Laman

Selasa, 01 Maret 2011

MENELADANI KEBIJAKSANAAN ROSULULLAH

"Kebijaksanaan ROSULULLAH Menjadi tauladan bagi Umatnya. Hal itu terlihat ketika masyarakat Quraisy Berkumpul merenovasi Bangunan ka'bah. Bangunan Yang Amat di Sakralkan Masyarakat Jahiliyyah Quraisy. Siapa Yang Tak Bangga Akannya, Setiap Tahun di Pastikan Ribuan Manusia dari Penjuru Dunia mendatanginya.

Dengan Penuh semangat Para Pembesar Kota Membangun Kembali Bangunan Ini, Pembangunan Yang Melibatkan Seluruh Suku Quraisy Yang Ada. Tiba Saat Rampungannya Proyek pembangunan Ini, dengan di Tandai Peletakan HAJAR ASWAD (Batu Hitam). Timbullah Perselisihan di antara mereka, masing2 suku merasa sukunyalah yang paling Mulia sehingga berhak meletakkan BATU itu pada tempatnya. Perselisihan Yang hampir memicu pertumpahan darah ini, berhasil di hentikan dengan adanya MEMORANDUM OF STANDING (Nota kesepakatan Bersama) Yang Isinya : Mengangkat seorang Hakim untuk menengahi perselisihan ini. orang yang akan di tunjuk adalah orang yang PERTAMA KALI Masuk masjidil haram keesokan harinya.

"Keesokan harinya masuklah seorang pemuda ke dalam Masjid. Serentak masyarakat MAKKAH Bersorak gembira melihatnya."Itu si Al_Amin (Terpercaya), dan kami Ridho ia sebagai hakim akan urusan ini."Siapa Pemuda itu.? Yang juga di juluki Al_Amin.? tidak ada yang mendapat julukan itu selain MUHAMMAD. dengan Penuh kebijaksanaan & Kehati2an Beliau memutuskan Perkara yang peka ini. Beliau memutuskan agar masing2 kepala suku memegang ujung Sorban Beliau, yang telah di letakkan HAJAR ASWAD di atasnya. dengan kehati2an Beliau Juga yang meletakkan batu itu di tempatnya. Inilah Awal KEBIJAKSANAAN Nabi Muhammad dikala beliau masih seorang pemuda.

"Kebijaksanaan ROSULULLAH di dalam urusan Rumah Tangga juga tergambarkan, ketika para istrinya satu sama lain berebut mencari perhatian Beliau. suatu hari Sayidah Aisyah & Hafshoh berkata kapada madunya Sayidah Shofiyah binti Yahya bin A'thob yang sebelum masuk Islamnya beragama Yahudi dari Suku bani Nadhir. Bahwa keduanya (Sayidah Aisyah & Hafshoh) jauh lebih Mulia dihadapan Nabi di bandingkan Ia (Sayidah Shofiyah). Maka Sayidah Shofiyah Mengadukan hal ini kepada Nabi. dengan Penuh Bijaksana Beliau Berkata : "Katakan saja kepada mereka berdua.! Bagaimana mungkin kalian berdua lebih baik dariku di hadapan ROSUL, sedangkan aku ini adalah Istri Beliau, Bapak ku Harun as dan Paman ku Musa as.?" 

Betapa Bijaksananya Beliau terhadap Istri2nya dengan tidak berfihak pada salah satunya & menasehati akan kesalahan mereka dengan penuh Bijaksana.

"Kebijaksanaan Beliau dalam Berumah Tangga juga tercermin, ketika Beliau Pulang dalam Keadaan Lapar. Beliau Bertanya kepada Istrinya Aisyah, Adakah Ia telah menyiapkan Masakan untuk mengganjal perutnya.? dengan penuh penyesalan Aisyah menjawab bahwa ia tidak punya makanan buat suaminya tercinta. Mendengar Istrinya tidak mempunyai makanan buat beliau, Langsung beliau Berkata : "Kalau begitu aku akan berpuasa hari ini."  inilah jawaban yg sangat Bijak yg bisa mententramkan perasaan istrinya.

"Adakah kita juga dapat mengambil HIKMAH dari Rumah ROSULULLAH Yang mulia, tatkala salah seorang dari keluarga Beliau meninggal dunia. banyak dari kaum wanita menangis dibuatnya, sampai2 sahabat Umar bin Khattab, Melarang mereka menangisi si mayit. Melihat hal ini dengan penuh Bijaksana Beliau berkata kepada Sahabatnya Itu, "Biarkan saja wahai Umar, Sungguh Air Mata itu mudah bercucuran, dan Hati mudah tersentuh & Kasih sayang itu amat sangat dekat." Rosulullah Sadar Bahwa HATI itu sangat Lembut, yang dapat menimbulkan sifat Kasih sayang. Tetesan Air Mata dapat Membuat HATI yang keras menjadi lembut. Seorang wanita mempunyai kepekaan & perasaan yang dalam, yang membuat ia mudah tersentuh Hatinya.

"JADI... Mengapa tidak Meniru & Mencontoh KEBIJAKSANAAN RASUL,,, Sedangkan Beliau Juga adalah Seorang Manusia Seperti Halnya Kita. Ya ALLAH Senantiasa Jadikan Ia Sebagai Panutan & Teladan bagi kami, Aamiin

Dalam AL-QUR'AN ALLAH Berfirman :"Sungguh ALLAH Telah Memberi Karunia Kepada Orang-orang Yang Beriman Ketika ALLAH Mengutus diantara mereka Seorang Rasul dari Golongan Mereka Sendiri, yang membacakan kepada mereka Ayat-ayat ALLAH, Membersihkan (Jiwa) Mereka, dan Mengajarkan Kepada Mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. dan Sesungguhnya Sebelum (Kedatangan Nabi) itu, Mereka adalah Benar-benar dalam Kesesatan yang Nyata."(QS. 3 : 164) 

Sumber : http://www.facebook.com/?sk=messages&tid=1645547348313


Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Catatan ini kami tujukan untuk kami pada khususnya
dan untuk semua pembaca pada umumnya...
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...

Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan... Amin
Wassalam...

Semoga Bermanfaat...
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut Anda note ini bermanfaat...

Lampirkan sumbernya ya... Syukron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar