Assalamu’alaikum wr. wb... ^_^
Bismillahi rahman ni rahim... (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari Muslim)
"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya." (HR. Thabrani)
Koin dan ataupun Dadu
Dan disatu sisi kita selalu sibuk dengan kehidupan dunia mulai dari aktifitas sekolah, kerja, urusan rumah tangga dan sebagainya yang terkadang membuat kita lupa atau lalai terhadap kehidupan satu sisi kita yang lain yaitu mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang lebih kekal.
Namun keduanya bisa saja bersinergi bila kita selalu meniatkan diri kita untuk melakukan kehidupan dunia semata-mata hanya untuk beribadah mencari ridho Alloh SWT. Bagaimana caranya ? minimal kita melakukan aktifitas memulainya dengan menyebut asma-NYA yaitu mengucapkan "Bismillah" dan mengakhirinya dengan mengucapkan "Alhamdulillah". Niatkan dalam hati untuk mencari ridho Alloh SWT dan diucapkan dengan kata-kata. Sesungguhnya Alloh SWT mengetahui apa yang diniatkan oleh hamba-NYA dan akan membalasnya sesuai apa yang telah diniatkan. Sebagaimana yang terdapat pada hadist arbain yang berbunyi :
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda:
Dalam secara lahiriyah memang itulah sisi kehidupan kita. Namun koin mempunyai makna yang lain yaitu seperti kita menentukan sesuatu pilihan. Dalam suatu kehidupan pasti kita selalu ditempatkan pada dua pilihan terkadang kita memilih tepat untuk kehidupan kita namun terkadang kita memilih yang salah, namun itulah kehidupan yang selalu kita hadapi diantara dua pilihan. Koin juga bisa mempunyai dua sisi yg berkebelakangan yang mungkin sering orang mengidentikan dengan sifat baik dan sifat buruk manusia yang selalu berkebelakangan.
Tapi tak selamanya kita melihat orang hanya dari dua sisi tersebut yaitu baik dan buruk saja. Karena ada kemungkinan dia juga memliki sisi yang lain dalam kehidupannya yang mungkin belum tentu kita pahami. Seperti halnya sisi dadu yang terkadang kita melihat hanya dari sisi yang nampak dari mata kita tanpa melihat sisi yang lainnya. Sikap inilah yang membuat kita selalu menaruh curiga pada setiap orang. Terkadang kita melihat orang yang penampilannya agak seram dan berbadan besar kita selalu takut bila dia mengganggu kita tanpa kita tahu sebenarnya dia seperti apa orangnya. Dan pemikiran seperti inilah yang selalu melihat dua sisi yang harus kita hindari karena dapat mengkotak-kotakan orang.
Kita mungkin baik melihat makna dari koin tentang kedua sisinya, namun kita juga harus bisa melihat makna dari dadu yang memiliki enam sisi. Agar kita tidak terkecoh dalam kehidupan ini dan tidak berprasangka buruk pada orang lain. Setiap manusia pasti mempunyai kehidupan yang berbeda-beda yang mungkin kita tidak ketahui atau belum mengenal untuk orang tersebut.
Demikian share ilmu tentang koin dan dadu mudah2an kita dapat belajar dari kedua benda tersebut dan kita semakin tawadhu serta lebih menghargai orang lain. Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah ataupun tidak berkenan karena sesungguhnya saya hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah. Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Alloh SWT.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Sumber : http://erwan.blogsome.com/2010/02/07/koin-dan-ataupun-dadu/
Allah SWT berfirman,
Nabi Muhammad SAW. bersabda,
Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...
dan untuk semua pembaca pada umumnya...
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...
Ya Rabb kami, ampuni kelalaian dan ketidak-tahuan kami selama ini...
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...
Amin ya Rabbal 'alamin...
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...
Catatan : Lampirkan sumbernya ya... Syukron
Wassalamu’alaikum wr. wb...
Bismillahi rahman ni rahim... (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari Muslim)
"Sesungguhnya ibadah (amalan) yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak adalah sholat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal perbuatannya, dan jika sholatnya buruk (cacat), maka akan rusaklah seluruh amal perbuatannya." (HR. Thabrani)
Koin dan ataupun Dadu
Koin, kenapa sih dengan koin ?. Koin memiliki dua sisi yang berbeda. Dan mengapa saya membahas tentang koin. Karena dalam kehidupan ini kita memiliki dua sisi kehidupan yang berbeda. Disatu sisi kita harus mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat kita yang sebagai makhluk hidup ciptaan Alloh SWT pasti akan merasakan kematian dan kita akan memasuki kehidupan akhirat sebagaimana yang terdapat pada kitab suci Al-qur’an surat Al-Imran ayat 185,
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Dan disatu sisi kita selalu sibuk dengan kehidupan dunia mulai dari aktifitas sekolah, kerja, urusan rumah tangga dan sebagainya yang terkadang membuat kita lupa atau lalai terhadap kehidupan satu sisi kita yang lain yaitu mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang lebih kekal.
Namun keduanya bisa saja bersinergi bila kita selalu meniatkan diri kita untuk melakukan kehidupan dunia semata-mata hanya untuk beribadah mencari ridho Alloh SWT. Bagaimana caranya ? minimal kita melakukan aktifitas memulainya dengan menyebut asma-NYA yaitu mengucapkan "Bismillah" dan mengakhirinya dengan mengucapkan "Alhamdulillah". Niatkan dalam hati untuk mencari ridho Alloh SWT dan diucapkan dengan kata-kata. Sesungguhnya Alloh SWT mengetahui apa yang diniatkan oleh hamba-NYA dan akan membalasnya sesuai apa yang telah diniatkan. Sebagaimana yang terdapat pada hadist arbain yang berbunyi :
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya
(akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan."
Dalam secara lahiriyah memang itulah sisi kehidupan kita. Namun koin mempunyai makna yang lain yaitu seperti kita menentukan sesuatu pilihan. Dalam suatu kehidupan pasti kita selalu ditempatkan pada dua pilihan terkadang kita memilih tepat untuk kehidupan kita namun terkadang kita memilih yang salah, namun itulah kehidupan yang selalu kita hadapi diantara dua pilihan. Koin juga bisa mempunyai dua sisi yg berkebelakangan yang mungkin sering orang mengidentikan dengan sifat baik dan sifat buruk manusia yang selalu berkebelakangan.
Tapi tak selamanya kita melihat orang hanya dari dua sisi tersebut yaitu baik dan buruk saja. Karena ada kemungkinan dia juga memliki sisi yang lain dalam kehidupannya yang mungkin belum tentu kita pahami. Seperti halnya sisi dadu yang terkadang kita melihat hanya dari sisi yang nampak dari mata kita tanpa melihat sisi yang lainnya. Sikap inilah yang membuat kita selalu menaruh curiga pada setiap orang. Terkadang kita melihat orang yang penampilannya agak seram dan berbadan besar kita selalu takut bila dia mengganggu kita tanpa kita tahu sebenarnya dia seperti apa orangnya. Dan pemikiran seperti inilah yang selalu melihat dua sisi yang harus kita hindari karena dapat mengkotak-kotakan orang.
Kita mungkin baik melihat makna dari koin tentang kedua sisinya, namun kita juga harus bisa melihat makna dari dadu yang memiliki enam sisi. Agar kita tidak terkecoh dalam kehidupan ini dan tidak berprasangka buruk pada orang lain. Setiap manusia pasti mempunyai kehidupan yang berbeda-beda yang mungkin kita tidak ketahui atau belum mengenal untuk orang tersebut.
Demikian share ilmu tentang koin dan dadu mudah2an kita dapat belajar dari kedua benda tersebut dan kita semakin tawadhu serta lebih menghargai orang lain. Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah ataupun tidak berkenan karena sesungguhnya saya hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah. Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Alloh SWT.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Sumber : http://erwan.blogsome.com/2010/02/07/koin-dan-ataupun-dadu/
Allah SWT berfirman,
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar (manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al Alaq: 1-5)
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS.Al-Ashr: 1 – 3)
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan PELAJARAN yang BAIK dan BANTAHLAH mereka dengan CARA yang TERBAIK. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS An-Nahl ayat 125)
"Tidak ada kepada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."(QS An-Nisa' [14] : 114)
"….Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." (QS az-zumar (39) ayat : 9)
"….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS al-mujadillah (58) ayat 11)
"….Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (ulama)…"(QS fathir (35) ayat 28)
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Alam Nasyrah: 5-6)
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah : 185)
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatau kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS Ar-Ra’d: 11)
“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” (QS. al-Baqarah: 25)
Nabi Muhammad SAW. bersabda,
"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)
"Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia." (HR. Ahmad bin Hambal)
"Sebaik-baiknya manusia diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya." (HR. Tirmidzi)
"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (HR Bukhari dan Muslim).
"Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)
"Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah : Menuntutnya merupakan Ibadah, Mengulang-ngulangnya merupakan Tasbih, pembahasannya merupakan Jihad, Mengajarkannya kepada orang lain merupakan Shodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya merupakan pendekatan diri kepada Allah. maka SEMPURNAKANLAH..." (HR. Ibn' Abdil Barr)
"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tiada bertambah amalnya Tiada bertambah baginya dengan Allah kecuali bertambah jauh " (HR. Dailami dari Ali).
"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." (HR. Al Baihaqi)
"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga." (HR. Muslim)
"Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti titisan hujan yang telah membasahi bumi. Manakala bumi tersebut sebahagian tanahnya ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumput dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia sehingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya di tempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, iaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Manakala itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka baginda tahu dan mahu mengajar apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mahu menerima petunjuk Allah yang keranaNya aku diutuskan." [Muttafaq'alaih]
"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."(HR. Muslim)
"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan dikalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu, maka baginya neraka... neraka." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau (lebih baik) diam.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
"Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah yang banyak bertaubat." (HR. Tirmidzi)
"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; istiqamahlah dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan istiqamah dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit." (HR. Bukhari)
“Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.” (HR. Muslim)
"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"(HR. Muslim)
"Demi Allah, sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan." (Imam Ahmad, dalam Kitab Az Zuhd)
Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Catatan ini kami tujukan untuk kami sendiri pada khususnya...
dan untuk semua pembaca pada umumnya...
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...
Ya Rabb kami, ampuni kelalaian dan ketidak-tahuan kami selama ini...
Tunjunjukanlah kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga-Mu...
Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari tempatnya lupa dan salah...
Dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik-Mu...
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan...
dan bisa Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya...
Amin ya Rabbal 'alamin...
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...
Catatan : Lampirkan sumbernya ya... Syukron
Wassalamu’alaikum wr. wb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar