Laman

Minggu, 27 Februari 2011

NASEHAT BUAT SAUDARA SEIMAN

Segala puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kapada Rasulullah, para keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jejak dan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.

Selanjutnya : Saya menulis nasehat yang sedarhana ini kepada setiap muslim, yang telah rela Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai Rasul Allah.

Wahai saudaraku, Diriwayatkan dari Anas radliyallah 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Tidak beriman seseorang diantara kamu sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (Muttafaq Alaih)

Maka, baris-baris sederhana ini sengaja ditulis untuk anda dari sesama saudara muslim yang bersaksi atas nama Allah bahwa ia sangat mencintai saudaranya sebagaimana cintanya kepada keluarga dan saudara muslim lainnya.

Wahai saudaraku, Hendaknya kita tahu dengan penuh keyakinan, kita tidak diciptakan main-main tanpa ada arti dan tidak pula dibiarkan begitu saja tanpa tujuan dan pertanggung-jawaban.
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman :
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang Sebenarnya; tidak ada tuhan (yang paling berhak disembah) kecuali Dia, Tuhan (yang Mempunyai) Arsy yang Mulia.” (QS. Al-Mu’minun: 115-116)

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung-jawaban)?”  (QS. Al-Qiyamah: 36).

Tapi kita telah diciptakan oleh Allah, Pencipta alam yang indah ini, untuk suatu tujuan yang agung, sebagai mana firman Nya:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu.”  (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Allah juga telah menerangkan kepada kita tentang ibadah tersebut dengan pengertiannya yang meliputi seluruh aspek kehidupan melalui para Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana firman Nya :
“Sesungguhnya Kami telah mengutus para rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat melaksanakan keadilan.” (QS. Al-Hadid: 25).

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): ’Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.” (QS. An-Nahl:36).

Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan kepada kita nikmat dengan mengutus Muhammad bin Abdullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebagai nabi terakhir dan rasul yang diutus untuk seluruh umat manusia. Allah Ta'ala berfirman :
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah (Rasulullah) dan penutup para nabi.”  (QS. Al-Ahzab:40).

“Katakanlah: ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan (yang paling berhak disembah) selain Dia, Yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan. Maka berimanlah kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kalimat-kalimat Nya (kitab-kitab Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.”  (QS. Al-A’raf: 158).

Maka segala puji bagi Allah atas nikmat islam.

Wahai saudaraku, Ketahuilah –semoga Allah memberi taufiq kepada anda untuk setiap kebaikan-, bahwa Islam telah mengatur kehidupan seorang muslim dan muslimah sesuai dengan sistem yang datang dari Pencipta alam ini, Dzat Yang Maha Tinggi dan Maha Suci, Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Untuk itu, saya wasiatkan agar anda berpegang teguh pada ajaran–ajaran agama islam ini, baik yang kecil maupun yang besar, disetiap waktu dan tempat. Dan hendaknya Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjadi sinar penerang yang menerangi jalan anda. Semoga Allah menjaga dan memelihara anda.

. . . Saya wasiatkan agar anda berpegang teguh pada ajaran–ajaran agama islam ini, baik yang kecil maupun yang besar, disetiap waktu dan tempat. . .

Wahai saudaraku. Ketahuilah –semoga Allah menjaga anda- bahwa kebahagiaan di dunia dan akhirat tergantung pada pelaksanaan syari'at Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam kehidupan kita. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedang ia beriman, maka sesungguhnya Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami akan berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97).

Dan berhati-hatilah dari pengaruh kebatilan syetan dari kalangan manusia dan jin, yang sudah dimake up sedemikian rupa oleh mereka, karena mereka sangat berbahaya. Pencipta Anda dan Pencipta alam semesta ini telah mengingatkan dalam Al-Qur’an:
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syetan-syetan dari ( jenis) manusia dan (jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu ( manusia).”  (QS. Al-An’am: 112).

“Dan demikian juga, telah Kami jadikan untuk setiap nabi musuh dari orang-oang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi Petunjuk dan Penolong.” (QS. Al-Furqan:31).

Wahai saudaraku, Berbekallah dengan ilmu agama dari Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunah Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. Usahakan agar dapat menghafal Kitabullah atau semampumu yang dapat anda hafalkan. Belajarlah rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam, dan Ihsan. Praktekkanlah semua itu dalam kehidupan nyata anda. Jadilah anda - suri tauladan yang baik untuk keluarga dan saudara-saudara anda, yang lain, yang muslim.

Wahai saudaraku. Belajar dan laksanakanlah hadits berikut ini;
Dari Umar bin Khattab radliyallah 'anhu berkata: “Ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari tiba-tiba datang seorang laki-laki berpakaian putih sekali dan rambut hitam pekat, tidak tampak padanya bekas perjalanan jauh dan tak seorangpun diantara kita yang mengenalnya, sampai duduk dekat beliau kemudian menyandarkan kedua dengkulnya dengan dengkul beliau dan berkata: ‘Hai Muhammad, beritahu aku tentang Islam!’

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ‘Islam adalah agar engkau bersaksi bahwa tiada tuhan (yang paling berhak disembah) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadan, dan agar ungkau menunaikan haji ke Baitullah jika engkau mampu melaksanakan perjalanan kesana.’
Ia berkata: ‘engkau benar.’
Kami semua heran kepadanya karena dia bertannaya pada beliau dan membenarkannya.Kemudian ia bertannya: ’Beritahu aku tentang Iman’.
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ’Agar engkau beriman kepada Allah, Malaikat-malaikatNya, Kitab-kitabNYa, Rasul-rasulNya, Hari Kemudian, dan agar engkau beriman kepada Qadar yang baik dan yang buruk.’

Ia berkata: ‘engkau benar’
Kemudian ia bertannya lagi : ’Beritahu aku tentang Ihsan!’
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ‘Agar engkau beribadah kepada Allah seakan –akan engkau melihat Nya, jika engkau tidak melihat Nya sesungguhnya Dia melihat engkau.’

Tanyanya lagi: ‘Beritahu aku tentang Qiamat.’
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ‘Yang ditanya tidak lebih tahu tentangnya daripada yang menanya.”

Tanyanya lagi: ‘Beritahu aku rentang tanda-tanda nya (qiamat).’
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ‘Seorang budak perempuan melahirkan majikannya, dan engkau lihat orang-orang bangkit tanpa sandal dan tanpa pakaian lengkap, para pengembala kambing membangun gedung-gedung pencakar langit.’

Kemudian orang tersebut pergi dan saya diam lama sekali, lalu beliau bertannya: ’Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertannya tadi?’
Aku jawab: ‘Allah dan Rasul Nya lebih tahu’.

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ‘Dia adalah Jibril telah datang padamu untuk agamamu kepadamu.” (Riwayat Muslim).

Hayatilah ayat-ayat berikut ini. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonan mereka(dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah sebagian turunan yang lain.”   (QS. Ali Imran:195).

“Dan orang-orang yang beriman kepada Tuhannya dibawa kedalam surga berombang-rombang (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: ’Kesejahteraan (dilimpahkan) kepada kalian, berbahagialah kalian. Maka masukilah surga ini, sedang kalian kekal didalamnya.’ Dan mereka mengucapkan:’Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji Nya kepada kami dan telah (memberi) kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat didalam surga diman saja yang kami kehendaki.’Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal.”   (QS. Az-Zumar:73-74).

Sumber : http://www.lailahaillallah.com/profile-abdullah/blog/nasehat-buat-saudara-seiman/


Setetes Embun Penyejuk Hati

Mutiara Hikmah 1:
Wahai Saudaraku!!
Kala kehendakNya mengalahkan kehendak hambaNya...
Kala rencanaNya memupuskan rencana hambaNya...
Kala ruang dan waktu melebur harapan...
Kala tangis batin hanya terdengar bergaung di lorong hati
Hanya doa yang terpanjat yang dapat menembus langit hingga ketujuh lapisannya.

Ya Allah, kehendakilah hamba ini dengan kebaikan kehendakMu...
Bantulah hamba tuk senantiasa memandang baik takdirMu...
Bersabar atas ujianMu... Amin Ya Robbal 'alamin.

Mutiara Hikmah 2:
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shalallahu 'alaihiwasallam bersabda:
"Hai sekalian orang yang telah berislam dengan lisannya, tapi belum masuk keimanan ke dalam hatinya, janganlah kalian mengganggu Kaum Muslimin, jangan mencelanya, dan janganlah mencari-cari aib mereka. Karena sesungguhnya barang siapa yang Allah cari aibnya, maka Allah pasti akan membongkarnya walau dia berada dalam rumahnya" (HR. Tirmidzi 2023. Dihasankan oleh Syaikh al-Albany).

Mutiara Hikmah 3:
Ketika kehidupan memberi kita seribu alasan untuk "Ingin Sesuatu", pahamilah bahwa Allah punya tak hingga pengetahuan akan "Kebutuhan Kita". Awalilah hari dengan rasa syukur dan keikhlasan.Nikmati setiap detik waktu yang berdetak dengan istiqomah dan keikhlasan dengan senyuman dan keikhlasan. Semoga Allah ridha atas semua kerja keras yang kita lakukan dan menjadikan kita bak kupu-kupu indah bersayap iman dan takwa. Amin.

Mutiara Hikmah 4:
Hidup adalah pembelajaran, banyak hal yang dapat kita pelajari dari hidup meski kadang menguras energi dan kesabaran.Namun kalau kita tabah akan selalu ada hikmah yang membuat kita jadi lebih arif dan dewasa. Hanya doa yang tak putus yang bisa membuat kita tegar dalam kehidupan di dunia.

Mutiara Hikmah 5:
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah kamu memandang ke atas (dalam urusan harta dan dunia) namun lihatlah ke bawah, agar kamu tidak mengingkari nikmatNya." (Muttafaq 'alaih).

Mutiara Hikmah 6:
Imam as-Syafi'ie berkata:
"Barang siapa yang mengingatkan/menasehati seseorang secara terang-terangan dan/atau di depan umum, maka sesungguhnya ia telah mengejek atau menghinanya. Dan barang siapa yang mengingatkan seseorang secara diam-diam dan/atau tidak di depan umum, maka dia telah menasehatinya dan meluruskannya.

Mutiara Hikmah 7:
Jika kamu mampu jadilah ulama. Jika tidak mampu jadilah penuntut ilmu. Jika tidak mampu cintailah mereka. Jika tidak mampu pula, janganlah membenci mereka (Umar Ibn Abdul Aziz).

Mutiara Hikmah 8:
Terkadang hidup amat melelahkan. Merampas jejak hati menggoyahkan sendi dan merapuhkan iman. Hanya cinta kepada Allah lah yang membuat kita bisa bertahan. Cukuplah Allah yang memberikan semangat kepada kita, sehingga tanpa sadar setiap peristiwa menjadi teguran atas kemalasan kita. Cukuplah Allah yang memelihara ketekunan kita, karena perhatian manusia terkadang menghanyutkan kita. Semoga Allah menjadikan kita pribadi yang bermakna, pribadi yang saat berbaur ia mampu menyemangati saudaranya dalam ketaatan. Dan saat sendiri ia mampu menguatkan dirinya atas kesabaran

Mutiara Hikmah 9:
"Barang siapa yang Allah ingin mengabulkan doanya di waktu sulit dan susah, maka hendaknya ia memperbanyak doa di saat lapang" (HR. Tirmidzi No. 3382).

Mutiara Hikmah 10:
Imam as-Syafi'ie Rahimahullah Ta'ala:
Siapa saja yang mengerjakan Shalat Isa' dan Subuh bertepatan dengan Malam Lailatul Qadar, maka ia sudah dikatakan menghidupkan malam tersebut.

Mutiara Hikmah 11:
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Dua perkara yang hukumannya dipercepat semasa di dunia adalah perbuatan dzalim dan durhaka kepada kedua orang tua" (Hadist Sahih Riwayat al-Hakim dengan sanad Sahih).

Mutiara Hikmah 12:
Mu'awiyah Ibn Qurroh Rahimahullah Ta'ala menyatakan:
"Tangisan dalam hati lebih baik dari pada tangisan air mata."

Sumber : http://swaranda.blogspot.com/

Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Catatan ini kami tujukan untuk kami pada khususnya
dan untuk semua pembaca pada umumnya...
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...

Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan... Amin
Wassalam...

Semoga Bermanfaat...
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut Anda note ini bermanfaat...

Lampirkan sumbernya ya... Syukron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar