Laman

Sabtu, 19 Februari 2011

Nasehat Ratu Semut

Nasehat Ratu Semut

Suatu hari di kampung semut, seekor semut kepala pekerja melapor pada pemimpin tertingginya.
“Ampun yang mulia.. Kami telah gagal menyelesaikan tugas yang telah baginda serahkan pada kami.”
“Ceritakan padaku apa sebabnya, hai kau semut kepala pekerja!” dengan tenang Ratu Semut berkata.
“Kami para semut pekerja tak bisa keluar pergi ke rumah Pak Dalami, pembuat roti itu.”

“Dia telah memelihara kuda-kuda yang banyak jumlahnya. Kami semua takut bila kami ke sana akan mati terinjak-injak ladam besi kuda-kudanya,” terang semut kepala pekerja.

“Akhirnya tak satu pun di antara kami yang berani menuju ke sana untuk mengambil sisa remah-remah roti. Selain itu, hamba juga berpikir bahwa persediaan remah-remah roti milik kita masih mencukupi. Jadi sementara ini tidak perlu mencari remah-remah roti, apalagi dengan banyaknya rintangan dan bahaya di sana seperti saat ini.”

Tersenyum Sang Ratu Semut mendengar penjelasan abdinya itu.

Lalu ia berkata,”Dengarlah, hai kau semut kepala pekerja. Apa yang membuatmu surut langkah menunaikan tugas? Mengapa kau berpikir bahwa dengan menghindari bahaya kematian akan menunda menjemput dirimu?”
“Mengapa pula kau berpikir remah-remah roti yang kita miliki masih cukup untuk kita semua?” tanya Sang Ratu Semut lagi.

“Ingatlah perkataanku ini baik-baik, hai kau semut kepala pekerja!”

“Menghindari kesulitan itu sama saja dengan melemahkan diri sendiri. Kita tak boleh lari dari bahaya dan kesulitan apapun. Karena bahaya dan kesulitan itu sesungguhnya mendidik kita untuk menjadi mahluk yang tabah juga berani menghadapi cobaan hidup. Dengan kesulitan kita mendapat pengalaman tentang cara mengatasi persoalan. Melalui keberanian mengambil resiko dan ketelitian, bahaya akan tampak sebagai akibat kecerobohan dan kelalaian bekerja saja. Jadi janganlah kalian pernah takut menghadapinya!”

“Karena sesungguhnya dibalik kesulitan itu ada kemudahan.”

“Beranikan dirimu! Jangan lari dari permasalahan yang menghampiri dirimu! Bekerjalah dengan tekun dan penuh tanggung jawab!”

“Tanamkanlah dalam hatimu apa yang kau kerjakan demi kesejahteraan sesamamu, ini semua seumpama jembatan yang dapat kau lintasi untuk sampai pada ketinggian derajat dirimu sendiri,” ujar Sang Ratu Semut mengakhiri nasehatnya.

Sumber : http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2010/12/10/nasehat-ratu-semut/


Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)

Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...

Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan... Amin
Wassalam...

Semoga Bermanfaat dan bisa kita ambil hikmahnya... Amin
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...

Catatan :
Lampirkan sumbernya ya... Syukron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar