By : Abu Syifa
Sekolah bukanlah hal baru bagi kita semua, Alhamdulillah kita termasuk orang-orang yang dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah, betapa gigih daya dan upaya orang tua kita untuk menyekolahkan kita baik dari TK, SD, SMP, SMA bahkan sampai kita Kuliah / Perguruan Tinggi agar kita menjadi orang yang sukses. Begitu juga dengan kita yang giat belajar untuk meraih nilai yang terbaik dan lulus dengan predikat yang terbaik pula, malu rasanya jika nilai pas-pasan atau nilai D dan E yang terpampang di buku rapor / transkip nilai. Namun bagaimana dengan sekolah akhirat kita?, (memang ada sekolah akhirat), kalau untuk dunia apapun kita usahan karena sifatnya sudah pasti dan langsung terlihat hasilnya.
Mulai kita lahir maka sekolah akhirat dimulai, dunia tak ubahnya sekolah akhirat yang harus kita jalani, tak ada perbedaan dengan sekolah dunia yang kita jalani, seperti ada peraturan yang harus kita patuhi, ada tata tertib yang harus dijalankan, ada buku-buku pelajaran yang harus kita baca dan kita terapkan, ada guru yang akan membimbing kita, ada ujian yang harus kita ikuti untuk dapat nilai dan naik kelas, dan tentunya ada hukuman jika kita melanggar peraturan dan perintah guru.
Terus apa bedanya dengan kehidupan dunia (sekolah akhirat) ini ada peraturan yang telah ditetapkan olah Allah buat kita, dan tata tertib yang harus kita patuhi, ada kita suci (Al-Quran) yang harus kita baca dan amalkan, ada nabi dan rasul yang membimbing kita dan ada ujian keimanan buat kita semua dan tentu juga ada hukuman atas pelanggaran yang kita lakukan di akhirat kelak, tapiiiiiii sudah seberapa gigihkah upaya kita untuk meraih ijazah ke surga, apakah sudah sama upaya dalam sekolah akhirat dengan upaya yang kita lakukan dalam sekolah dunia, betapa besar energi yang kita keluarkan demi meraih nilai terbaik dan pujian dari guru/dosen, namun begitu loyo dan sekedarnya saja untuk nilai di sekolah akhirat, itupun kalau ingat dan ada waktu.
Semua perintah atau kewajiban yang harus kita kerjakan disekolah dunia jika tidak dikerjakan atau lupa mengerjakan PR (pekerjaan rumah) maka hukuman menanti kita makanya kita berusaha keras untuk mengerjakan walau dengan cara apapun baik itu nyontek teman dengan bangun pagi sehingga bisa pergi kesekolah pagi-pagi untuk melihat PR (pekerjaan rumah) yang telah dikerjakan teman-teman kita dan cara-cara lain yang penting kita mengerjakan bukan, namun untuk sholat kita tidak pernah takut kalau terlambat, kita tidak pernah takut kalau tidak konsentrasi atau memikirkan duniawi ketika sholat bahkan tak urung ketika sholat kita memikirkan pintu rumah yang belum dikunci, komputer yang belum dimatikan, PR sekolah atau kuliah yang belum dikerjakan bahkan uang yang hilang, begitu juga dengan perintah-perintah Allah SWT yang lain kadang kita tidak takut kalau tidak mengerjakan bahkan kita melakukan hal-hal yang jelas-jelas dilarang, sungguh kita menyepelekan hukuman yang akan kita terima kelak.
Untuk naik kelas kita harus ikut ujian, untuk membuktikan keimanan pun kita harus di uji seperti firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 8 (2:8)
“diantara manusia ada yang mengatakan kami beriman kepada Allah dan hari akhirat padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman “ (Al-Baqarah ayat 8 (2:8)),
Bagaimana kita mau mengetahui kemampuan kita kalau itu tidak diuji, sama dengan keimanan untuk mengetahui seberapa besar keimanan kita maka ada ujian yang harus dilalui yang telah ditetapkan oleh Allah kalau lulus ujian maka kita naik ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya, terus mengapa sih orang-orang yang notabene sudah beriman malah diuji, mengapa orang yang tidak beriman (kafir) malah tenang dan enak hidup didunia ini. Kalau ada orang yang tidak sekolah atau sekolah namun pihak sekolah sudah angkat tangan atau tidak perduli lagi dengan kehadiran dan tidak kehadirannya maka posisinya sama dengan orang kafir, mereka mau berbuat apa saja sekolah tidak perduli mau mengerjakan PR atau tidak, mau ikut ujian atau tidak maka tidak ada pengaruhnya. Masa kalian iri sama anak yang tidak sekolah, apa kalian iri sama mereka kalau mereka tidak harus mengerjakan PR dan tidak ikut ujian ketika semester, kalau kalian iri dan merasa guru tidak adil maka kalianlah yang aneh bin ajaib.
Kalau ditanya kita sekarang kelas berapa di sekolah akhirat maka kita sendirilah yang tahu, sudah berapa banyak kewajiban yang kita laksanakan dan seberapa banyak ilmu yang kita amalkan, kalau masih banyak kemaksiatan yang kita lakukan jangan-jangan kita tidak pernah naik kelas di sekolah akhirat, mau naik kelas tentu saja harus menjadi lebih baik jangan sampai waktu yang diberikan oleh Allah untuk sekolah akhirat kita akhiri di level yang terbawah, mari kita sama-sama berusaha untuk mendapatkan ijazah ke surga di sekolah akhirat ini. Sudah banyak Saudara-Saudara kita yang mendapat ijazah ke surga dengan memasuki Fakultas Jihad terus bagaimana dengan kita ???.
Sumber : http://almudarris.wordpress.com/2009/12/10/lulus-ijazah-ke-surga/
Wallahu a'lam...
Semoga bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat...
Lampirkan sumbernya ya... Syukron
Tidak ada komentar:
Posting Komentar