Diibaratkan wanita sama dengan buah apel…
“Suatu saat di pagi yang cerah. Angin bertiup tenang. Sinar mentari lembut menerangi alam.Tapi sayang, itu semua tidak dapat meredam kegundahan hati sebuah apel yang berada tinggi nun di pucuk. Sejak seminggu lalu Apel itu sibuk berfikir, kenapa aku tidak dipetik orang? Padahal… kulitku licin mulus. Warnaku merah bersinar. Siapa yang melihat pasti meluap-luap seleranya. Pasti mereka terbayang betapa manisnya rasaku. Tapi… kenapa aku tidak dipetik orang?
Apel tersebut memandang ke bawah. Heran, kenapa manusia lebih memilih kawan-kawannya yang berada di bawah sana. Bukankah mereka tidak mendapat udara yang bersih dan cahaya mentari seperti aku yang berada di puncak ini? Bukankah kawan-kawanku itu banyak yang telah rusak karena seranggga?
Apel tersebut bingung memikirkan kenapa rekan-rekannya yang telah banyak tersentuh dan penuh debu menjadi pilihan, bukan dirinya yang belum tercemar dan dijamah orang. Apa kekurangan diriku?
Perasaan rendah diri mulai merasuk. Makin lama makin kuat, diselangi rasa kecewa dan bimbang. Murungnya tidak terbendung lagi. Lalu, pada pagi yang damai dan indah itu, apel tersebut memutuskan menggugurkan dirinya ke tanah. Ketika sudah berada dibawah, hatinya gembira bukan kepalang. Sedetik lagi aku akan dipilih manusia. Warna merahku yang berkilau dan kulitku yang licin mulus ini pasti mencairkan liur mereka.
Sang apel menanti manusia beruntung itu. Sayang sekali, sampai malam tiba, tiada seorang pun datang mengambilnya. Rasa gembira pun bertukar menjadi risau dan sedih.
Siang berganti malam, hari berganti minggu. Kasihan..akhirnya apel tersebut busuk di tanah menjadi makanan ulat dan serangga. Membusuk dan terinjak-injak manusia.”
Wanita itu ibarat apel. Buah yang tidak berkualitas amat mudah dipetik, dijamah dan diambil orang. Tapi apel yang berkualitas, tidak terjangkau dan sulit dijamah orang. Susah dipetik, susah digapai. Mahkota seorang gadis adalah Keimanan dan ketakwaannya. Apabila hilang iman dan takwanya, hancurlah pesonanya. Wanita sanggup jatuhkan martabat tingginya supaya dijamah orang lain.
Wahai wanita shalehah yang tinggi martabatnya… yang terpelihara kehormatan dan izzahnya…
Bersabarlah! Disaat tak ada yang memetik karena ketinggianmu. Janganlah obral jiwamu hingga kau rela dipetik dan dijamah oleh siapapun. layaknya seperti apel yang mudah dipetik di pinggir jalan. Tungulah, Allah pasti mengirimkan orang yang bersedia memetikmu di ketinggian. Ketinggian yang hanya bisa dipanjat dengan energi keimanan dan ketakwaaan seseorang.
Ya Allah… Kutahu, betapa banyak “perhiasan dunia terindah ini” mulai gundah. Gelisah menantikan seseorang. Sepertiga abad penantian kadang tak cukup mendatangkan satria-satria pemetik apel yang dinantikan. Wahai zat yang menguasai seluruh makhluk, jangan biarkan wanita-wanita mulia ini lelah di ketinggian, hingga ia menjatuhkan diri tersungkur dari kemuliaan. Teguhkan hati mereka. Selamatkan mereka.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya mereka sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepada mereka… Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada wanita-wanita shalehah jodoh dan keturunan sebagai penyenang hati. Wallahu a’lamu bishshawab.
(Ken Ahmad)
Sumber : http://ariefrey.wordpress.com/page/2/
Cantik'na Wanita tuu....
Cantiknya seorang wanita itu sebagai GADIS... bukan karena merah kilauan lipstik pada bibir memekar senyuman kosmetik,..Tetapi pada keperibadian terpelihara.. kelembutan kesopanan menghiasi jiwa.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai REMAJA.. tidak pada kulitnya mulus menggebu memasrah untuk menggoda pandangan nafsu mata,..Tetapi pada kehidupan yang terjaga dari menjadi mangsa serigala durjana.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai HAWA.. tdak karena bijak menuntun iman kaum Adam sehingga turunkan insan ke dunia,..Tetapi menjadi pembakar semangat perwira.. menjadi tunjang perjuangan syuhada.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai ANAK.. tidak menjerat diri pada lembah kedurhakaan.. membuat aliran mutiara di kelopak mata,..Tetapi menjadi penyelamat ibu ayah kelak pada hari kebangkitan bermula.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai ISTERI.. bukan karena perannya dalam rumahtangga,..Tetapi sentiasa bersama menempuh badai disisi suami tercinta.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai MENANTU.. bukan kerana kemewahan dimata,.. Tetapi bijak dalam menjauhi persengkolan ipar suami.. menjadi penghibur hati permata kehidupan.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai IBU.. bukan terletak pada kebangkitan anak dalam setiap menjalani kehidupan,.. Tetapi berada dibawah lembayung kejayaan, Membuai anak dikala suami meraih impian.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai MERTUA.. tidak kerana berjaya dan berkuasa meruntuhkan istana,.. Tetapi menjalinan kasih sayang, Tulus hati menjain kasih untuk semua.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai NENEK.. bukan memberi harta dunia.. sehingga generasi lupa,.. Tetapi menjadi pada guru bijaksana.. menjaring teladan para generasi bangsa.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai WARGA NEGARA.. bukan karena menyandang puncak dunia,.. Tetapi bijak menangkis rintangan.. peka membela nasib demi bangsa dan negara.. menjadi tulang belakang keteguhan semua
Cantiknya seorang wanita itu sebagai WARGA TUA.. bukan karena jernihnya mutiara.. mengalir deras di kelopak mata,.. Tetapi senantiasa mengumpul cahaya.. menghitung hari dengan selembar nasihat.
Cantiknya wanita itu sebagai INTELEKTUALIS.. bukan karena menjadi sebutan.. sehingga menjulang keegoisan,.. Tetapi dalam mencari ilmu Menyala obor mewangi setanggi profesionalis dan memberikan contoh tauladan.
Cantiknya wanita itu sebagai MUSLIMAH.. bukan karena keindahan paras rupa.. sehingga menjadi idaman mata,.. Tetapi berpegang Akidah Solehah.. dbalik tirai jiwa.. menggenggam rindu kekasih pasrah di atas sejadah.. mengharap keridhaan kehidupan surga..
Muslimah itu sungguh cantik…
Cantik.. sungguh cantik..
Tahukah wahai saudariku, bahwa muslimah itu cantik dan bukankah tiap kita mencintai dan menginginkan kecantikan..???
Muslimah itu sungguh cantik…
Ya..Muslimah memang sungguh cantik .. secantik bening matanya…
mencuci dosa-dosa yang sempat hinggap, yang mengalir keras karena rasa takut dan penyesalan yang mendalam, bersimpuh dihadapan Robbnya, merayu dan merajuk agar mendapat maghfiroh-Nya.
Sungguh…Muslimah itu cantik…
Secantik hatinya yang selalu tunduk kepada Robbnya.
Hati yang siap menerima kebenaran dan keimanan. Hatinya bak cermin nan indah nan bersih, yang slalu siap menerima nur hidayah dari Robbnya dan memantulkannya, menyebarkannya keseluruh penjuru jagad raya. Qolbu yang senantiasa bersih dari prasangka dan fitnah kepada saudaranya.
Seindah-indah pakaian yang tiada ganti yang lebih indah darinya. Pakaian yang slalu melindunginya, dimanapun dan kapanpun dia berada. Pakaian yang membedakan dirinya dengan wanita-wanita lain yang tanpa pakaian, pakaian yang akan membawanya menuju pribadi nan mulia, pakaian yang akan membawanya berjumpa dengan Robbnya tercinta.
Sungguh cantik Muslimah…
Yang dengan akhlq dan budi pekertinya yang mulia itu menentramkan orang-orang disekitarnya, hilang kecemasan dan kerisauan disekelilingnya, berganti rasa cemburu dan curiga menjadi kasih sayang dan kepercayaan yang mulia.
Sungguh… Muslimah itu cantik…
Sungguh… Muslimah itu benar-benar cantik…
Kecantikan yang sesungguhnya….
Kecantikan yang tiada bandingannya…
Tasbih sebagai lipstik bibirnya…
Air mata taubat sebagai pelentik bulu matanya….
Malu dan akhlaq sebagai perhiasannya…
Taqwa sebagai pakaian terindahnya….
Sungguh…Muslimah itu cantik…
Maka bersyukur para muslimah yang bahagia dan tulus ikhlas akan kemuslimahannya….
Tapi…. Kebanggaan karena ketaqwaan dan keikhlasannya…
Wahai Saudariku ….
Sudahkah engkau menggapai kecantikan itu…
WASPADALAH WAHAI KAUM HAWA SEBELUM TERLAMBAT
Ali r.a. meriwayatkan sebagai berikut: "Saya bersama Fatimah berkunjung ke rumah Rasulullah dan kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau, "Mengapa tuan menangis wahai Rasulullah?" Baginda menjawab, "Pada malam aku di Isra'kan ke langit, daku melihat orang sedang mengalami berbagai penyeksaan...maka bila teringatkan mereka aku menangis. Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah apakah yang tuan lihat?" Baginda bersabda:
Maka berdirilah Fatimah seraya berkata,"Wahai ayahku, cahaya mata kesayanganku... ceritakanlah kepadaku apakah amal perbuatan wanita-wanita itu."
Rasulullah s.a.w. bersabda, "Wahai Fatimah, adapun :
Wahai Gadis Solehah
Dari jauh ku melihat gerak gerikmu
Tunduk memandang bumi
Terlindung dibalik hijabmu
Wajah yang penuh nur
Yang sentiasa mengingat mati
Yang mencintai Allah Ta’ala & Rasul-Nya
Yang takut azab Allah Ta’ala
Kau ibarat permata berharga
Dibalut & disimpan rapi..
Wahai Gadis Solehah
Jauh disudut hatiku
Aku bangga dengan imanmu
Taqwamu, akhlakmu, amalanmu
Jua perjuanganmu menegakkan
Kesucian syariat yang telah ditetapkan Allah Ta’ala..
Wahai Gadis Solehah
Kau pertahankan hijabmu
Walaupun dunia memandang hina
Tetapi Allah Ta’ala melihatmu dengan penuh bangga
Akhlakmu kau pelihara
Tutur katamu melambangkan sifat keibuanmu yang sejati
Apabila bertemu dengan bukan mahrammu
Kau tunduk memandang bumi
Mengingatkanku
Amirul Mukminin di Zaman Rasullullah (shalallahu ‘alaihi wasallam)..
Seorang Muslimah Sejati
Seorang muslimah sejati
Yang lembut fitrah tercipta
Halus kulit, manis tuturnya
Lentur hati
Telus wajahnya
Setelus rasa membisik di jiwa
Di matanya cahaya
Dalamnya ada air
Sehangat cinta
Sejernih suka
Sedalam duka
Ceritera hidupnya...
Seorang Gadis Itu...
Hatinya penuh manja
Penuh cinta, sayang semuanya
Cinta untuk diberi
Cinta untuk dirasa...
Namun manjanya
Bukan untuk semua
Bukan lemah
Atau kelemahan dunia...
Ia bisa kuat
Bisa jadi tabah
Bisa ampuh menyokong
Pahlawan-pahlawan dunia...
Begitu unik tercipta
Lembutnya bukan lemah
Tabahnya tak perlu pada
Jasad yang gagah...
Seorang Gadis Itu...
Teman yang setia
Buat Adam dialah Hawa
Tetap di sini...
Dari indahnya jannah
Hatta ke medan dunia
Hingga kembali mengecap nikmatNya...
Seorang Gadis Itu...
Bisa seteguh Khadijah
Yang suci hatinya
Tabah dan tenang sikapnya
Teman Ar-Rasul
Pengubat duka dan laranya...
Bijaksana ia
Menyimpan lmu
Si teman bicara
Dialah Ishah
Penyeri taman Rasulullah
Dialah Hafsah
Penyimpan mashaf pertama kalamullah...
Seorang Gadis Itu...
Bisa setabah Maryam
Meski dicaci meski dikeji
Itu hanya cerca manusia
Namun sucinya ALLAH memuji...
Seperti Fatimah kudusnya
Meniti hidup seadanya
Puteri Rasulullah
Kesayangan ayahanda...
Suaminya si panglima agama
Di belakangnya dialah pelita
Cahya penerang segenap rumahnya
Umi tersayang cucunda Baginda...
Bisa dia segagah Nailah
Dengan dua tangan
Tegar melindung khalifah
Meski akhirnya bermandi darah
Meski akhirnya khalifah rebah
Syaheed menyahut panggilan ALLAH...
Seorang Gadis Itu...
Perlu ada yang membela
Agar ia terdidik jiwa
Agar ia terpelihara...
Dengan kenal Rabbnya
Dengan cinta Rasulnya
Dengan yakin Deennya
Dengan teguh Aqidahnya
Dengan utuh cinta yang terutama
ALLAH jua RasulNya
Dalam ketaatan penuh setia
Pemelihara maruah dirinya
Agama, Keluarga dan Ummahnya...
Seorang Gadis Itu...
Melenturnya perlu kasih sayang
Membentuknya perlu kebijaksanaan
Kesabaran dan kemaafan
Keyakinan dan penghargaan
Tanpa jemu dan tanpa bosan
Memimpin tangan, menunjuk jalan...
Seorang Gadis Itu...
Yang hidup di alaf ini
Gadis akhir zaman
Era hidup perlu berdikari...
Dirinya terancam dek fitnah
Sucinya perlu tabah
Cintanya tak boleh berubah
Tak bisa terpadam dek helah
Dek keliru fikir jiwanya
Kerna dihambur ucapkata nista
Hanya kerana dunia memperdaya...
Karna Seorang Gadis Itu...
Yang hidup di zaman ini
Perlu teguh kakinya
Mantap iman mengunci jiwanya
Dari lemah dan kalah
Dalam pertarungan yang lama
Dari rebah dan salah
Dalam perjalanan mengenali Tuhannya
Dalam perjuangan menggapai cinta
Nikmat hakiki seorang hamba
Dari Tuhan yang menciptakan
Dari Tuhan yang mengurniakan...
Seorang Gadis Itu...
Anugerah Istimewa kepada Dunia!
Seorang Gadis Itu...
Tinggallah di dunia
Sebagai bidah
Dayah dan mujahidah
Pejuang ummah...
Anak umi dan ayah
Muslimah yang solehah...
Kelak jadi ibu
Membentuk anak-anak ummah
Rumahnya taman ilmu
Taman budi dan ma'rifatullah...
Seorang gadis itu...
Moga akan pulang
Dalam cinta dan dalam sayang
Redha dalam keredhaan
Tuhan yang menentukan
Seorang gadis itu dalam kebahagiaan!
Moga Ar-Rahman melindungi
Merahmati dan merestui
Perjalanan seorang gadis itu
Menuju cintaNYA yang ABADI..!!!
Sumber : http://suara-bintangkecilku.blogspot.com/2010/10/cantikna-wanita-tuu.html
Wallahu alam...
Semoga bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat...
Lampirkan sumbernya ya... Syukron
“Suatu saat di pagi yang cerah. Angin bertiup tenang. Sinar mentari lembut menerangi alam.Tapi sayang, itu semua tidak dapat meredam kegundahan hati sebuah apel yang berada tinggi nun di pucuk. Sejak seminggu lalu Apel itu sibuk berfikir, kenapa aku tidak dipetik orang? Padahal… kulitku licin mulus. Warnaku merah bersinar. Siapa yang melihat pasti meluap-luap seleranya. Pasti mereka terbayang betapa manisnya rasaku. Tapi… kenapa aku tidak dipetik orang?
Apel tersebut memandang ke bawah. Heran, kenapa manusia lebih memilih kawan-kawannya yang berada di bawah sana. Bukankah mereka tidak mendapat udara yang bersih dan cahaya mentari seperti aku yang berada di puncak ini? Bukankah kawan-kawanku itu banyak yang telah rusak karena seranggga?
Apel tersebut bingung memikirkan kenapa rekan-rekannya yang telah banyak tersentuh dan penuh debu menjadi pilihan, bukan dirinya yang belum tercemar dan dijamah orang. Apa kekurangan diriku?
Perasaan rendah diri mulai merasuk. Makin lama makin kuat, diselangi rasa kecewa dan bimbang. Murungnya tidak terbendung lagi. Lalu, pada pagi yang damai dan indah itu, apel tersebut memutuskan menggugurkan dirinya ke tanah. Ketika sudah berada dibawah, hatinya gembira bukan kepalang. Sedetik lagi aku akan dipilih manusia. Warna merahku yang berkilau dan kulitku yang licin mulus ini pasti mencairkan liur mereka.
Sang apel menanti manusia beruntung itu. Sayang sekali, sampai malam tiba, tiada seorang pun datang mengambilnya. Rasa gembira pun bertukar menjadi risau dan sedih.
Siang berganti malam, hari berganti minggu. Kasihan..akhirnya apel tersebut busuk di tanah menjadi makanan ulat dan serangga. Membusuk dan terinjak-injak manusia.”
Wanita itu ibarat apel. Buah yang tidak berkualitas amat mudah dipetik, dijamah dan diambil orang. Tapi apel yang berkualitas, tidak terjangkau dan sulit dijamah orang. Susah dipetik, susah digapai. Mahkota seorang gadis adalah Keimanan dan ketakwaannya. Apabila hilang iman dan takwanya, hancurlah pesonanya. Wanita sanggup jatuhkan martabat tingginya supaya dijamah orang lain.
Wahai wanita shalehah yang tinggi martabatnya… yang terpelihara kehormatan dan izzahnya…
Bersabarlah! Disaat tak ada yang memetik karena ketinggianmu. Janganlah obral jiwamu hingga kau rela dipetik dan dijamah oleh siapapun. layaknya seperti apel yang mudah dipetik di pinggir jalan. Tungulah, Allah pasti mengirimkan orang yang bersedia memetikmu di ketinggian. Ketinggian yang hanya bisa dipanjat dengan energi keimanan dan ketakwaaan seseorang.
Ya Allah… Kutahu, betapa banyak “perhiasan dunia terindah ini” mulai gundah. Gelisah menantikan seseorang. Sepertiga abad penantian kadang tak cukup mendatangkan satria-satria pemetik apel yang dinantikan. Wahai zat yang menguasai seluruh makhluk, jangan biarkan wanita-wanita mulia ini lelah di ketinggian, hingga ia menjatuhkan diri tersungkur dari kemuliaan. Teguhkan hati mereka. Selamatkan mereka.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya mereka sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepada mereka… Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada wanita-wanita shalehah jodoh dan keturunan sebagai penyenang hati. Wallahu a’lamu bishshawab.
(Ken Ahmad)
Sumber : http://ariefrey.wordpress.com/page/2/
Cantik'na Wanita tuu....
Cantiknya seorang wanita itu sebagai GADIS... bukan karena merah kilauan lipstik pada bibir memekar senyuman kosmetik,..Tetapi pada keperibadian terpelihara.. kelembutan kesopanan menghiasi jiwa.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai REMAJA.. tidak pada kulitnya mulus menggebu memasrah untuk menggoda pandangan nafsu mata,..Tetapi pada kehidupan yang terjaga dari menjadi mangsa serigala durjana.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai HAWA.. tdak karena bijak menuntun iman kaum Adam sehingga turunkan insan ke dunia,..Tetapi menjadi pembakar semangat perwira.. menjadi tunjang perjuangan syuhada.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai ANAK.. tidak menjerat diri pada lembah kedurhakaan.. membuat aliran mutiara di kelopak mata,..Tetapi menjadi penyelamat ibu ayah kelak pada hari kebangkitan bermula.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai ISTERI.. bukan karena perannya dalam rumahtangga,..Tetapi sentiasa bersama menempuh badai disisi suami tercinta.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai MENANTU.. bukan kerana kemewahan dimata,.. Tetapi bijak dalam menjauhi persengkolan ipar suami.. menjadi penghibur hati permata kehidupan.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai IBU.. bukan terletak pada kebangkitan anak dalam setiap menjalani kehidupan,.. Tetapi berada dibawah lembayung kejayaan, Membuai anak dikala suami meraih impian.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai MERTUA.. tidak kerana berjaya dan berkuasa meruntuhkan istana,.. Tetapi menjalinan kasih sayang, Tulus hati menjain kasih untuk semua.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai NENEK.. bukan memberi harta dunia.. sehingga generasi lupa,.. Tetapi menjadi pada guru bijaksana.. menjaring teladan para generasi bangsa.
Cantiknya seorang wanita itu sebagai WARGA NEGARA.. bukan karena menyandang puncak dunia,.. Tetapi bijak menangkis rintangan.. peka membela nasib demi bangsa dan negara.. menjadi tulang belakang keteguhan semua
Cantiknya seorang wanita itu sebagai WARGA TUA.. bukan karena jernihnya mutiara.. mengalir deras di kelopak mata,.. Tetapi senantiasa mengumpul cahaya.. menghitung hari dengan selembar nasihat.
Cantiknya wanita itu sebagai INTELEKTUALIS.. bukan karena menjadi sebutan.. sehingga menjulang keegoisan,.. Tetapi dalam mencari ilmu Menyala obor mewangi setanggi profesionalis dan memberikan contoh tauladan.
Cantiknya wanita itu sebagai MUSLIMAH.. bukan karena keindahan paras rupa.. sehingga menjadi idaman mata,.. Tetapi berpegang Akidah Solehah.. dbalik tirai jiwa.. menggenggam rindu kekasih pasrah di atas sejadah.. mengharap keridhaan kehidupan surga..
Muslimah itu sungguh cantik…
Cantik.. sungguh cantik..
Tahukah wahai saudariku, bahwa muslimah itu cantik dan bukankah tiap kita mencintai dan menginginkan kecantikan..???
Muslimah itu sungguh cantik…
"Bibirnya slalu dihiasi dan dibasahi dengan kecantikan tasbih". (Ali Imran : 41)
dan tahmid kepada Robbnya.
"Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang menyejukan hati dan menenangkan pikiran senantiasa berteman dengan bibir dan lidahnya, nasehat dan tutur kata yang santun menghancurkan semua karang dan benteng rasa dendam. Lidahnya tidak pernah lepas dari ucapan syukur atas nikmat-nikmat dari Tuhan-Nya." (Al-Hujaraat : 11).
Ya..Muslimah memang sungguh cantik .. secantik bening matanya…
"Kedua matanya yang bening slalu terjaga dari hal-hal yang haram untuk dilihatnya." (An Nuur : 31).
"Kebeningan dan kejernihan matanya sejernih air mata yang setiap malam keluar dari telaga airmatanya." (Al Muzammil :2),
mencuci dosa-dosa yang sempat hinggap, yang mengalir keras karena rasa takut dan penyesalan yang mendalam, bersimpuh dihadapan Robbnya, merayu dan merajuk agar mendapat maghfiroh-Nya.
Sungguh…Muslimah itu cantik…
Secantik hatinya yang selalu tunduk kepada Robbnya.
"Hati yang penuh dengan rasa kecintaan kepada Robbnya..." (Ali Imran : 31).
"Jauh hatinya dari rasa dengki, sombong dan hasud. Keikhlasan senantiasa menghiasi qolbu yang tak pernah lupa akan kebesaran Robbnya." (An Nisaa : 125).
Hati yang siap menerima kebenaran dan keimanan. Hatinya bak cermin nan indah nan bersih, yang slalu siap menerima nur hidayah dari Robbnya dan memantulkannya, menyebarkannya keseluruh penjuru jagad raya. Qolbu yang senantiasa bersih dari prasangka dan fitnah kepada saudaranya.
"Maha Suci Allah yang telah menciptakan muslimah dengan kecantikannya. Secantik pakaian taqwa yang senantiasa dikenakannya. Sebaik-baik pakaian yang mendapat pujian dari Robbnya." (Al A’raf : 26).
Seindah-indah pakaian yang tiada ganti yang lebih indah darinya. Pakaian yang slalu melindunginya, dimanapun dan kapanpun dia berada. Pakaian yang membedakan dirinya dengan wanita-wanita lain yang tanpa pakaian, pakaian yang akan membawanya menuju pribadi nan mulia, pakaian yang akan membawanya berjumpa dengan Robbnya tercinta.
Sungguh cantik Muslimah…
"Secantik akhlaq dan budi pekertinya yang diselubungi pakaian taqwanya." (As Shaad : 46) (Al Qalam : 4).
Yang dengan akhlq dan budi pekertinya yang mulia itu menentramkan orang-orang disekitarnya, hilang kecemasan dan kerisauan disekelilingnya, berganti rasa cemburu dan curiga menjadi kasih sayang dan kepercayaan yang mulia.
Sungguh… Muslimah itu cantik…
"Secantik ketulusan cintanya kepada saudaranya. Ukhuwah yang demikian mendalam menghancurkan bongkahan-bongkahan kebekuan yang bersemayam di dalam hati, melunakannya dari kekakuan dan kekerasan, menyegarkannya kembali dengan rasa kasih sayang dan kepercayaan." (Al Maidaah : 54).
Sungguh… Muslimah itu benar-benar cantik…
Kecantikan yang sesungguhnya….
Kecantikan yang tiada bandingannya…
Tasbih sebagai lipstik bibirnya…
Air mata taubat sebagai pelentik bulu matanya….
Malu dan akhlaq sebagai perhiasannya…
Taqwa sebagai pakaian terindahnya….
Sungguh…Muslimah itu cantik…
Maka bersyukur para muslimah yang bahagia dan tulus ikhlas akan kemuslimahannya….
Tapi…. Kebanggaan karena ketaqwaan dan keikhlasannya…
Wahai Saudariku ….
Sudahkah engkau menggapai kecantikan itu…
WASPADALAH WAHAI KAUM HAWA SEBELUM TERLAMBAT
Ali r.a. meriwayatkan sebagai berikut: "Saya bersama Fatimah berkunjung ke rumah Rasulullah dan kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau, "Mengapa tuan menangis wahai Rasulullah?" Baginda menjawab, "Pada malam aku di Isra'kan ke langit, daku melihat orang sedang mengalami berbagai penyeksaan...maka bila teringatkan mereka aku menangis. Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah apakah yang tuan lihat?" Baginda bersabda:
- Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.
- Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangannya dipaut dari punggungnya sedangkan api yang mendidih dari neraka dituangkan ke kerongkongnya.
- Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya sedangkan air getah kayu zakum dituang ke kerongkongnya.
- Wanita yang digantung, diikat kedua kaki & tangannya ke arah ubun-ubun kepalanya serta dibelit dibawah kekuasaan ular & kala jengking.
- Wanita yang memakan badannya sendiri serta dibawahnya tampak api yang menyala-nyala dengan hebatnya.
- Wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.
- Wanita yang bermuka hitam dan memakan ususnya sendiri.
- Wanita yang tuli, buta dan bisu dalam peti neraka sedang darahnya mengalir dari rongga badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit.
- Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan keldai yang mendapat berjuta jenis seksaan.
Maka berdirilah Fatimah seraya berkata,"Wahai ayahku, cahaya mata kesayanganku... ceritakanlah kepadaku apakah amal perbuatan wanita-wanita itu."
Rasulullah s.a.w. bersabda, "Wahai Fatimah, adapun :
- Wanita yang digantung dengan rambutnya kerana dia tidak menjaga rambutnya di jilbab dikalangan lelaki.
- Wanita yang digantung dengan lidahnya kerana dia menyakiti hati suaminya dengan kata-kata.
- Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: "Tidak seorang wanita yang menyakiti hati suaminya melalui kata-katanya kecuali Allah akan membuatkan mulutnya kelak dihari kiamat, selebar 70 zira' kemudian akan mengikatnya dibelakang lehernya.
- Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya kerana dia menyusui anak orang lain tanpa izin suaminya.
- Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya itu kerana dia keluar rumah tanpa izin suaminya, tidak mandi wajib dari haid dan nifas.
- Adapun wanita yang memakan badannya sendiri kerana suka bersolek untuk dilihat lelaki lain serta suka membicarakan keaiban orang.
- Adapun wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka kerana dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang yang banyak dengan maksud supaya orang melihat perhiasannya dan setiap orang jatuh cinta padanya kerana melihat perhiasannya.
- Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai ke ubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kala jengking kerana dia mampu mengerjakan solat dan puasa. Tetapi dia tidak mahu berwudhuk dan tidak solat serta tidak mahu mandi wajib.
- Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti keldai kerana dia suka mengadu-domba (melaga-lagakan orang) serta berdusta.
- Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing kerana dia ahli fitnah serta suka marah- marah pada suaminya..
Wahai Gadis Solehah
Dari jauh ku melihat gerak gerikmu
Tunduk memandang bumi
Terlindung dibalik hijabmu
Wajah yang penuh nur
Yang sentiasa mengingat mati
Yang mencintai Allah Ta’ala & Rasul-Nya
Yang takut azab Allah Ta’ala
Kau ibarat permata berharga
Dibalut & disimpan rapi..
Wahai Gadis Solehah
Jauh disudut hatiku
Aku bangga dengan imanmu
Taqwamu, akhlakmu, amalanmu
Jua perjuanganmu menegakkan
Kesucian syariat yang telah ditetapkan Allah Ta’ala..
Wahai Gadis Solehah
Kau pertahankan hijabmu
Walaupun dunia memandang hina
Tetapi Allah Ta’ala melihatmu dengan penuh bangga
Akhlakmu kau pelihara
Tutur katamu melambangkan sifat keibuanmu yang sejati
Apabila bertemu dengan bukan mahrammu
Kau tunduk memandang bumi
Mengingatkanku
Amirul Mukminin di Zaman Rasullullah (shalallahu ‘alaihi wasallam)..
Seorang Muslimah Sejati
Seorang muslimah sejati
Yang lembut fitrah tercipta
Halus kulit, manis tuturnya
Lentur hati
Telus wajahnya
Setelus rasa membisik di jiwa
Di matanya cahaya
Dalamnya ada air
Sehangat cinta
Sejernih suka
Sedalam duka
Ceritera hidupnya...
Seorang Gadis Itu...
Hatinya penuh manja
Penuh cinta, sayang semuanya
Cinta untuk diberi
Cinta untuk dirasa...
Namun manjanya
Bukan untuk semua
Bukan lemah
Atau kelemahan dunia...
Ia bisa kuat
Bisa jadi tabah
Bisa ampuh menyokong
Pahlawan-pahlawan dunia...
Begitu unik tercipta
Lembutnya bukan lemah
Tabahnya tak perlu pada
Jasad yang gagah...
Seorang Gadis Itu...
Teman yang setia
Buat Adam dialah Hawa
Tetap di sini...
Dari indahnya jannah
Hatta ke medan dunia
Hingga kembali mengecap nikmatNya...
Seorang Gadis Itu...
Bisa seteguh Khadijah
Yang suci hatinya
Tabah dan tenang sikapnya
Teman Ar-Rasul
Pengubat duka dan laranya...
Bijaksana ia
Menyimpan lmu
Si teman bicara
Dialah Ishah
Penyeri taman Rasulullah
Dialah Hafsah
Penyimpan mashaf pertama kalamullah...
Seorang Gadis Itu...
Bisa setabah Maryam
Meski dicaci meski dikeji
Itu hanya cerca manusia
Namun sucinya ALLAH memuji...
Seperti Fatimah kudusnya
Meniti hidup seadanya
Puteri Rasulullah
Kesayangan ayahanda...
Suaminya si panglima agama
Di belakangnya dialah pelita
Cahya penerang segenap rumahnya
Umi tersayang cucunda Baginda...
Bisa dia segagah Nailah
Dengan dua tangan
Tegar melindung khalifah
Meski akhirnya bermandi darah
Meski akhirnya khalifah rebah
Syaheed menyahut panggilan ALLAH...
Seorang Gadis Itu...
Perlu ada yang membela
Agar ia terdidik jiwa
Agar ia terpelihara...
Dengan kenal Rabbnya
Dengan cinta Rasulnya
Dengan yakin Deennya
Dengan teguh Aqidahnya
Dengan utuh cinta yang terutama
ALLAH jua RasulNya
Dalam ketaatan penuh setia
Pemelihara maruah dirinya
Agama, Keluarga dan Ummahnya...
Seorang Gadis Itu...
Melenturnya perlu kasih sayang
Membentuknya perlu kebijaksanaan
Kesabaran dan kemaafan
Keyakinan dan penghargaan
Tanpa jemu dan tanpa bosan
Memimpin tangan, menunjuk jalan...
Seorang Gadis Itu...
Yang hidup di alaf ini
Gadis akhir zaman
Era hidup perlu berdikari...
Dirinya terancam dek fitnah
Sucinya perlu tabah
Cintanya tak boleh berubah
Tak bisa terpadam dek helah
Dek keliru fikir jiwanya
Kerna dihambur ucapkata nista
Hanya kerana dunia memperdaya...
Karna Seorang Gadis Itu...
Yang hidup di zaman ini
Perlu teguh kakinya
Mantap iman mengunci jiwanya
Dari lemah dan kalah
Dalam pertarungan yang lama
Dari rebah dan salah
Dalam perjalanan mengenali Tuhannya
Dalam perjuangan menggapai cinta
Nikmat hakiki seorang hamba
Dari Tuhan yang menciptakan
Dari Tuhan yang mengurniakan...
Seorang Gadis Itu...
Anugerah Istimewa kepada Dunia!
Seorang Gadis Itu...
Tinggallah di dunia
Sebagai bidah
Dayah dan mujahidah
Pejuang ummah...
Anak umi dan ayah
Muslimah yang solehah...
Kelak jadi ibu
Membentuk anak-anak ummah
Rumahnya taman ilmu
Taman budi dan ma'rifatullah...
Seorang gadis itu...
Moga akan pulang
Dalam cinta dan dalam sayang
Redha dalam keredhaan
Tuhan yang menentukan
Seorang gadis itu dalam kebahagiaan!
Moga Ar-Rahman melindungi
Merahmati dan merestui
Perjalanan seorang gadis itu
Menuju cintaNYA yang ABADI..!!!
Sumber : http://suara-bintangkecilku.blogspot.com/2010/10/cantikna-wanita-tuu.html
Wallahu alam...
Semoga bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat...
Lampirkan sumbernya ya... Syukron
Tidak ada komentar:
Posting Komentar