
Demikianlah mereka berjalan menyusuri pantai masa lalu si wanita yang penuh dengan kebahagiaan dan keindahan. Hingga kemudian sampailah mereka di pantai yang penuh karang terjal dan kerikil tajam. Badai prahara berhembus kencang. Memang, itulah bagian dari hidup wanita ini yang dialami hingga kini. Dalam kepedihannya ia pun terkejut manakala menyadari bahwa di pantai itu hanya ada satu pasang jejak kaki. Si wanita pun menatap sedih pada Tuhan dan berkata, “Tuhan, betapa teganya Engkau! Justru dalam kesedihan dan keterpurukanku Engkau pergi meninggalkan aku.
Kau biarkan aku seorang diri menapaki beratnya jalan kehidupan. Mengapa Engkau lakukan itu?” Dengan lembut Tuhan bertanya, “Kapan Aku meninggalkanmu wahai hamba-Ku?” Wanita itu kaget dan menunjuk pada jejak kaki di pasir berkarang tajam, “Tidakkah Tuhan lihat, di pasir tajam ini hanya ada jejak telapak kakiku? Tidakkah itu berarti bahwa Engkau telah pergi menjauhiku?”
Tuhan menggeleng dan tetap tersenyum, “Itu bukan jejak kakimu tapi itu adalah jejak kaki-Ku.” Si wanita terkejut tak mengerti, “Kalau itu jejak kaki-Mu, Tuhan, lalu aku di mana?” Dengan penuh rahman dan rahim Tuhan menjawab, “Saat itu Aku memikulmu”
Allah maha sempurna kasih sayangnya. Allah tidak pernah meninggalkan kita. Sikap dan perbuatan kitalah yang menjauhkan kita dari Allah.
Sumber : http://ariefrey.wordpress.com/page/2/
Wallahu alam...
Semoga bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat...
Lampirkan sumbernya ya... Syukron
Tidak ada komentar:
Posting Komentar