alam.</li>
<li>Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.</li>
<li>Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).</li>
<li>Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya?</li>
<li>Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".</li>
<li>Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?</li>
<li>Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa.</li>
<li>Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur`an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.</li>
</ol><br />
<strong><em>Sumber : </em></strong><a href="http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0" rel="nofollow" target="_blank">http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0</a><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahami kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-66035382503170570312011-04-01T22:13:00.001-07:002011-04-01T22:13:25.409-07:00Al-Qur'an Surat Huud (Terjemah Indonesia) ; QS 011 (1-123)<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong>Al-Qur'an Surat Hud (Terjemah Indonesia)</strong><br />
<strong>QS 011 (1-123)</strong><br />
<br />
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.<br />
<br />
<ol><li>Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,</li>
<li>agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya,</li>
<li>dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.</li>
<li>Kepada Allah-lah kembalimu, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.</li>
<li>Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.</li>
<li>Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).</li>
<li>Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".</li>
<li>Dan sesungguhnya jika Kami undurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang ditentukan. niscaya mereka akan berkata: "Apakah yang menghalanginya?" lngatlah, diwaktu azab itu datang kepada mereka tidaklah dapat dipalingkan dari mereka dan mereka diliputi oleh azab yang dahulunya mereka selalu memperolok-olokkannya.</li>
<li>Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.</li>
<li>Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata: "Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku"; sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga,</li>
<li>kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.</li>
<li>Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karena khawatir bahwa mereka akan mengatakan: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan) atau datang bersama-sama dengan dia seorang malaikat?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu.</li>
<li>Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur`an itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".</li>
<li>Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al Qur`an itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?</li>
<li>Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.</li>
<li>Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.</li>
<li>Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Qur`an) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Qur`an itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?. Mereka itu beriman kepada Al Qur`an. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Qur`an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Qur`an itu. Sesungguhnya (Al Qur`an) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.</li>
<li>Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah?. Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,</li>
<li>(yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok. Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari akhirat.</li>
<li>Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu dilipat gandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran) dan mereka selalu tidak dapat melihat(nya).</li>
<li>Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan.</li>
<li>Pasti mereka itu di akhirat menjadi orang-orang yang paling merugi.</li>
<li>Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni syurga; mereka kekal di dalamnya.</li>
<li>Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?.</li>
<li>Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu,</li>
<li>agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan".</li>
<li>Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta".</li>
<li>Berkata Nuh: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?"</li>
<li>Dan (dia berkata): "Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui".</li>
<li>Dan (dia berkata): "Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku mengusir mereka. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran?</li>
<li>Dan aku tidak mengatakan kepada kamu (bahwa): "Aku mempunyai gudang-gudang rezki dan kekayaan dari Allah, dan aku tiada mengetahui yang ghaib", dan tidak (pula) aku mengatakan: "Bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat", dan tidak juga aku mengatakan kepada orang-orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu: "Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka". Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka; sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang zalim.</li>
<li>Mereka berkata "Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar".</li>
<li>Nuh menjawab: "Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri.</li>
<li>Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan".</li>
<li>Malahan kaum Nuh itu berkata: "Dia cuma membuat-buat nasihatnya saja". Katakanlah: "Jika aku membuat-buat nasihat itu, maka hanya akulah yang memikul dosaku, dan aku berlepas diri dari dosa yang kamu perbuat".</li>
<li>Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan.</li>
<li>Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.</li>
<li>Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan meliwati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami).</li>
<li>Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal."</li>
<li>Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman." Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.</li>
<li>Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.</li>
<li>Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya - sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir."</li>
<li>Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.</li>
<li>Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim ."</li>
<li>Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya."</li>
<li>Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."</li>
<li>Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi."</li>
<li>Difirmankan: "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mu`min) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami."</li>
<li>Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.</li>
<li>Dan kepada kaum `Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.</li>
<li>Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?"</li>
<li>Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa."</li>
<li>Kaum `Ad berkata: "Hai Huud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu.</li>
<li>Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu." Huud menjawab: "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan,</li>
<li>dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.</li>
<li>Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus."</li>
<li>Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu.</li>
<li>Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Huud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat.</li>
<li>Dan itulah (kisah) kaum `Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran).</li>
<li>Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum `Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaanlah bagi kaum `Ad (yaitu) kaum Huud itu.</li>
<li>Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do`a hamba-Nya)."</li>
<li>Kaum Tsamud berkata: "Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami ? dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami."</li>
<li>Shaleh berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian.</li>
<li>Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mu`jizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat."</li>
<li>Mereka membunuh unta itu, maka berkata Shaleh: "Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan."</li>
<li>Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-Lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.</li>
<li>Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya,</li>
<li>seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.</li>
<li>Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: "Selamat." Ibrahim menjawab: "Selamatlah," maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.</li>
<li>Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth."</li>
<li>Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya`qub.</li>
<li>Isterinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh."</li>
<li>Para malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah."</li>
<li>Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth.</li>
<li>Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah.</li>
<li>Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu, dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak.</li>
<li>Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit."</li>
<li>Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal ?"</li>
<li>Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki."</li>
<li>Luth berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)."</li>
<li>Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?".</li>
<li>Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,</li>
<li>Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.</li>
<li>Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu`aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)."</li>
<li>Dan Syu`aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.</li>
<li>Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu"</li>
<li>Mereka berkata: "Hai Syu`aib, apakah sembahyangmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal."</li>
<li>Syu`aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.</li>
<li>Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Shaleh, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu.</li>
<li>Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.</li>
<li>Mereka berkata: "Hai Syu`aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamupun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami."</li>
<li>Syu`aib menjawab: "Hai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandanganmu daripada Allah, sedang Allah kamu jadikan sesuatu yang terbuang di belakangmu?. Sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan."</li>
<li>Dan (dia berkata): "Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab (Tuhan), sesungguhnya akupun menunggu bersama kamu."</li>
<li>Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu`aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya.</li>
<li>Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Mad-yan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa.</li>
<li>Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan tanda-tanda (kekuasaan) Kami dan mu`jizat yang nyata,</li>
<li>kepada Fir`aun dan pemimpin-pemimpin kaumnya, tetapi mereka mengikut perintah Fir`aun, padahal perintah Fir`aun sekali-kali bukanlah (perintah) yang benar.</li>
<li>Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang didatangi.</li>
<li>Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. La`nat itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan.</li>
<li>Itu adalah sebahagian dan berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah.</li>
<li>Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.</li>
<li>Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.</li>
<li>Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi) nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk).</li>
<li>Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu.</li>
<li>Di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.</li>
<li>Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih),</li>
<li>mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.</li>
<li>Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.</li>
<li>Maka janganlah kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang disembah oleh mereka. Mereka tidak menyembah melainkan sebagaimana nenek moyang mereka menyembah dahulu. Dan sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukup-cukupnya pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi sedikitpun.</li>
<li>Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa, lalu diperselisihkan tentang Kitab itu. Dan seandainya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan hukuman di antara mereka. Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Mekah) dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Al Qur`an.</li>
<li>Dan sesungguhnya kepada masing-masing (mereka yang berselisih itu) pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup, (balasan) pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.</li>
<li>Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.</li>
<li>Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.</li>
<li>Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.</li>
<li>Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.</li>
<li>Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.</li>
<li>Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.</li>
<li>Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat,</li>
<li>kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.</li>
<li>Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.</li>
<li>Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman: "Berbuatlah menurut kemampuanmu; sesungguhnya Kami-pun berbuat (pula)."</li>
<li>Dan tunggulah (akibat perbuatanmu); sesungguhnya kamipun menunggu (pula)."</li>
<li>Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.</li>
</ol><br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0" rel="nofollow" target="_blank">http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0</a><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Ya Rabb kami, ampuni kealpaan, kelalaian, ketidak-tahuan dan ketidak-fahami kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-72491440238115678862011-04-01T22:12:00.001-07:002011-04-01T22:12:43.872-07:00Al-Qur'an Surat Yunus (Terjemah Indonesia) ; QS 010 (1-109)<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong>Al-Qur'an Surat Yunus (Terjemah Indonesia)</strong><br />
<strong>QS 010 (1-1209)</strong><br />
<br />
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.<br />
<br />
<ol><li>Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Qur`an yang mengandung hikmah.</li>
<li>Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka: "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka". Orang-orang kafir berkata: "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata".</li>
<li>Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa`at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia.Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?</li>
<li>Hanya kepadaNyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.</li>
<li>Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.</li>
<li>Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang- orang yang bertakwa.</li>
<li>Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami,</li>
<li>mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.</li>
<li>Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam syurga yang penuh keni`matan.</li>
<li>Do`a mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma", dan salam penghormatan mereka ialah: "Salam". Dan penutup do`a mereka ialah: "Alhamdulilaahi Rabbil `aalamin.</li>
<li>Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka. Maka Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, bergelimangan di dalam kesesatan mereka.</li>
<li>Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdo`a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdo`a kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.</li>
<li>Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman, padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidak hendak beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat dosa.</li>
<li>Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat.</li>
<li>Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah Al Qur`an yang lain dari ini atau gantilah dia". Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)".</li>
<li>Katakanlah: "Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu". Sesungguhnya aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya. Maka apakah kamu tidak memikirkannya?</li>
<li>Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayatNya? Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa.</li>
<li>Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfa`atan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa`at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi ?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu).</li>
<li>Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.</li>
<li>Dan mereka berkata: "Mepada tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu keterangan (mu`jizat) dari Tuhannya?" Maka katakanlah: "Sesungguhnya yang ghaib itu kepunyaan Allah, sebab itu tunggu (sajalah) olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu termasuk orang-orang yang manunggu.</li>
<li>Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu.</li>
<li>Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdo`a kepada Allah dengan mengikhlaskan keta`atan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur".</li>
<li>Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah keni`matan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.</li>
<li>Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.</li>
<li>Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).</li>
<li>Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya.</li>
<li>Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gelita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.</li>
<li>(Ingatlah) suatu hari (ketika itu). Kami mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan): "Tetaplah kamu dan sekutu-sekutumu di tempatmu itu". Lalu Kami pisahkan mereka dan berkatalah sekutu-sekutu mereka: "Kamu sekali-kali tidak pernah menyembah kami.</li>
<li>Dan cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kamu, bahwa kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kamu (kepada kami)".</li>
<li>Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.</li>
<li>Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?"</li>
<li>Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?</li>
<li>Demikianlah telah tetap hukuman Tuhanmu terhadap orang-orang yang fasik, karena sesungguhnya mereka tidak beriman.</li>
<li>Katakanlah: "Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?" katakanlah: "Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?"</li>
<li>Katakanlah: "Apakah di antara sekutu-sekuturmu ada yang menunjuki kepada kebenaran?" Katakanlah "Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran". Maka apakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?</li>
<li>Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.</li>
<li>Tidaklah mungkin Al Qur`an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Qur`an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.</li>
<li>Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar."</li>
<li>Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna padahal belum datang kepada mereka penjelasannya. Demikianlah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul). Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim itu.</li>
<li>Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Qur`an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.</li>
<li>Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".</li>
<li>Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu.Apakah kamu dapat menjadikan orang-orang tuli itu mendengar walaupun mereka tidak mengerti.</li>
<li>Dan di antara mereka ada orang yang melihat kepadamu, apakah dapat kamu memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta, walaupun mereka tidak dapat memperhatikan.</li>
<li>Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.</li>
<li>Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk</li>
<li>Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari (siksa) yang Kami ancamkan kepada mereka, (tentulah kamu akan melihatnya) atau (jika) Kami wafatkan kamu (sebelum itu), maka kepada Kami jualah mereka kembali, dan Allah menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan.</li>
<li>Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.</li>
<li>Mereka mengatakan: "Bilakah (datangnya) ancaman itu, jika memang kamu orang-orang yang benar?"</li>
<li>Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).</li>
<li>Katakanlah: "Terangkan kepadaku, jika datang kepada kamu sekalian sikaaan-Nya di waktu malam atau di siang hari, apakah orang-orang yang berdosa itu meminta disegerakan juga ?"</li>
<li>Kemudian apakah setelah terjadinya (azab itu), kemudian itu kamu baru mempercayainya? Apakah sekarang (baru kamu mempercayai), padahal sebelumnya kamu selalu meminta supaya disegerakan?</li>
<li>Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zalim (musyrik) itu: "Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal; kamu tidak diberi balasan melainkan dengan apa yang telah kamu kerjakan."</li>
<li>Dan mereka menanyakan kepadamu: "Benarkah (azab yang dijanjikan) itu? Katakanlah: "Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput (daripadanya)".</li>
<li>Dan kalau setiap diri yang zalim (muayrik) itu mempunyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka membunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Dan telah diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dianiaya.</li>
<li>Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Ingatlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui(nya).</li>
<li>Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.</li>
<li>Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.</li>
<li>Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".</li>
<li>Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal". Katakanlah: "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah ?"</li>
<li>Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari kiamat ? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).</li>
<li>Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur`an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).</li>
<li>Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.</li>
<li>(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.</li>
<li>Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.</li>
<li>Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maba Mengetahui.</li>
<li>Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga.</li>
<li>Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.</li>
<li>Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: "Allah mempuyai anak". Maha Suci Allah; Dia-lah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?</li>
<li>Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung".</li>
<li>(Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka.</li>
<li>Dan bacakanlah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.</li>
<li>Jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikitpun dari padamu. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (kepada-Nya)".</li>
<li>Lalu mereka mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.</li>
<li>Kemudian sesudah Nuh, Kami utus beberapa rasul kepada kaum mereka (masing-masing), maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka tidak hendak beriman karena mereka dahulu telah (biasa) mendustakannya. demikianlah Kami mengunci mati hati orang-orang yang melampaui batas.</li>
<li>Kemudian sesudah rasul-rasul itu, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir`aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan (membawa) tanda-tanda (mu`jizat-mu`jizat) Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.</li>
<li>Dan tatkala telah datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya ini adalah sihir yang nyata".</li>
<li>Musa berkata: "Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu, sihirkah ini?" padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan".</li>
<li>Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi)? kami tidak akan mempercayai kamu berdua."</li>
<li>Fir`aun berkata (kepada pemuka kaumnya): "Datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai!"</li>
<li>Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka: "Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan."</li>
<li>Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: "Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya" Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-yang membuat kerusakan.</li>
<li>Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya).</li>
<li>Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam keadaan takut bahwa Fir`aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir`aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas.</li>
<li>Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri."</li>
<li>Lalu mereka berkata: "Kepada Allahlah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang`zalim,</li>
<li>dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir."</li>
<li>Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: "Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman".</li>
<li>Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir`aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami - akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih."</li>
<li>Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui".</li>
<li>Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir`aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir`aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".</li>
<li>Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.</li>
<li>Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.</li>
<li>Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil di ternpat kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu.</li>
<li>Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu.</li>
<li>Dan sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang rugi.</li>
<li>Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman,</li>
<li>meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih.</li>
<li>Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfa`at kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.</li>
<li>Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ?</li>
<li>Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.</li>
<li>Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfa`at tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".</li>
<li>Mereka tidak menunggu-nunggu kecuali (kejadian-kejadian) yang sama dengan kejadian-kejadian (yang menimpa) orang-orang yang telah terdahulu sebelum mereka. Katakanlah: "Maka tunggulah, sesungguhnya akupun termasuk orang-orang yang menunggu bersama kamu".</li>
<li>Kemudian Kami selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, demikianlah menjadi kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.</li>
<li>Katakanlah: "Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman",</li>
<li>dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.</li>
<li>Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa`at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim".</li>
<li>Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.</li>
<li>Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran (Al Qur`an) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu".</li>
<li>Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.</li>
</ol><br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0" rel="nofollow" target="_blank">http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0</a><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Ya Rabb kami, ampuni kelalaian dan ketidak-tahuan kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<em>Catatan : </em><strong>(Lampirkan sumbernya ya</strong><strong>... Syukron)</strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-1525135074192199502011-04-01T22:11:00.001-07:002011-04-01T22:11:58.830-07:00Al-Qur'an Surat At-Taubah (Terjemah Indonesia) ; QS 009 (1-129)<strong>Al-Qur'an Surat At-Taubah (Terjemah Indonesia) </strong><br />
<strong>QS 009 (1-129)</strong><br />
<br />
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.<br />
<br />
<ol><li>(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).</li>
<li>Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir.</li>
<li>Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu ; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.</li>
<li>kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa.</li>
<li>Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.</li>
<li>Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.</li>
<li>Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharaam? maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.</li>
<li>Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin), padahal jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (tidak menepati perjanjian).</li>
<li>Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu.</li>
<li>Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mu`min dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.</li>
<li>Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.</li>
<li>Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti.</li>
<li>Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu?. Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.</li>
<li>Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.</li>
<li>dan menghilangkan panas hati orang-orang mu`min. Dan Allah menerima taubat orang yang dikehendakiNya. Allah maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.</li>
<li>Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka.</li>
<li>Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.</li>
<li>Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.</li>
<li>orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.</li>
<li>Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padaNya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal,</li>
<li>mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.</li>
<li>Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.</li>
<li>Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.</li>
<li>Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mu`minin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfa`at kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.</li>
<li>Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.</li>
<li>Sesudah itu Allah menerima taubat dari orang-orang yang dikehendakiNya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.</li>
<li>Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.</li>
<li>Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?</li>
<li>Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.</li>
<li>Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.</li>
<li>Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur`an) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.</li>
<li>Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,</li>
<li>pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."</li>
<li>Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.</li>
<li>Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran. Disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mempersesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya, maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Syaitan) menjadikan mereka memandang perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.</li>
<li>Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu : "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal keni`matan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.</li>
<li>Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.</li>
<li>Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quraan menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.</li>
<li>Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah : "Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu." Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.</li>
<li>Semoga Allah mema`afkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta?</li>
<li>Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.</li>
<li>Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya.</li>
<li>Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. Dan dikatakan kepada mereka: "Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu."</li>
<li>Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.</li>
<li>Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan dan mereka mengatur pelbagai macam tipu daya untuk (merusakkan)mu, hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah) dan menanglah agama Allah, padahal mereka tidak menyukainya.</li>
<li>Di antara mereka ada orang yang berkata: "Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah." Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir.</li>
<li>Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana, mereka berkata : "Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi perang)" dan mereka berpaling dengan rasa gembira.</li>
<li>Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."</li>
<li>Katakanlah: "tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan. Dan Kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya. Sebab itu tunggulah, sesungguhnya kami menunggu-nunggu bersamamu."</li>
<li>Katakanlah: "Nafkahkanlah hartamu, baik dengan sukarela ataupun dengan terpaksa, namun nafkah itu sekali-kali tidak akan diterima dari kamu. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang fasik.</li>
<li>Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.</li>
<li>Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.</li>
<li>Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; padahal mereka bukanlah dari golonganmu, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang sangat takut (kepadamu).</li>
<li>Jikalau mereka memperoleh tempat perlindunganmu atau gua-gua atau lobang-lobang (dalam tanah) niscaya mereka pergi kepadanya dengan secepat-cepatnya.</li>
<li>Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.</li>
<li>Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).</li>
<li>Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu`allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya." Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mu`min, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu." Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih.</li>
<li>Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridhaanmu, padahal Allah dan Rasul-Nya itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mu`min.</li>
<li>Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya nerakan jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar.</li>
<li>Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)." Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.</li>
<li>Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"</li>
<li>Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.</li>
<li>Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma`ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.</li>
<li>Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela`nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.</li>
<li>(keadaan kamu hai orang-orang munafik dan musyrikin) adalah seperti keadaan orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya dari kamu. Maka mereka telah menikmati bagian mereka, dan kamu telah meni`mati bagian kamu sebagaimana orang-orang yang sebelummu meni`mati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu amalannya menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang merugi.</li>
<li>Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, `Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah?. Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka</li>
<li>Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta`at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Allah menjanjikan kepada orang-orang mu`min, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga `Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.</li>
<li>Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.</li>
<li>Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi.</li>
<li>Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.</li>
<li>Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).</li>
<li>Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta.</li>
<li>Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib.</li>
<li>(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.</li>
<li>Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.</li>
<li>Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui.</li>
<li>Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.</li>
<li>Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), maka Katakanlah: "Kamu tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. Karena itu duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut berperang".</li>
<li>Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendo`akan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.</li>
<li>Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka, dalam keadaan kafir.</li>
<li>Dan apabila diturunkan suatu surat (yang memerintahkan kepada orang munafik itu): "Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya", niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka berkata: "Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk".</li>
<li>Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak berperang, dan hati mereka telah dikunci mati maka mereka tidak mengetahui (kebahagiaan beriman dan berjihad).</li>
<li>Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.</li>
<li>Allah telah menyediakan bagi mereka syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.</li>
<li>Dan datang (kepada Nabi) orang-orang yang mengemukakan `uzur, yaitu orang-orang Arab Baswi agar diberi izin bagi mereka (untuk tidak berjihad), sedang orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, duduk berdiam diri saja. Kelak orang-orang yang kafir di antara mereka itu akan ditimpa azab yang pedih.</li>
<li>Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,</li>
<li>dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu." Lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan.</li>
<li>Sesungguhnya jalan (untuk menyalahkan) hanyalah terhadap orang-orang yang meminta izin kepadamu, padahal mereka itu orang-orang kaya. Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak ikut berperang dan Allah telah mengunci mati hati mereka, maka mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka).</li>
<li>Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan `uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: "Janganlah kamu mengemukakan `uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya. Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.</li>
<li>Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah, apabila kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling dari mereka. Maka berpalinglah dari mereka; karena sesungguhnya mereka itu adalah najis dan tempat mereka jahannam; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.</li>
<li>Mereka akan bersumpah kepadamu, agar kamu ridha kepada mereka. Tetapi jika sekiranya kamu ridha kepada mereka, sesungguhnya Allah tidak ridha kepada orang-orang yang fasik itu.</li>
<li>Orang-orang Arab Badwi itu, lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah), sebagi suatu kerugian, dan dia menanti-nanti marabahaya menimpamu, merekalah yang akan ditimpa marabahaya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.</li>
<li>Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan untuk mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh do`a Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukan mereka kedalam rahmat (surga)Nya; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.</li>
<li>Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.</li>
<li>Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.</li>
<li>Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.</li>
<li>Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.</li>
<li>Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?</li>
<li>Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu`min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.</li>
<li>Dan ada (pula) orang-orang lain yang ditangguhkan sampai ada keputusan Allah; adakalanya Allah akan mengazab mereka dan adakalanya Allah akan menerima taubat mereka. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mu`min), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mu`min serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).</li>
<li>Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh-nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.</li>
<li>Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.</li>
<li>Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu`min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur`an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.</li>
<li>Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku`, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma`ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu`min itu.</li>
<li>Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.</li>
<li>Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.</li>
<li>Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka sehingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.</li>
<li>Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah.</li>
<li>Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,</li>
<li>dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.</li>
<li>Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.</li>
<li>Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik,</li>
<li>dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula) karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.</li>
<li>Tidak sepatutnya bagi mu`minin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.</li>
<li>Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.</li>
<li>Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.</li>
<li>Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.</li>
<li>Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?</li>
<li>Dan apabila diturunkan satu surat, sebagian mereka memandang kepada yang lain (sambil berkata): "Adakah seorang dari (orang-orang muslimin) yang melihat kamu?" Sesudah itu merekapun pergi. Allah telah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti.</li>
<li>Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.</li>
<li>Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung".</li>
</ol><br />
<br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0" rel="nofollow" target="_blank">http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0</a><br />
<br />
<br />
<strong><em>Wallahu a’lam bish-shawabi...</em></strong> <em>(hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)</em><br />
<br />
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...<br />
dan untuk semua pembaca pada umumnya...<br />
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...<br />
Itu hanyalah dari kami...<br />
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...<br />
<br />
Ya Rabb kami, ampuni kelalaian dan ketidak-tahuan kami selama ini...<br />
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...<br />
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...<br />
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...<br />
<br />
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...<em><strong> </strong></em><br />
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...<br />
<em>Amin ya Rabbal 'alami</em><em>n...</em><br />
<br />
Silahkan<strong> COPY </strong>atau <strong>SHARE </strong>ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...<br />
<br />
<em>Catatan : <strong>Lampirkan sumbernya ya</strong></em><strong>... <em>Syukron</em></strong><br />
<br />
<em><strong>Wassalam</strong></em><strong><em>u’alaikum wr. wb...</em></strong>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-41494259387331247152011-04-01T22:10:00.001-07:002011-04-01T22:10:52.758-07:00Al-Qur'an Surat Al-Faatihah (Terjemah Indonesia) ; QS 001 (1-7)<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong>Al-Qur'an Surat Al-Faatihah (Terjemah Indonesia) : </strong><br />
<strong>QS 001 (1-7)</strong><br />
<br />
<ol><li>Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.</li>
<li>Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.</li>
<li>Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.</li>
<li>Yang menguasai di Hari Pembalasan.</li>
<li>Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.</li>
<li>Tunjukilah kami jalan yang lurus,</li>
<li>(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.</li>
</ol><br />
<strong><em>Sumber : </em></strong><a href="http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0" rel="nofollow" target="_blank">http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0</a></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-72526644780114344102011-04-01T22:09:00.002-07:002011-04-01T22:09:39.710-07:00Al-Qur'an Surat Al-Anfaal (Terjemah Indonesia) ; QS 008 (1-75)<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong>Al-Qur'an Surat Al-Anfaal (Terjemah Indonesia) </strong><br />
<strong>QS 008 (1-75)</strong><br />
<br />
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.<br />
<br />
<ol><li>Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan ta`atlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman."</li>
<li>Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.</li>
<li>(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.</li>
<li>Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (ni`mat) yang mulia.</li>
<li>Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dan rumahmu dengan kebenaran, padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya,</li>
<li>mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebab kematian itu).</li>
<li>Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir,</li>
<li>agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya.</li>
<li>(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".</li>
<li>Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu).</li>
<li>(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat : "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.</li>
<li>(Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.</li>
<li>Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada (lagi) azab neraka.</li>
<li>Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).</li>
<li>Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.</li>
<li>Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mu`min, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.</li>
<li>Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang yang kafir.</li>
<li>Jika kamu (orang-orang musyrikin) mencari keputusan, maka telah datang keputusan kepadamu; dan jika kamu berhenti; maka itulah yang lehih baik bagimu; dan jika kamu kembali, niscaya Kami kembali (pula); dan angkatan perangmu sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sesuatu bahayapun, biarpun dia banyak dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang beriman.</li>
<li>Hai orang-orang yang beriman, ta`atlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya),</li>
<li>dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) vang berkata "Kami mendengarkan, padahal mereka tidak mendengarkan.</li>
<li>Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun.</li>
<li>Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu).</li>
<li>Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.</li>
<li>Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.</li>
<li>Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya karnu rezki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.</li>
<li>Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.</li>
<li>Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.</li>
<li>Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada ALlah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.</li>
<li>Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.</li>
<li>Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Qur`an) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala".</li>
<li>Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata : "Ya Allah, jika betul (Al Qur`an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih".</li>
<li>Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.</li>
<li>Kenapa Allah tidak mengazab mereka padahal mereka menghalangi orang untuk (mendatangi) Masjidilharam, dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang-orang yang berhak menguasai(nya) hanyalah orang-orang yang bertakwa. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.</li>
<li>Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.</li>
<li>Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,</li>
<li>supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi.</li>
<li>Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu : "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu ".</li>
<li>Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.</li>
<li>Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.</li>
<li>Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.</li>
<li>(Yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada di bawah kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,</li>
<li>(yaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepada kamu (berjumlah) banyak tentu saja kamu menjadi gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.</li>
<li>Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kamu sekalian, ketika kamu berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada penglihatan matamu dan kamu ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada penglihatan mata mereka, karena Allah hendak melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. Dan hanyalah kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.</li>
<li>Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.</li>
<li>Dan ta`atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.</li>
<li>Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya` kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.</li>
<li>Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan Allah sangat keras siksa-Nya.</li>
<li>(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mu`min) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman): "Barang-siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".</li>
<li>Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata) : "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri).</li>
<li>Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya,</li>
<li>(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir`aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya.</li>
<li>(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni`mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.</li>
<li>(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir`aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir`aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim.</li>
<li>Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.</li>
<li>(Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).</li>
<li>Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya mereka mengambil pelajaran.</li>
<li>Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.</li>
<li>Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka akan dapat lolos (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan (Allah).</li>
<li>Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).</li>
<li>Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.</li>
<li>Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mu`min,</li>
<li>dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mu`min yang mengikutimu.</li>
<li>Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu`min untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.</li>
<li>Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.</li>
<li>Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil.</li>
<li>Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.</li>
<li>Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu: "Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu". Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.</li>
<li>Akan tetapi jika mereka (tawanan-tawanan itu) bermaksud hendak berkhianat kepadamu, maka sesungguhnya mereka telah berkhianat kepada Allah sebelum ini, lalu Allah menjadikan(mu) berkuasa terhadap mereka. Dan ALlah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.</li>
<li>Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.</li>
<li>Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.</li>
<li>Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (ni`mat) yang mulia.</li>
<li>Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.</li>
</ol><br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0" rel="nofollow" target="_blank">http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0</a></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1806209741481601939.post-48138195713197675792011-04-01T22:09:00.000-07:002011-04-01T22:09:13.979-07:00Al-Qur'an Surat Al-A'raaf (Terjemah Indonesia) ; QS 007 (1-206)<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><strong>Al-Qur'an Surat Al-A'raaf (Terjemah Indonesia) </strong><br />
<strong>QS 007 (1-206)</strong><br />
<br />
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.<br />
<br />
<ol><li>Alif laam mim shaad.</li>
<li>Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.</li>
<li>Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).</li>
<li>Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.</li>
<li>Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim".</li>
<li>Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami),</li>
<li>maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).</li>
<li>Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.</li>
<li>Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.</li>
<li>Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.</li>
<li>Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.</li>
<li>Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".</li>
<li>Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".</li>
<li>Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan".</li>
<li>Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."</li>
<li>Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,</li>
<li>kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at).</li>
<li>Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".</li>
<li>(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."</li>
<li>Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".</li>
<li>Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",</li>
<li>maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"</li>
<li>Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.</li>
<li>Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".</li>
<li>Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.</li>
<li>Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.</li>
<li>Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.</li>
<li>Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?</li>
<li>Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (kata-kanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu [533] di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan keta`atanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)".</li>
<li>Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk.</li>
<li>Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.</li>
<li>Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat." Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.</li>
<li>Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."</li>
<li>Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.</li>
<li>Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran ter-hadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.</li>
<li>Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.</li>
<li>Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.</li>
<li>Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui".</li>
<li>Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan".</li>
<li>Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.</li>
<li>Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,</li>
<li>dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.</li>
<li>Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran." Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan."</li>
<li>Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim,</li>
<li>(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat."</li>
<li>Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A`raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun `alaikum". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).</li>
<li>Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu".</li>
<li>Dan orang-orang yang di atas A`raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: "Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa`at kepadamu."</li>
<li>(Orang-orang di atas A`raaf bertanya kepada penghuni neraka): "Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?". (Kepada orang mu`min itu dikatakan): "Masuklah ke dalam syurga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati."</li>
<li>Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga: " Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir,</li>
<li>(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka." Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.</li>
<li>Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Qur`an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.</li>
<li>Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al Qur`an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Qur`an itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa`at yang akan memberi syafa`at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?". Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan.</li>
<li>Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.</li>
<li>Berdo`alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.</li>
<li>Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.</li>
<li>Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.</li>
<li>Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.</li>
<li>Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).</li>
<li>Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata".</li>
<li>Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam".</li>
<li>"Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui".</li>
<li>Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat ?</li>
<li>Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).</li>
<li>Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum `Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya ?"</li>
<li>Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami benar benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang orang yang berdusta."</li>
<li>Hud herkata "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam.</li>
<li>Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu".</li>
<li>Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.</li>
<li>Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar."</li>
<li>Ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu". Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yamg menunggu bersama kamu".</li>
<li>Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman.</li>
<li>Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih."</li>
<li>Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum `Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.</li>
<li>Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya".</li>
<li>Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu".</li>
<li>Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)".</li>
<li>Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.</li>
<li>Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat".</li>
<li>Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"</li>
<li>Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.</li>
<li>Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri."</li>
<li>Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).</li>
<li>Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.</li>
<li>Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu`aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman".</li>
<li>Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.</li>
<li>Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.</li>
<li>Pemuka-pemuka dan kaum Syu`aib yang menyombongkan dan berkata: "Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu`aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama kami". Berkata Syu`aib: "Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?"</li>
<li>Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang benar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami dari padanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.</li>
<li>Pemuka-pemuka kaum Syu`aib yang kafir berkata (kepada sesamanya): "Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu`aib, tentu kamu jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi".</li>
<li>Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka,</li>
<li>(yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu`aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu`aib mereka itulah orang-orang yang merugi.</li>
<li>Maka Syu`aib meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?"</li>
<li>Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri.</li>
<li>Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: "Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan", maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.</li>
<li>Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.</li>
<li>Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?</li>
<li>Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?</li>
<li>Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.</li>
<li>Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?</li>
<li>Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-orang kafir.</li>
<li>Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.</li>
<li>Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada Fir`aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan.</li>
<li>Dan Musa berkata: "Hai Fir`aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam,</li>
<li>wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku".</li>
<li>Fir`aun menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar".</li>
<li>Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.</li>
<li>Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya.</li>
<li>Pemuka-pemuka kaum Fir`aun berkata: "Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai,</li>
<li>yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu". (Fir`aun berkata): "Maka apakah yang kamu anjurkan?"</li>
<li>Pemuka-pemuka itu menjawab: "Beri tangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan (ahli-ahli sihir),</li>
<li>supaya mereka membawa kepadamu semua ahli sihir yang pandai".</li>
<li>Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir`aun mengatakan: "(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?"</li>
<li>Fir`aun menjawab: "Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)".</li>
<li>Ahli-ahli sihir berkata: "Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?"</li>
<li>Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena`jubkan).</li>
<li>Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan.</li>
<li>Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.</li>
<li>Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.</li>
<li>Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud.</li>
<li>Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,</li>
<li>"(yaitu) Tuhan Musa dan Harun".</li>
<li>Fir`aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini);</li>
<li>demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya."</li>
<li>Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali.</li>
<li>Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami". (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)".</li>
<li>Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir`aun (kepada Fir`aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?". Fir`aun menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka; dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka".</li>
<li>Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa."</li>
<li>Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir`aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu.</li>
<li>Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir`aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran.</li>
<li>Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Itu adalah karena (usaha) kami". Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.</li>
<li>Mereka berkata: "Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu".</li>
<li>Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.</li>
<li>Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) merekapun berkata: "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhamnu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu dan pada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu".</li>
<li>Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya.</li>
<li>Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu.</li>
<li>Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya [560] yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir`aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.</li>
<li>Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)". Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)".</li>
<li>Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang seIalu mereka kerjakan.</li>
<li>Musa menjawab: "Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain dari pada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat.</li>
<li>Dan (ingatlah hai Bani Israil), ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir`aun) dan kaumnya, yang mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian itu cobaan yang besar dari Tuhanmu".</li>
<li>Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan".</li>
<li>Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".</li>
<li>Allah berfirman: "Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur."</li>
<li>Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.</li>
<li>Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.</li>
<li>Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan.</li>
<li>Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah orang-orang yang zalim.</li>
<li>Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka telah sesat, merekapun berkata: "Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang merugi."</li>
<li>Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu? Dan Musapun melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: "Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim"</li>
<li>Musa berdo`a: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang".</li>
<li>Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya), kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan.</li>
<li>Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.</li>
<li>Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.</li>
<li>Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya".</li>
<li>Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami".</li>
<li>(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma`ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur`an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.</li>
<li>Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".</li>
<li>Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan.</li>
<li>Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!". Maka memancarlah dari padanya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman): "Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezkikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri.</li>
<li>Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil): "Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya di mana saja kamu kehendaki". Dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu". Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik.</li>
<li>Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka, maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka.</li>
<li>Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.</li>
<li>Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.</li>
<li>Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.</li>
<li>Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina.</li>
<li>Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.</li>
<li>Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).</li>
<li>Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun". Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?</li>
<li>Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.</li>
<li>Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa".</li>
<li>Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",</li>
<li>atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?"</li>
<li>Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).</li>
<li>Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.</li>
<li>Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.</li>
<li>Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.</li>
<li>Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.</li>
<li>Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.</li>
<li>Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya [586]. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.</li>
<li>Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan.</li>
<li>Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.</li>
<li>Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.</li>
<li>Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak berpenyakit gila. Dia (Muhammad itu) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan.</li>
<li>Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman sesudah Al Qur`an itu?</li>
<li>Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.</li>
<li>Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".</li>
<li>Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfa`atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".</li>
<li>Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang-orang yang bersyukur".</li>
<li>Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.</li>
<li>Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.</li>
<li>Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.</li>
<li>Dan jika kamu (hai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala) untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka ataupun kamu herdiam diri.</li>
<li>Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka mmperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar.</li>
<li>Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras, atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: "Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku tanpa memberi tangguh (kepada-ku)".</li>
<li>Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur`an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.</li>
<li>Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri.</li>
<li>Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-herhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat.</li>
<li>Jadilah engkau pema`af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma`ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.</li>
<li>Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.</li>
<li>Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.</li>
<li>Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).</li>
<li>Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Qur`an kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Qur`an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."</li>
<li>Dan apabila dibacakan Al Qur`an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.</li>
<li>Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatiumu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termask orang-orang yang lalai.</li>
<li>Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.</li>
</ol><br />
<br />
<strong><em>Sumber :</em></strong> <a href="http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0" rel="nofollow" target="_blank">http://apps.facebook.com/quranonline/?ref=bookmarks&count=0</a></div></div>hamba Allahhttp://www.blogger.com/profile/05610274385461124768noreply@blogger.com0