Laman

Minggu, 20 Maret 2011

Sebuah cerita antara saya dan kecoa. TITIK!

“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari Muslim)


Saya terkadang heran.
Kok bisa ya jadi seakan perang dingin gini…
hemm…

Ini kisah tentang seorang wanita yang di dendamin sama hewan serangga tahan banting bernama KECOA.

Alkisah, ceritanya begini, dulu saya pernah nginjek kecoa sampai wafat, kalau tidak salah 2 kali saya nginjeknya. Itupun tidak sengaja lho! saya masih inget betul nuansa ketika saya nginjek kecoa sampai kelenger-kelenger. hiiiyyy suara kecoa sebelum mangkat masih terngiung-ngiung di telinga ini. Masya Allah!! >_<

Awalnya, biasa saja. Orang bilang, kecoa itu geli, jijik atau menakutkan. Tapi, awalnya… saya biasa saja tuh sama yang namanya kecoa. biasa lah…seperti teman..(hiy…0_O!). Tak ada rasa aneh-aneh yang muncul saat berjumpa dengan animalia yang tersohor mampu hidup di semua tempat kecuali kutub ini.

Dan, kisah itu berlanjut pelan-pelan. Kekacauan rasa antara saya dengan kecoa mulai berkobar kian menyala. Awalnya, itu kecoa PDKT sampai-sampai masuk kamar dan ganggu saya yang lagi baca buku atau shalat. Akhhhh…TIDAK!!!! sontak saya loncat naik ranjang! jadi inget saat nginjek 2 kecoa sebelumnya. Mulai membayangi hidup saya kali ya?!

Kisah tentang kecoa tak berhenti sampai disitu.

Akibat jadi seringnya berjumpa dengan kecoa, rasanya mulai tidak nyaman juga. Apalagi kalau lihat proses eksekusi kecoa sama Papa, jadi merinding akhirnya. Dan, yang lebih parahnya…kecoanya kerap ditunjukkan ke saya, tepat di depan muka saya. (Hiyyyyy) >_<

Dan, akhirnya…saya mual juga dengan yang namanya kecoa. Sungguh proses perasaan yang aneh. Inikah yang namanya temen jadi musuh? (hehehe… :p)

Maka, kisahpun berlanjut lagi.

Ternyata, kecoa tak hanya memberi kesan geli dan serem saja. Ada kisah lucu, kesel bahkan dag-dig-dug yang muncul. Nggak percaya?!! pantengin terus curhatan ini ye…

Kisah lucu bersama kecoa  terjadi saat ‘itikaf di bulan Ramadhan 1431 H, tepatnya tahun 2010. Di Pusda’i bareng seorang akhwat yang usianya terpisah 5 tahun dengan saya. Saat itu menjelang shalat Shubuh. Lekas-lekas gelar sajadah, meskipun dengan mata yang merem-melek karena ngantuk.hihihihi..

dan, entah mengapa, tiba-tiba kecoa datang dengan senonoh! lari seenak perut kejar-kejar saya. wahhh….malu diliatin jamaah akhwat yang lain lho!!! temen saya ketawa-ketiwi. Buru-buru kutarik sajadah, pindah lokasi dan berharap gak ketemu lagi sama kecoa usil itu. Heheheh. Lucu juga kalau diinget-inget.wek-wek-wek….

Kisah lucu selanjutnya terjadi pas ‘itikaf juga. Nah, kisah bikin perut mules karena ketawa terus ini terjadi saat ‘itikaf di Habiburrahman, masih di 1431 H.

Ceritanya mau shalat, ambil wudhu dan mau betulin jilbab di washtafel kamar mandi akhwat. Nah, berjumpa lagi deh dengan yang namanya kecoa. Lucunya, itu kecoa mencrot di jilbab belakang seorang ibu. saya lihat lho! mau bantuin. Tapi takut! asli lho! lihat ibu itu syok karena ada seorang ibu dibelakangnya nunjuk-nunjuk kecoa dari belakang. Ibu itu panik. sampai bilang: “TOLONG!!!!”

Saya bilang: “Saya takut juga bu…!!!”

Saya lekas-lekas kabur. Bukan gak mau menolong sang ibu lho! tapi takut dikejar-kejar sang kecoa. Seremmm….

dan, tawa pun mengalir lagi. Ingat kisah lucu nan spontan saat di Pusda’i. Hehehe…

Maka, kecoa jadi bagian unik dalam sepenggal episode hidup saya ini.

Kisah kesal pun pernah terjadi antara saya dan kecoa.

Mau tau? pantengin terus curhatan ini ya! ^_^

Suatu senja, saya mau ke kamar mandi. Saya hendak menyegarkan tubuh selepas padatnya aktivitas lebaran hari ke-2 di 1431 H. Saya ambil shampo. Dan, terkejutlah saya!!!! Yaa Rabb, ada kecoa menclok deket banget sama shampo. Gdubrakh!!! jantung saya dar-der-dor!! mulai takut bercampur geli lagi!

Dan, buru-buru saya bawa penyemprot nyamuk yang katanya bisa menumpas kejahatan kecoa. Hehehe. Lekas-lekas kusemprot tanpa hati welas-kasih. Tak lupa baca bismillah! hehehe

Dan, kecoa pun jatuh, berguling dan lari-lari tak karuan. Saya nunggu sampe mati betul tuh kecoa. Dan, kesalnya…setelah kecoa itu wafat, muncul lagi kecoa yang lain. Saya semprot lagi dengan ganas. Ia berguling-guling lagi. Kali ini, bener2 susah wafatnya. Saya tunggu dengan hati gusar. Waktu kian menanjak. Syukurnya, kecoa kedua pun terkapar sudah. Fiuuhhh….selamet-selamet…..

Duhai kecoa….kecoa….
Dendam gitu ya sama saya??
Apa gara-gara saya injak 2 temanmu tanpa sengaja, sodara-sodaramu seakan menghantui hidup saya?

Tapi, saya yakin, ada hikmah di balik kisah ini. Setidaknya, saya jadi mengenal makhluk Tuhan paling seksi ini. hehehehe… akibat pertemuan-pertemuan aneh dan lucu bercampur kesal bersamanya, saya jadi penasaran baca-baca informasi tentangnya di Mbah Google. Saya searching info2 tentang dirinya. Bukan untuk PDKT atau sampe ta’arufan. Hiyyy…Nonsense tentang itu, tujuan saya hanya satu: BISA MENJAUH DARINYA!

Dan, subhanallah sekali. Saya sempat terkagum ketika mengetahui bahwa kecoa, yang paling nyebelin itu…ternyata makhluk Allah yang paling tahan banting. Percaya ndak,,, kalo kecoa bisa hidup beradaptasi di segala musim hingga tempat. Bahkan sampe di tempat percobaan nuklir pun kecoa bisa hidup. Dan, hebatnya…kecoa gak kena efek radiasi nuklir. LUAR BIASA BANGETSSS!

Yang hebohnya, kecoa adalah keturunan hewan purba yang bisa hidup tanpa makan selama 30 hari. Dan, semua itu bisa dihadapi tanpa kepala lho! kecoa bisa idup tanpa kepala?!!! WOWW IT’S AMAZING!!

Meskipun hidup di tempat yang kotor dan bawa banyak penyakit, setidaknya ada manfaat dari hewan yang satu ini. Ya, tentunya bisa jadi inspirasi di cerita ini. Hehehehe… kalau gak ada kecoa yang nongol di hidup saya, mana mungkin saya cerita sebegitu ramenya ini. Betul ndak?!! Yuuu…..

Nah, yang nggak tau kecoa itu kayak apa…niih saya upload gambar kecoa. Mudah-mudahan gak jerit-jerit karena jijik ya..hhehehe..


Sumber : http://tetsukoeika.wordpress.com/page/3/


Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Catatan ini kami tujukan untuk kami pada khususnya
dan untuk semua pembaca pada umumnya...
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...

Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan... Amin
Wassalam...

Semoga Bermanfaat dan bisa kita ambil hikmahnya... Amin
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...

Catatan :
Lampirkan sumbernya ya... Syukron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar